Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA REPRODUKSI

Oleh :
ERNI SETYO ASTUTI
ETI WAHYUNI
FAHMI HUSNA
FITRA RAMADANI
HUSNA
ICE NORLIMIS
NIKE KARNILA M.S
IRDA DESMAWATI
ISYARA RIA DEVITA
JUNI HASTUTY
RANTI GUSTIA TARMIZI

Dosen Pembimbing :
MEIGZABEN, S.Psi

PROGRAM STUDY D III KEBIDANAN


STIKES DHARMASRAYA
TAHUN 2010
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA MASA REPRODUKSI

I. KEHAMILAN

A. Kemandulan

Kemandulan adalah ketidak mampuan sepasang suami istri untuk

mencapai kehamilan setelah selama satu tahun melaksanakan hubungan

seksual secara teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.Keadaan

psikologis wanita yang mengalamim kemandulan,bagi orang banyak

kemandulan sama dengan sebuah bencana.

Secara psikologis,ini dapat menjatuhkan harga diri seorang wanita dan

membuat dirinya merasa seperti orang yang sudah tua dan jompo. Gangguan

psikologis yang menglami kemandulan seperti depresi,gangguan

fobia,gangguan mata,dan bunuh diri.

B. Psecodoceisis

Psecodoceisis adalah ditemukannya sebuah tanda-tanda kehamilan

pada seorang wanita yang tidak hamil dan wanita yang bersangkutan juga

percaya bahwa dirinya hamil.

Kecuali 3 hal yang tidak ditemukan yaitu:

1. Denyut jantung janin tidak terdengar

2. USG tidak memperlihatkan adanya bayi

3. Jelas wanita itu tidak akan melahirkan bayi


Penyebabnya diduga

Gangguan psikologis dimana seorang wanita mempunuyai keinginan

yang kuat untuk hamil,menterjemahkan perubahan-perubahan kecil pada

dirinya sebagai suatu kahamilan.

Perubahan-perubahan kecil pada dirinya seperti tes kehamilan bisa

positif(positif palsu),air susu juga bisa keluar keduanya lewat jalur

hypotalamus-hypofise.

Perut membesar akibat penumpukan lemak didinding perut,gerakan

gas dalam perut disangka gerakan bayi.karna secara fisik kondisinya normal

maka tidak dibutuhkan obat-obtan kecuali jika ingin memamcing haidnya

kembali.Mengobatan hanya dilakukan konseling dan psikoterapi.

C. Kehamilan yang tidak dikehendaki

Kehamilan yang tidak d ingikan menyebabkan munculnya susana hati

yang negatif pada perempuan dan sering kali memmunculkan keinginan pada

perempuan untuk mengakhiri kehamilannya atau melakukan aborsi.

Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan memutuskan untuk

melakukan aborsi merupakan kondisi yang mengandung stres, karena seorang

wanita selama menjalani proses aborsi perasaan tidak berdaya, rasa duka cita

selalu terjadi sesudah aborsi karena duka cita selalu menyertai hilangya suatu

kehidupan,dan perasaan sedih,menyesal dan merasa berdosa muncul setelah

beberapa tahun kemudian.


Setelah delapan minggu terjadinya aborsi ditemukan tanda-nanda

sebagai berikut:

a. 40 % mengalami kecemasan

b. 36 % mengalami gangguan tidur

c. 31 % menyesali keputusannya

d. 11 % memerlukan obat penenang dari psikiater

Dengan adanya gangguan psikologi yang dialami perempuan ketika

mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan melakukan aborsi begitu

beratnya beban seorang wanita tersebut.

D. Hamil dengan janin mati

Keadaan dimana janin sudah mati akan tetapi tetap dalam rahim dan

tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih atau disebut juga dengan missed

abortus.keadaan psikologis wanita yang mengalami kejadian seperti ini ia

merasa kecewa karena merasa dirinya tidak bisa menjaga janin atau bayinya

dengan baik.

E. Keguguran

Keguguran disebut juga dengan abortus spontanius yang merupakan

kehilangan pada janin yang berhubungan dengan kasus alami pada kehamilan

sebelum 24 minggu. Keadaan psikologis pada wanita yang mengalami

keguguran sering kali akan merasa stres,emosinya cenderung tidak labil

seperti perasaan sedih,muram,bersalah,merasa tidak berharga,tidak

berdaya,dan pesimis.
F. Hamil diluar nikah

Kurangnya pengetahuan tantang waktu yang aman untuk melakukan

hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan,yang sebagian besar tidak

dikehendaki. Kehamilan diluar nikah ini sering terjadi pada remaja, dan

mengakibatkan posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan memberikan

tekanan batin (stres).

Melakukan gugur kandung pasti jalan pertama yang diambil, tetapi

jalan tersebut sangat bertentangan dengan agama. Sekalipun pelaksanaan

gugur kandung bertentangan dengan moral agama tetap merupakan alternatif

yang paling ringan resikonya dan murah biayanya dibandingkan menerima

cemoohan masyarakat dan keluarga bila kehamilan diteruskan pada persalinan.

G. Hamil dengan ketergantungan obat

Seorang wanita yang merasakan ketidaknyamanan waktu hamil, dan

wanita tersebut menggunakan berbagai jenis obat-obatan. Wanita yang

mengalami keadaan seperti ini karena disebabkan oleh beberapa faktor yakni

faktor fisiknya, seperti seorang wanita yang sering merasakan kelelahan,

pusing terus menerus hilangnya energi, mual muntah, anemia dsb.

Dan wanita tersebut menggunakan obat-obatan yang mampu

mengurangi rasa ketidaknyamanan waktu hamil. Karena sudah terlalu sering

memakai obat-obatan sehingga mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan,

seperti keguguran, janin lahir dengan keadaan tidak normal dsb

II. PERSALINAN
A. Gelisah dan takut menjelang kehamilan

Kehamilan ditandai oleh perubahan hormon yang sangat luar biasa,

dimana tingkat hormon estrogen dan hormon progesteron sangat tinggi.pada

awal kehamilan corpus luteum bertanggung jawab untuk produksi dan pada

masa akhir kehamilan,plasenta menjadi sumber kedua hormin tersebut.

Gangguan psikologis pada masa kehamilan sangat berhubungan

dengan fase-fase masa kehamilan.misalnya selama tiga bulan pertama

kehamilan kemungkinan terjadi depresi dan kelelahan,pada trisemester ke dua

(4-6 bulan) kondisi emosi lebih positif,pada akhir trisemester merupakan

keadaan yang penuh stres dan kecemasan karna perempuan mulai merasa

khawatir tenteng apa yang akan terjadi, apakah bayi mereka sehat dan

sebagainya.

B. Gangguan bonding attachment

Bonding adalah proses pembentukan,sedangkan attacment adalah

membangun ikatan.jadi bonding attacment adalah sebuah peningkatan

hubungan kasih sayang dengan keterikatan bhatin antara orang tua dan

bayi.hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus

menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan

keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.


Cara untuk melakukan bonding ada bermacam-macam yakni :

1. Pemberian ASI eklusif

Dengan dilakukannya pemberian ASI secara eklusif segera setelah

lahir,secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengna ibunya

yang menjaidkan ibu merasa bangga dan diperlukan rasa yang

dibutuhkan oleh semua manusia.dengna memberikan ASI eklusif,ibu

merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nitrisi bayinya.ibu

merasa bangga karna dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri.

2. Rawat gabung

Merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan

bayi terjalin proses lekat (early infan mother bonding) akibat sentuhan

badan antara ibu dan bayinya.Hal ini sangat mempengaruhi

perkembanga psikologi bayi,karna kehangatan tubuh ibu merupakan

stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa

aman dan terlindung,merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri

dikemudian hari.

3. Kontak mata

Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka

merasa lebih dekat dengan bayinya.orang tua dan bayi akan

menggunakan lebih banyak waktu untuk saling mandang.sering kali

dalam posisi bertatapan,bayi baru lahir dapat diletakan lebih dekat

untuk dapat melihat pada orang tuanya.


4. Suara

Mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya sangat

penting,orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan

tegang.suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam

keadaan sehat.tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan

menghibur.sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi,bayi

akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.

Anda mungkin juga menyukai