0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan30 halaman
Dokumen tersebut membahas gangguan psikologi yang mungkin dialami wanita pada masa kehamilan seperti keguguran, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, kehamilan palsu (pseudocyesis), dan kehamilan dengan ketergantungan obat. Dokumen juga menjelaskan penanganan gangguan psikologi tersebut melalui konseling.
Dokumen tersebut membahas gangguan psikologi yang mungkin dialami wanita pada masa kehamilan seperti keguguran, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, kehamilan palsu (pseudocyesis), dan kehamilan dengan ketergantungan obat. Dokumen juga menjelaskan penanganan gangguan psikologi tersebut melalui konseling.
Dokumen tersebut membahas gangguan psikologi yang mungkin dialami wanita pada masa kehamilan seperti keguguran, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, kehamilan palsu (pseudocyesis), dan kehamilan dengan ketergantungan obat. Dokumen juga menjelaskan penanganan gangguan psikologi tersebut melalui konseling.
KEMANDULAN Kemandulan atau infertilitas merupakan suatu kondisi yang menunjukan ketidakmampuan suatu pasangan untuk mendapatkan atau menghasilkan keturunan, walaupun pasangan tersebut melakukan hubungan intim secara rutin dan tidak menggunakan kontrasepsi (Sugiharto, 2005). PENYEBAB INFERTILITAS Usia Frekuensi hubungan seksual. Lingkungan Gizi dan nutrisi. Stress psikis Kelainan anatomi dan fisiologi saluran reproduksi atau organ reproduksi wanita seperti vagina, uterus, serviks, tuba fallopi, dan ovarium. Faktor lain: prolactinoma (tumor pada hipofisis), hiper/hipotiroid (kelebihan/ kekurangan hormone tiroid). TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA WANITA INFERTILITAS
1. Pada beberapa wanita yang lain, selalu berusaha mengingkari trauma
sterilitasnya dengan jastifikasi bahwa iatidak menginginkan kehadiran anak dalam kehidupanya. 2. Sebagai menifistasi dari sterilitasnya, banyak wanita infertil mengambil substansi lain dengan cara mengembangkan hobi, meniti karir, mengadopsi anak dan lainya. 3. Setiap kegagalan dan kekecewaan selalu diproyeksikan kepada orang lain. 4. Ada pula wanita steril yang memiliki sifat pseudo keibuan, menghibur diri dengan memilih pekerjaan yang bersifat keibuan. PENGELOLAAN GANGUAN PSIKOLOGI PADA INFERTILITAS Gangguan psikologi pada infertilitas merupakan siklus yang tidak terputus. Infertilitas dapat disebabkan oleh adanya gangguan psikologis yang menghambat proses reproduksi itu sendiri dan dampak dari infertilitas ini juga mengakibatkan gangguan psikologis. Adapun penanganannya dapat dilakukan dengan konseling baik secara individu atau konseling pasangan, mengingat kondisi ini melibatkan kedua belah pihak, yaitu suami dan istri. HAMIL DI LUAR NIKAH 1. Timbulnya perasaan takut dan bingung yang luar biasa, terutama pada wanita yang menjadi objek akan merasakan ketakutan besar terhadap respons orang tua, dan biasanya mereka menutupi kehamilanya hingga didapatkan tindakan lain. 2. Rasa ketakutan jika kekasih yang menghamilinya tidak mau bertangungjawab dan tidak mau menolongnya keluar dari kondisi yang rumit. 3. Cemas jika sampai teman-temanya mengtahui, apalagi pihak sekolah yang mungkin saja akan mengeluarkanya dari bangku sekolah. 4. Rasa takut yang timbul karena ia sangat tidak siap menjadi seorang ibu. 5. Timbul keinginan untuk mengakhiri kehamilanya dengan aborsi (Kartono, 2007). PSECODOCEISIS Kehamilan palsu (pseudocyesis) adalah suatu keadaan dimana seseorang wanita berada dalam kondisi yang menunjukan berbagai tanda dan gejala kehamilan seperti tidak mendapatkan menstruasi, adanya mual-muntah, pembesaran perut, peningkatan berat badan, dan gejala kehamilan lainnya. TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA PSECODOCEISIS 1. Adanya sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya, yaitu ingin sekali menjadi hamil sekaligus tidak ingin menjadi hamil. Ingin menjadi anak yang dibarengi dengan rasa takut untuk menetralisasi keinginan mempunyai anak. LANJUT…… 3. SECARA BERSAMAAN MUNCUL KESEDIAAN UNTUK MENYADARI, SEKALIGUS KESEDIAAN UNTUK TIDAK MAU MENYADARI BAHWA KEHAMILANYA ADALAH ILUSI BELAKA. 4. WANITA DENGAN PSEUDOCEISIS TIDAK TERLEPAS DARI PSEUDOLOGI, YAITU FANTASI- FANTASI KEBOHONGAN YANG SELALU DITAMPILKAN KE DEPAN UNTUK MENGINGKARI HAL-HAL YANG TIDAK MENYENANGKAN. KEGUGURAN Abortus spontan adalah suatu keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus (berat 400-1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu), sedangkan abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi karena tindakan- tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis (Rustam, 1998). TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PSIKOLOGIS KEGUGURAN - menangis terus menerus, - penyalahgunaan alkohol dan obat-obat terlarang, - depresi berkepanjangan, - mimpi-mimpi buruk dan - perasaan bersalah, gangguan tidur lainnya, ketidakmampuan untuk - dorongan untuk bunuh diri, memaafkan diri sendiri, - kesedihan mendalam, amarah, - kesulitan dalam reaksi, - kelumpuhan emosional, - serangan gelisah dan panic, - problem, - serta selalu melakukan kilas balik. - kelainan seksual, - kekacauan pola makan,
- perasaan rendah diri,
PENGELOLAAN GANGGUANPSIKOLOGIS PADA WANITA PASCA ABORTUS Sindrom pasca abortus ditangani dengan konseling kejiwaan dan psikologis, namun demikian penyembuhan secara rohani juga diperlukan. HAMIL YANG TIDAK DKEHENDAKI
Kehamilan yang tidak dapat dikehendaki tidak hanya
terjadi pada remaja akibat hubungan yang terlampau bebas, tetapi juga pada wanita yang telah menikah sebagai akibat dari kegagalan kontrasepsi dan penolakan pada jenis kehamilan bayi yang ia kandung. Pada kehamilan yang tidak dikehendaki, wanita merasa bahwa janin yang dikandung bukan bagian dari dirinya dan berusaha untuk mengeluarkan dari tubuhnya melalui tindakan seperti aborsi. Berapa wanita bersikap aktif-agresif mereka sangat marah dan dendam pada kekasih atau suaminya serta merasa sanggup menanggung konsekuensi dari tindakannya. Selain itu, calon bayinya dianggap sebagai beban dan malapetaka bagi dirinya. Penanganan dalam permasalahan ini tidak jauh berbeda dengan penanganan pada kehamilan di luar nikah. Perbedaannya hanya pada teknik konselingnya karena kehamilan ini terjadi pada wanita yang telah menikah yaitu konseling pasangan. HAMIL DENGAN JANIN MATI Kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan pertumbuhan janin, kegawatdaruratan janin, dan akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak terobati (Saifudin, 2007). PROSES BERDUKA/ KEHILANGAN Menolak (Denial): ketika disampaikan janinnya mati, reaksi ibu pertama kali adalah syok dan menyangkal bahwa janinnya telah mati. Marah (Anger): beberapa ahli menyebutkan ini sebagai tahap pencarian. Orang tua/ibu marah, mengapa bayinya sampai bisa meninggal. Tawar-menawar (bargaining): dalam fase ini orang tua/ ibu akan mulai menawar seandainya bayinya tidak meninggal ia akan melakukan hal tertentu, apapun akan dilakukan asal bayinya dapat hidup. Depresi (depression) emosi predominan dalam fase ini adalah kesedihan berduka diiringi dengan kehilangan, mereka menolak diri, orang tua mungkin akan mengalami kesulitan untuk kembali ke kehidupan normal sehari-hari. Menerima (acceptance) fase akhir dari berduka meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kembali ke aktivitas normal sehari-hari. Hal yang sangat personal ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. HAMIL DENGAN KETERGANTUNGAN OBAT Kehamilan dengan ketergantungan obat didefinisikan sebagai kondisi suatu kehamilan, di mana terdapat pola penggunaan zat psikoaktif dan zat lain yang memiliki implikasi berbahaya bagi wanita dan janinnya bayi baru lahir (Varney, 2007). JENIS-JENIS OBAT YANG MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN DENGAN KETERGANTUNGAN OBAT. 1.cenderung memiliki angka depresi, kepanikan, dan fobia yang lebih tinggi dari pria sehingga jika ia dalam masa kehamilan akan memberikan dampak buruk bagi janinnya. 2.merasa dirinya tidak layak untuk hamil, sehingga ia cenderung mengingkari kehamilannya. 3.beresiko terlambat dalam melakukan perawatan pwrinatal. Mereka enggan berinteraksi dengan system perawatan kesehatan, terutama jika mereka menggunakan obat-obat terlarang yang menyebabkan mereka ketakutan terhadap implikasi hukum. 4.Terdapat perasaan berdosa dalam dirinya karena kehamilannya, sehingga ia takut bayi yang ia kandung juga akan mengalami hal seperi dirinya.
5.Bagi wanita dengan adiksi yang tidak mau bergerak
ke siklus pemulihan setiap kehawatiran pada bayinya mungkin dikesampingkan oleh kekhawatirannya mendapatkan obat.
6.Adakalanya kehamilan menjadi katalis untuk
memulai siklus pemulihan pada wanita dengan ketergantungan obat. PENANGANAN GANGGUAN PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN DENGAN KETERGANTUNGAN OBAT.
1.Ketergantungan obat merupakan suatu kondisi yang
tercipta karena adanya pengaruh lingkungan dan faktor kebiasaan.
2.Dalam penanganan permasalahan ini perlu dilakukan
konseling dengan pendekatan
3.Tujuan dari konseling yang diberikan adalah untuk
mengubah tingkah laku yang lebih efektif. 4. bidan perlu berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain dalam proses pemulihan
5. riwayat pasien yang lengkap dengan
pertanyaan secara spesifik sangat penting diperoleh dengan tujuan mendeteksi penyalahgunaan zat, sehingga akan dapat diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi ketergantungan obat pada wanita tersebut. TERIMAKASIH…………….. BERMAIN PERAN
1. MAHASISWA BERPERAN SEBAGAI
BIDAN 2. MAHASISWA BERPERAN SEBAGAI IBU HAMIL 3. MAHASISWA BERPERAN SEBAGAI SUAMI 4. MAHASISWA LAIN MEMPERHATIKAN, MENILAI DAN MENGOREKSI EVALUASI Jelaskan pengertian dari psecodoceisis? Sebutkan jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan ketergantungan? Sebutkan dan jelaskan gangguan psikologis pada proses kehilangan? Sebutkan gangguan-gangguan psikologis