Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN WAWANCARA PSIKOLOGI

PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL

Disusun Oleh:
1. Annisa Maula 2010901001
2. Diva Rania Azzahra 2010901006
3. Risa Damayanti 2010901022
4. Nur Adilah 2010901025
5. Binti Nurhalimah 2020901038

Dosen Pengampu:
Dwi Despiana, M. Psi., Psikolog

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
LAPORAN WAWANCARA PSIKOLOGI
I. Identitas
Identitas Interviewee

Nama/ Inisial : BF
Tempat/ Tanggal : Banyuasin, 13 Februari 1994
Lahir
Usia Kandungan : 34 minggu (Trimester 3)
Pendidikan : S1 Pendidikan Sendratasik Universitas PGRI
Palembang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Prabumulih

Identitas Interviewer 1

Nama/ Inisial : Annisa Maula (AM)


Tempat/ Tanggal : 29 Desember 2002
Lahir
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Psikologi
Alamat : Palembang

Identitas Interviewer 2

Nama/ Inisial : Binti Nurhalimah (BN)


Tempat/ Tanggal : Prabumulih, 22 Juli 2002
Lahir
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Psikologi
Alamat : Prabumulih

Identitas Interviewer 3

Nama/ Inisial : Diva Rania Azzahra (DRA)


Tempat/ Tanggal : Jakarta, 4 November 2002
Lahir
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Psikologi
Alamat : Bekasi

Identitas Interviewer 4

Nama/ Inisial : Nur Adilah (NA)


Tempat/ Tanggal : Tanjung Raya, 08 April 2002
Lahir
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Psikologi
Alamat : Palembang

Identitas Interviewer 5

Nama/ Inisial : Risa Damayanti (RD)


Tempat/ Tanggal : Palembang, 17 Juli 2002
Lahir
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Psikologi
Alamat : Palembang

II. Latar Belakang


Latar belakang yang mendasari wawancara ini adalah bahwa pada
dasarnya, Ibu hamil trimester ketiga dimana periode 3 bulan terakhir
kehamilan yang dimulai pada minggu ke – 28 sampai minggu ke – 40.
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan
psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera
melihat bayinya.
Saat kehamilan trimester ketiga ini juga merupakan waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti
terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Sejumlah ketakutan muncul
pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas terhadap
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya
lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan,
apakah dapat bersalin normal, apakah akan mengalami cedera pada
vagina saat persalinan. Ibu juga mengalami proses duka lain ketika
hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus yang dirasakan selama
hamil, perpisahan terhadap janin dalam kandungan yang tidak dapat
dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya menjadi kosong secara
tiba – tiba.
Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain dan
lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan gejala
depresi ringan. Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami
ketidak nyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan
memerlukan dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak
nyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan
dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada
pertengahan trimester ke tiga, hasrat seksual ibu menurun, dan perlu
adanya komunikasi jujur yang dengan suaminya terutama dalam
menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan seks.

III. Tujuan Wawancara


Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui segala
perubahan – perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester III terutama
perubahan psikologis, serta masalah dan penanganan apa saja yang dapat
dilakukan pada ibu hamil trimester III.
IV. Landasan Teori
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah megalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria
yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi
kehamilan (Fatimah & Nuryaningsih, 2017). Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implatansi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

2. Definisi Psikologis Pada Ibu Hamil


Karo (2019) menjelaskan bahwa psikologis ibu hamil diartikan
sebagai periode krisis, saat terjadinya gangguan dan perubahan
identitas peran. Definisi krisis merupakan ketidakseimbangan psikologi
yang disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan. Awal
perubahan psikologi ibu hamil yaitu periode syok, menyangkal,
bingung, dan sikap menolak. Persepsi wanita bermacam-macam ketika
mengetahui dia hamil, seperti kehamilan suatu penyakit, kejelekan
atau sebaliknya yang memandang kehamilan sebagai masa kreatifitas
dan pengabdian kepada keluarga.
Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologi wanita hamil
ialah meningkatnya produksi hormon progesteron. Hormon
progesterone mempengaruhi kondisi psikisnya, akan tetapi tidak
selamanya pengaruh hormon progesterone menjadi dasar perubahan
psikis, melainkan kerentanan daya psikis seorang atau lebih dikenal
dengan kepribadian. Wanita hamil yang menerima atau sangat
mengharapkan kehamilan akan lebih menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan. Berbeda dengan wanita hamil yang menolak
kehamilan. Mereka menilai kehamilan sebagai hal yang memberatkan
ataupun mengganggu estetika tubuhnya seperti gusar, karena perut
menjadi membuncit, pinggul besar, payudara membesar, capek dan
letih. Tentu kondisi tersebut akan mempengaruhi kehidupan psikis ibu
menjadi tidak stabil. Pieter & Namora (dalam Karo, 2019).

3. Aspek-aspek dalam Kehamilan


 Aspek Kecemasan
Masa kehamilan adalah saat-saat yang sangat rentan secara
psikologis kesusahan dapat memiliki konsekuensi negative bagi ibu
dan bayinya. Karena wanita cenderung melaporkan gejala
kecemasan dan depresi yang lebih tinggi selama wabah penyakit
dibandingkan laki-laki (Berghella & Hughes, 2020). Peningkatan
kecemasan pada masa prenatal dan gejala depresi akan
meningkatkan risiko postpartum depresi, serta infeksi prenatal dan
tingkat penyakit (Dashraath et al., 2020). Kecemasan prenatal dan
munculnya gejala depresi juga dapat menyebabkan perubahan
aktivitas fisik, nutrisi dan tidur, yang pada gilirannya memengaruhi
suasana hati ibu dan perkembagan janin (A. Corbett et al., 2020).
 Aspek Perubahan Emosional
Perubahan – perubahan emosi pada trimester pertama
menyebabkan adanya penurunan kemauan berhubungan seksual,
rasa letih dan mual, perubahan suasana hati, depresi, kekhawatiran
ibu tentang kesejahteraannya dan bayinya, kekhawatiran pada
bentuk penampilan diri yang kurang menarik, dan sebagainya.
Perubahan emosional trimester II yang paling menonjol yaitu
periode bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai banyak bergerak
sehingga dia mulai memerhatikan bayi dan memikirkan apakah
bayinya akan dilahirkan sehat atau cacat. Rasa kecemasan seperti ini
terus meningkat seiring bertambah usia kehamilannya.
4. Kebutuhan Psikologis Pada Ibu Hamil
 Support Keluarga
Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya
dirasakan oleh ibu tetapi seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu,
selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat terutama
suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat
memberikan perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan
khawatir dengan kehamilannya.
 Dukungan Suami
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu
memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri,
sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya
selama kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara
lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan
kehamilannya, tidak membuat masalah dalam berkomunikasi, dll
 Support Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam
memberikan dukungan pada ibu hamil. Bidan sebagai tempat
mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu
mengenali keadaan yang terjadi di sekitar ibu hamil. Hubungan yang
baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan atau tenaga
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan. Peran bidan
dalam memberikan dukungan antara lain: melalui kelas antenatal,
memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk
konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat menghadapi perubahan
selama kehamilan, membagi pengalaman yang pernah dirasakan
sendiri, dan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu
dalam menghadapi kehamilannya.
 Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu
selama kehamilan. Kerja sama bidan dengan keluarga sangat
diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan mengatasi masalah
yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang
lain dan tenaga kesehatan dapat memberikan perasaan aman dan
nyaman selama kehamilan. Kebutuhan ibu hamil ada dua, yaitu:
 Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai.
 Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap calon
bayinya.

V. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan merupakan jenis wawancara semi
terstruktur.

VI. Pedoman Wawancara

Aspek Kecemasan (Kognitif)


1. Apakah selama proses kehamilan ini anda pernah mengalami pengalaman
buruk?
2. Apakah anda pernah merasakan stress ketika mengalami kenaikan berat
badan, coba ceritakan perasaan anda pada saat itu?
3. Pernahkah ibu mendengar tentang mitos-mitos seputar kehamilan dan
persalinan? bagaimana tanggapan anda mengenai mitos-mitos tersebut?
4. Apakah anda pernah merasa khawatir selama proses kehamilan? jika iya apa
yang anda khawatirkan?
5. Adakah rasa cemas atau khawatir terhadap kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi saat proses persalinan?
6. Adakah kekhawatiran terhadap jenis kelamin anak yang anda kandung?
7. Ketika nanti telah melahirkan, apakah Anda memiliki kekhawatiran akan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama masa kehamilan?
8. Ketika Anda sedang memeriksakan kandungan Anda, kemudian hasil
pemeriksaan kandungan Anda tidak sesuai dengan yang diharapkan, apakah
muncul rasa cemas/kekhawatiran pada diri Anda? Dan bagaimana anda
menyikapi hal tersebut?
9. Dalam masa kehamilan pasti terjadi perubahan fisik (berat badan, jerawatan,
dll), apakah perubahan-perubahan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari
anda?
10. Apakah saat mendekati waktu tidur anda seringkali merasakan susah untuk
mengatur posisi tidur pada malam hari karena khawatir mengenai bayi yang
ada di dalam perut anda? bagaimana cara anda mengatasi situasi tersebut!
Emosional
1. Coba ceritakan bagaimana reaksi anda saat pertama mengetahui bahwa anda
positif hamil?
2. Apakah selama kehamilan, Anda sering mengalami perubahan emosi, seperti
tiba-tiba menangis, tiba-tiba bahagia, atau tiba-tiba jadi merasa kesal atau
marah? Coba ceritakan kejadian tersebut dan apa yang biasa anda lakukan
untuk mengatasi hal tersebut?
3. Bagaimana perasaan Anda ketika pertama kali merasakan gerakan bayi dalam
perut Anda?
4. Bentuk dukungan seperti apa yang anda dapatkan dari orang-orang terdekat
anda?
5. Bagaimana perasaan Anda ketika mengidam sesuatu namun permintaan anda
tersebut tidak terpenuhi?
6. Selama kehamilan pernahkah anda merasa ingin bermanja-manja dengan
suami anda?
7. Pada masa kehamilan apakah pernah mendapat tekanan dari orang sekitar?
Bagaimana cara anda dan keluarga dalam beradaptasi dengan situasi
tersebut?
8. Apa saja yang anda persiapkan untuk menyambut identitas baru anda yakni
sebagai ibu?
9. Adakah perlakuan orang disekitar anda yang membuat anda merasa tidak
nyaman dan menjadi lebih sensitif? sebutkan contohnya!
10. Adakah pantangan-pantangan selama kehamilan yang membuat anda merasa
kurang nyaman dan menjadi lebih sensitif? coba ceritakan!
11. Apakah selama kehamilan anda merasa lebih sensitif terhadap bau atau
makanan? Coba ceritakan pengalaman anda saat terjadi hal tersebut?

VII. Metode Pencatatan Hasil Wawancara


Metode pencatatan hasil wawancara ini menggunakan anecdotal
records.

VIII. Tanggal, Tempat, dan Waktu Wawancara


Wawancara ini dilakukan di rumah subjek yang berada di kota
Prabumulih, Sumatera Selatan pada hari Jumat, 10 Juni 2022 pukul 13.00-
14.01 WIB

IX. Hasil Wawancara


Pada aspek kecemasan, subjek (BF) menunjukkan bahwa ia merasa
sangat khawatir dengan kemungkinan yang terjadi pasca melahirkan,
seperti merasa takut menghadapi proses melahirkan, dan khawatir dengan
kesiapan mental untuk menjadi seorang ibu. Hal ini dibuktikan dengan
hasil wawancara ketika kami bertanya tentang “Mbak pernah gak merasa
khawatir selama hamil ini? Kalo pernah, apa biasanya yang mbak
khawatirkan?” lalu subjek (BF) menjawab “Pernah. Hal yang membuat
saya khawatir itu kalo nanti menghadapi gimana rasa sakitnya melahirkan,
terus takut juga kalo pas sudah melahirkan asi saya belum cukup, sama
mental saya yang akan menjadi ibu yang sabar dan merasakan gimana
rasanya membagi waktu antara pekerjaan rumah dan merawat bayi. Tapi
saya yakin saya pasti bisa”. Selain merasa khawatir subjek (BF) juga
merasa cemas jika saat melahirkan nanti akan mengalami kontraksi. Hal
ini dibuktikan dari pernyataan subjek (BF) “Ada pastinya rasa cemas di
saat persalinan. Cemasnya kalo nanti merasakan kontraksi di saat
melahirkan, pendarahan, dan kondisi tubuh yang kurang stabil. Kurang
lebih itu sih”.
Sedangkan pada aspek Emosional, subjek (BF) mengalami perubahan
suasana hati yang lebih sensitif seperti tiba-tiba menangis, terkadang
merasa bahagia, terkadang merasa kesal atau marah dll. Hal ini dibuktikan
dari pernyataan subjek (BF) “Iya semasa hamil saya pernah merasakan
rasa sedih, marah dan hati terlalu sensitif dengan hal-hal yang membuat
saya kesal. Contohnya di saat di tinggal suami latihan silat PSHT dan
omongan mertua yang terkadang membuat saya kesal dan sakit hati
sehingga saya menjadi sedih. Nah kalo lagi kayak gitu biasanya saya
mengatasi itu dengan mengaji, melihat drakor, mengajak suami jalan-
jalan, pokoknya ya menyibukkan diri supaya saya lupa kalau saya sedang
bersedih atau kesal”. Selain itu subjek (BF) juga membutuhkan perhatian
lebih dibandingkan sebelum hamil. Hal dibuktikan dari hasil wawancara
ketika kami bertanya “Kalo boleh tau biasanya bentuk dukungan seperti
apa sih yang mbak dapatkan dari orang-orang terdekat mbak?” subjek
(BF) menjawab Kalo dukungan yang saya dapat ketika hamil itu dikasih
semangat agar bisa lancar persalinannya, selalu diberi perhatian penuh
sama suami di saat mood berantakan, dibelikan apa yang saya pengen
ketika lagi ngidam atau tidak karena bawaan hamil terkadang makan
sedikit atau banyak suka mual dan muntah. Kalo dari keluarga bentuk
dukungannya itu dikasih semangat dan selalu bersabar dalam menghadapi
omongan orang-orang yang menyarankan tidak boleh begini tidak boleh
begitu.”

X. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan subjek, dapat
dikatakan bahwa perubahan psikologis yang dialami subjek antara lain
ialah suasana hati yang mudah berubah, mengalami kecemasan
menjelang persalinan, dan takut tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk
anaknya.
XI. Daftar Pustaka

Karo, Serpina BR. 2018. “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Perubahan Sikap Psikologis Trimester I dengan Sikap Ibu Hamil
Dalam Menghadapi Masa Kehamilan di Wilayah Kerja Psukesmas
Namu Ukur Tahun 2018”.
Resmaniasih, K. (2014). Pengaruh teknik pernapasan diafragma terhadap
kecemasan pada ibu hamil trimester III (Doctoral dissertation,
Program Pascasarjana Undip).
Rochmawati, Lusa. 2011. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil.
https://lusa.afkar.id/kebutuhan-psikologis-ibu-hamil.
Wijayanti, N. K. N. (2021). GAMBARAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID DI WILAYAH PUSKESMAS
BEBANDEM TAHUN 2021 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Denpasar Jurusan Keperawatan 2021).

XII. Lampiran Verbatim Wawancara


VERBATIM WAWANCARA

Nama/ Inisial : BF
Tanggal Pelaksanaan : 10 Juni 2022
Tempat Pelaksanaan : Rumah BF di Prabumulih
Waktu Pelaksanaan : 13.00-14.01 WIB
Durasi : 60 menit
Kode : W2-01
Pewawancara : Nur Adilah (AN), Binti Nurhalimah (BN),
Annisa Maula (AM), Risa Damayanti (RD), dan
Diva Rania Azzahra (DRA)

Bari Verbatim Aspek/Tema


s
1 NA : Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
selamat siang mbak…
BF : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi
Wabarakatuh siang dek.
5 NA : Gimana kabarnya mbak? Sehat?
BF : Alhamdulillah dek sehat.
NA : Alhamdulillah. Sebelumnya perkenalkan kak
saya Nur Adilah dan ini rekan-rekan saya Binti
Nurhalimah, Annisa Maula, Risa Damayanti, dan
10
Ini Diva Rania Azzahra. Kami dari Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang mbak. Tujuan kami kemari adalah
ingin mewawancari mbak terkait perubahan
15 psikologis yang mbak alami selama hamil ini
mbak. Apakah mbak bersedia menjadi subjek
BF kami?
NA : Oalah iya dek boleh
: Baik terima kasih banyak mbak. Sebelum mulai
20 wawancara kami ingin meminta izin apakah
mbak berkenan jika kami melakukan proses
dokumentasi dan merekam semua pembicaraan
BF kita pada hari ini?
NA : iyaa dek boleh kok
25
: Terima kasih mbak. Jadi dokumentasi ini akan
kami gunakan sebagai data pada laporan kami
mbak. Baik mbak silahkan perkenalkan diri
BF
mbak terlebih dahulu.
30 : Nama saya Bintang Febrianti. Lahir di
Banyuasin 13 Februari 1994. Sekarang
tinggalnya di pangkul Prabumulih sini karena
ikut suami. Pekerjaan sehari-hari saya Ibu
Rumah Tangga. Saya lulusan S1 pendidikan
35 NA sendratasik Universitas PGRI palembang.
BF : Kalo boleh tau berapa usia kandungan mbak?
: Saat ini kandungan saya masuk usia 34 minggu
NA dek.
: Wah berarti sebentar lagi ya mbak dedek nya
40 BF launching hehe
NA : Hehe iya nih alhamdulillah
: Kalo boleh tau selama hamil ini mbak pernah
gak sih ngalamin pengalaman buruk?
BF
: Kalo pengalaman buruk alhamdulilah selama
45
mengalami proses kehamilan saya tidak
merasakan pengalaman buruk karena kan saya
mempunyai suami yg slalu pengertian dengan
kondisi saya, dan slalu membantu saya untuk
50 menyelesaikan pekerjaan rumah, atau pun
kegiatan-kegiatan yang terkadang membuat
NA saya merasakan kecapean dan kelelahan.
: Oh, alhamdulillah ya mbak. Terus kalo orang
hamil kan biasanya banyak perubahan-
55
perubahan ya mbak, seperti berat badan naik,
dll. Mbak pernah gak merasa stres dengan
BF keadaan itu?
: Alhamdllh saya gak pernah merasa stres
karena kenaikan berat badan juga
60
mempengaruhi pertumbuhan janin didalam
perut karena kan asupan gizi seorang ibu
NA
sangat penting bagi janin saya.
: Pernah gak mbak mendengar tentang mitos-
65 BF mitos seputar kehamilan? Gimana sih
tanggapan mbak terhadap mitos-mitos itu?
: Pernah sih saya mendengar mitos-mitos
seputar kehamilan. Yang contohnya seperti
membawa gunting, membawa bawang putih,
70 tidak boleh duduk didepan pintu, terus kalo istri
lagi hamil suaminya gak boleh sembarangan
membunuh hewan dan masih banyak lain nya.
Menurut saya sih itu kepercayaan nenek
moyang dulu ya dan saya ada yg percaya dan
75
ada yg tidak percaya karena semua itu saya
NA
serahkan kepada yang maha kuasa sebab Allah
pasti melindungi dan menjaga umatnya. Mengkhawatirkan
BF : Oke baik. Mbak pernah gak merasa khawatir kemungkinan
80 selama hamil ini? Kalo pernah, apa biasanya yang terjadi
yang mbak khawatirkan? pasca lahiran
: Pernah. Hal yang membuat saya khawatir (BF, W2-01, 78-
itu kalo nanti menghadapi gimana rasa 86)
sakitnya melahirkan, terus takut juga kalo
85 pas sudah melahirkan asi saya belum
cukup, sama mental saya yang akan
menjadi ibu yang sabar dan merasakan
BN
gimana rasanya membagi waktu antara
pekerjaan rumah dan merawat bayi. Tapi
90 BF
saya yakin saya pasti bisa.
BN
: Oh, jadi hal yang buat mbak khawatir itu
setelah bayi mbak lahir ya mbak?
Perasaan cemas
: Sejauh ini sih iya dek.
BF menjelang
95 : Oke baik. Mbak pernah gak merasa cemas atau
persalinan
khawatir sama kemungkinan-kemungkinan yang
(BF, W2-01, 93-
bisa aja terjadi nanti di persalinan?
97)
: Ada pastinya rasa cemas disaat
BN persalinan. Cemas nya kalo nanti
100 merasakan kontraksi disaat melahirkan,
pendarahan, dan kondisi tubuh yg kurang
BF stabil. Kurang lebih itu sih.
: Oh iya, kalo saya boleh tau gimana sih
pendapat mbak sama orang yang melahirkan
105 normal dan caesar?
: Kalo menurut saya gak ada masalah ya mau
lahiran normal ataupun caesar. Toh ujungnya
BN
juga sama-sama jadi ibu. Yang penting itu
bayinya lahir sehat ibunya juga sehat.
110
: Terus mbak ada kekhawatiran gak sih sama
BF
jenis kelamin anak yang mbak kandung, apalagi
ini anak pertama ya mbak?
: Hehe iya dek ini anak pertama. Kalo masalah

115 BN jenis kelamin alhamdulilah tidak, saya


menerima mau dikasih perempuan atau laki laki
sama saja yg terpenting bayinya sehat dan
ibunya sehat.
: Oh, iya mbak biasanya kalo istrinya lagi hamil,
120 BF suami dan keluarga pasti lebih perhatian gitu
kan ya mbak? Nah mbak suka takut gak sih kalo
nanti pas udah lahiran kehilangan perhatian
khusus yang diterima mbak semasa hamil?
: Alhamdulilah saya Tidak akan merasa khawatir
125
kehilangan perhatian dari suami ataupun
keluarga karena bagi saya anak segalanya
BN
untuk saya dan apapun dan bagaimanapun
caranya saya harus bisa memberi kebahagiaan

130 untuk anak saya dan perhatian penuh dari


suami ataupun keluarga.
BF : Baik. Misalnya nih Ketika mbak sedang
memeriksakan kandungan mbak, kemudian
hasil pemeriksaan kandungan mbak ini tidak
135 sesuai dengan yang diharapkan, nah gimana sih
cara mbak menyikapi situasi tersebut?
: Pasti cemas sih dek. Apalagi kalo berat badan
bayi saya kurang pasti merasa cemas. Tapi saya
gak bisa hanya mengeluh dan merasa insecure
140 BN karena saya harus bisa mencukupi asupan gizi
janin saya dengan cara makan makanan yg
bergizi seperti buah, sayuran, ikan, daging, dan
BF
kacang-kacangan.
: Oh iya mbak kalo boleh, tolong ceritakan
145
gimana reaksi mbak waktu pertama tau kalo
mbak ini positif hamil!
: Bahagia, seneng terharu dan sedih. Pokoknya
campur aduk dek. Karena sebelumnya saya
150 pernah mengalami keguguran disaat usia 7
minggu, saya merasa sedih sekali tidak bisa
menjaga amanat yg diberikan kepada Allah.
Tapi suami saya selalu kasih semangat kalau
saya pasti akan bisa hamil lagi.
155 Alhamdulillahnya sekitar 4 bulan saya
BN
menunggu kehadiran buah hati saya, Allah
AM
mengabulkan doa kami untuk hamil kembali
dan sampai sekarang alhamdulillah diberi
kesehatan. Yah semoga nanti lancar persalinan
160
kami, dedek dan saya sehat walafiat amin.
: Aamiin ya Allah …
: Baik kita lanjut ya mbak. Waktu hamil pernah Suasana hati
BF
gak mbak mengalami perubahan emosi, seperti menjadi lebih

165 tiba-tiba menangis, tiba-tiba bahagia, atau tiba- sensitif

tiba merasa kesal? Boleh diceritakan gak mbak (BF, W2-01, 162-
kejadian tersebut dan apa yang biasa mbak 173)

lakukan untuk mengatasi hal tersebut?


: Iya semasa hamil saya pernah merasakan
170 rasa sedih, marah dan hati terlalu sensitif
dengan hal-hal yg membuat saya kesal.
Contohnya disaat di tinggal suami latihan
silat PSHT dan omongan mertua yg
terkadang membuat saya kesal dan sakit
175 AM
hati sehingga saya menjdi sedih. Nah kalo
lagi kayak gitu biasanya saya mengatasi
itu dengan mengaji, melihat drakor,
BF
mengajak suami jalan-jalan, pokoknya ya
menyibukkan diri supaya saya lupa kalau
180
saya sedang bersedih atau kesal.
: Oh, gitu ya mbak. Gimana sih perasaan mbak
waktu pertama kali merasakan gerakan bayi
AM dalam perut mbak?
185 : Perasaan saya pastinya seneng banget dan
gemess hehe. Kayak gak nyangka aja kalo
BF Butuh perhatian
didalam perut saya ada bayinya dan sebentar
lebih
lagi bakal jadi ibu. Saya juga seneng karena
(BF, W2-01, 186-
bayi saya aktif itu membuat saya penasaran dan
190 198)
tidak sabar menunggu si dedek bayi launching.
: Kalo boleh tau biasanya bentuk dukungan
seperti apa sih yang mbak dapatkan dari orang-
orang terdekat mbak?
: Kalo dukungan yang saya dapat ketika
195
hamil itu dikasih semangat agar bisa
lancar persalinan nya, selalu diberi
perhatian penuh sama suami disaat mood
berantakan, dibelikan apa yang saya
200 AM pengen ketika lagi ngidam atau tidak
karena bawaan hamil terkadang makan
sedikit atau banyak suka mual dan
muntah. Kalo dari keluarga bentuk
BF
dukungannya itu dikasih semangat dan
205 selalu bersabar dalam menghadapi
omongan orang-orang yang menyarankan
tidak boleh begini tidak boleh begitu.
: Bagaimana perasaan mbak ketika mengidam
sesuatu namun permintaan mbak tersebut tidak
210 AM
terpenuhi?
: Perasaan saya disaat ngidam tidak terpenuhi
BF
itu kadang sedih kadang tidak karena kan bumil
RD
biasanya ngidam yang aneh-aneh tapi kalau
misalkan pengen ini itu dicari tidak ada ya
215
sudah gak papa saya tidak merasa kesal yang

BF penting suami saya sudah berusaha mencari.


: Oke pertanyaan selanjutnya bakal dilanjutin
rekan saya ya mbak.
220 : Oke.
: Baik mbak saya lanjutkan ya. Hmm kalo boleh
tau mbak, selama kehamilan ini pernah gak sih
mbak tuh merasa ingin bermanja-manja dengan
suami mbak?
225 RD
: Hehe Kalo masalah bermanja-manja
alhamdulilah pengen nya setiap hari dimanjain
suami hehehehe. Tetapi kan ya suami juga
punya aktivitas sendiri atau kesibukan sendiri
BF
kayak kesibukan mencari nafkah/bekerja jadi
230
saya sebagai istri harus memaklumi juga
kesibukan suami dan disaat lagi dengan istri
dirumah.
: Semasa hamil ini pernah gak sih mbak
235 mendapat tekanan dari orang-orang sekitar?
RD Kalo pernah gimana sih cara mbak dan keluarga
beradaptasi dengan situasi tersebut?
: Kalo tekanan dari orang sekitar sih ada cuman
saya orang nya masa bodoh lah ya, yang
240 BF penting saya tidak mengganggu kehidupan Muncul jiwa
mereka dan saya lebih komitmen memikirikan keibuan
keluarga sendiri ketimbang memikirkan orang (BF, W2-01, 239-
lain. Karena bahagia bisa kita ciptakan dari 251)
keluarga kita sendiri bukan dari orang lain.
245
: Oh iya bener-bener. Kalo boleh tau mbak, apa
aja sih yang sudah mbak persiapkan untuk
menyambut identitas baru mbak yakni sebagai
seorang ibu?

250 : Persiapan saya sebelum baby saya


launching ya pastinya menyiapkan
perlengkapan bayi ya hehe, menyiapkan
RD mental diri saya supaya nanti bisa selalu
bersabar dalam menghadapi anak yang
255 biasanya malam suka begadang, nangis,
serba salah disaat sakit. Terus saya juga
BF
mulai belajar caranya mandiin bayi,
belajar tentang asupan-asupan bayi, apa
aja yang boleh dikonsumsi, kapan waktu
260
yang tepat, gitu-gitu sih. Yah yang pasti
saya akan berusaha menjadi ibu yang
terbaik buat anak saya nanti.
: Oh iya mbak, kalo pas lagi tidur gitu suka

265 susah nyari posisi yang nyaman gitu gak mbak?


Biasanya gimana sih cara mbak mengatasi hal
tersebut?
RD : Iya sering banget saya merasakan susah tidur
dimalam hari karena perut semakin hari
270 BF semakin membesar, jadinya tidur juga gak
DRA nyenyak karena harus sering-sering ngatur
BF posisi, kadang miring kanan, kadang miring ke
DRA kiri. Soalnya kalo tidurnya telentang kan juga
gak bisa ya. Biasanya juga saya menghidupkan
275 BF musik relaksasi untuk memberi kenyamanan
saya ketika tidur, atau musik2 mengaji agar
DRA tidur bisa tenang dan nyaman. Paling gitu sih.
: Oke. Pertanyaannya dilanjutkan sama rekan
BF saya ya mbak
280
: Iya dek.
: Baik mbak kita lanjut yaa pertanyaannya.
: Iya monggo.
: Selama hamil ini mbak merasa lebih sensitif

285 terhadap bau atau makanan gitu gak sih?


: Iya dek bener banget. Masa-masa sensitif

DRA sama bau itu sama kayak morning sickness kan


ya?
: Iya mbak betul. Coba dong mbak ceritain
290 BF pengalaman itu!
: Masa-masa itu saat usia kandungan saya dari 1
DRA sampai 4 bulan. Tiap kali makan pasti rasanya
mual banget. Tapi gak semua makanan saya
muntah. Biasanya pas makan bakso ataupun
295
sayuran yg membuat saya mual muntah selain
itu alhamdulillah bisa makan. Selain makanan
biasanya kalo gosok gigi pas pagi hari gitu saya
BF
juga suka mual.

300 : Oh kalo makan sayur malah muntah ya mbak?


Kalo boleh tau sayur apa aja mbak yang bisa
bikin mbak mual?
: Semua sayuran kayaknya. Tapi kalo sekarang
sih alhamdulillah udah bisa makan sayur lagi.
305 : Oalah alhamdulillah kalo gitu. Oh, iya mbak
dalam masa kehamilan kan pasti terjadi
perubahan fisik ya seperti berat badan
DRA bertambah, wajah jadi jerawatan, dll. Nah
apakah perubahan-perubahan tersebut
310 mengganggu aktivitas sehari-hari mbak?
BF : Kalo jerawatan sih alhamdulillahnya saya gak
ngalamin ya. Perubahan fisik yang saya alami
saat hamil itu ya berat badan meningkat drastis
dan sakit gigi. Kalau berat badan menurut saya
315
tidak mengganggu aktifitas saya tetapi yang
sakit gigi ini mengganggu sekali karena sangat
tidak nyaman, makan jadi terasa hambar
sampai membuat nafsu makan berkurang.
320 DRA Padahalkan kita bumil harus terus makan ya
biar bayinya juga sehat. Paling itu sih.
: Oke baik. Selama hamil ini ada gak sih mbak
BF Suasana hati
pantangan-pantangan yang membuat mbak
menjadi lebih
merasa kurang nyaman? Boleh diceritakan gak?
325 sensitif
: Pantangan selama hamil banyak banget dek.
(BF, W2-01, 322-
Tapi kalau buat si dedek bayi bagi saya si gak
333)
papa asalkan dedek bayi nya sehat terus tidak
mengganggu pertumbuhan nya dan selalu aktif.
Pantangan-pantangan yang saya dapatkan itu
330
tidak boleh makan nanas, durian, lalapan
mentah, pepaya setengah matang, pare, tape
dan masih banyak lagi. Pokoknya harus serba
hati-hati.
335 DRA : Oke. Pertanyaan terakhir ya mbak. Ada gak sih
mbak perlakuan-perlakuan orang disekitar mbak
yang membuat mbak merasa tidak nyaman?
: Kalau perlakuan orang disekitar yg
membuat saya tidak nyaman sih ada
340 contohnya saya kan hamil udah besar tuh,
kadang-kadang orang tuh bilangin gak
boleh minum es tidak boleh makan yang
manis-manis lah tidak boleh tidur siang
BF lah dll. Tapi kalau menurut saya tidak
345
berlebihan dan dokter atau bidan bilang
boleh ya saya ikutin saran dokter aja
DRA
ketimbang memikirkan kata-kata orang
disekitar yang membuat saya galau dan
kesal. Paling itu sih dek.
350 BF
: Oke mbak. Alhamdulillah selesai sudah
wawancara kita pada hari ini. Terima kasih ya
mbak sudah mau menyempatkan waktunya dan
memperbolehkan kami melakukan wawancara
dengan sampean. Senang sekali bisa bertemu
dan berkenalan dengan mbak Bintang. Semoga
mbak dan bayinya sehat terus. Di perlancar
juga persalinannya nanti. Semoga kita bisa
bertemu kembali di lain waktu.
: Iya dek sama-sama. Aamiin terima kasih
banyak doa nya. Semoga kuliah kalian juga
selalu di permudah oleh Allah SWT ya.
: Aamiin terima kasih banyak mbak. Kami mohon
pamit dulu ya mbak. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
: Wa’alaikumussalam warahmatullahi
wabarakatuh.

XIII. Lampiran Kategorisasi Data Hasil Wawancara

Aspek/Tema Isi wawancara Interprestasi


Mengkhawatirkan Pernah. Hal yang membuat saya BF lebih
kemungkinan khawatir itu kalo nanti menghadapi mengkhawatirkan
yang terjadi gimana rasa sakitnya melahirkan, terus hal-hal yang mungkin
pasca lahiran takut juga kalo pas sudah melahirkan akan terjadi setelah
ASI saya belum cukup, sama mental melahirkan, seperti
saya yang akan menjadi ibu yang khawatir jika ASI
sabar dan merasakan gimana rasanya belum cukup,
membagi waktu antara pekerjaan khawatir tidak bisa
rumah dan merawat bayi. Tapi saya membagi waktu
yakin saya pasti bisa (BF, W2-01, 78- antara pekerjaan
86). rumah dan mengurus
bayi. Namun BF yakin
jika dia mampu
melewati situasi
tersebut dengan baik.
Perasaan cemas Ada pastinya rasa cemas disaat BF juga merasa takut
menjelang persalinan. Cemas nya kalo nanti akan rasa sakit saat
persalinan merasakan kontraksi disaat terjadi kontraksi di
melahirkan, pendarahan, dan kondisi waktu melahirkan,
tubuh yg kurang stabil. Kurang lebih saat terjadi
itu sih (BF, W2-01, 93-97). pendarahan, dan jika
kondisi tubuh yang
kurang stabil saat
melahirkan.
Suasana hati Iya semasa hamil saya pernah BF menjadi lebih
menjadi lebih merasakan rasa sedih, marah dan hati sensitif atau mudah
sensitif terlalu sensitif dengan hal-hal yg sekali merasa sedih
membuat saya kesal. Contohnya kesal, dan marah
disaat di tinggal suami latihan silat semenjak hamil
PSHT dan omongan mertua yg terhadap hal-hal
terkadang membuat saya kesal dan sepele. Biasanya BF
sakit hati sehingga saya menjdi sedih. mengatasi hal
Nah kalo lagi kayak gitu biasanya saya tersebut dengan
mengatasi itu dengan mengaji, melihat menyibukkan diri
drakor, mengajak suami jalan-jalan, agar ia lupa kalau ia
pokoknya ya menyibukkan diri supaya sedang tidak enak
saya lupa kalau saya sedang bersedih hati.
atau kesal (BF, W2-01, 162-173).
Kalau perlakuan orang disekitar yg BF juga menjadi
membuat saya tidak nyaman sih ada gampang
contohnya saya kan hamil udah besar tersinggung,
tuh, kadang-kadang orang tuh bilangin perkataan orang
gak boleh minum es tidak boleh makan yang sangat mudah
yang manis-manis lah tidak boleh tidur masuk ke hati
siang lah dll. Tapi kalau menurut saya membuat ia sering
tidak berlebihan dan dokter atau bidan merasa kesal dengan
bilang boleh ya saya ikutin saran hal-hal yang mungkin
dokter aja ketimbang memikirkan kata- tidak seharusnya di
kata orang disekitar yang membuat benci.
saya galau dan kesal. Paling itu sih dek
(BF, W2-01, 322-333).
Butuh perhatian Kalo dukungan yang saya dapat ketika BF merasa butuh
lebih hamil itu dikasih semangat agar bisa perhatian yang lebih
lancar persalinan nya, selalu diberi dari biasanya saat
perhatian penuh sama suami disaat sebelum hamil. Meski
mood berantakan, dibelikan apa yang begitu, keluarga dan
saya pengen ketika lagi ngidam atau suami BF sudah siap
tidak karena bawaan hamil terkadang siaga memberikan BF
makan sedikit atau banyak suka mual perhatian sehingga
dan muntah. Kalo dari keluarga bentuk BF sudah merasa
dukungannya itu dikasih semangat dan cukup.
selalu bersabar dalam menghadapi
omongan orang-orang yang
menyarankan tidak boleh begini tidak
boleh begitu (BF, W2-01, 186-198).
Muncul Jiwa Ke- Persiapan saya sebelum baby saya Jiwa ke-Ibuan BF
Ibuan launching ya pastinya menyiapkan sudah mulai muncul.
perlengkapan bayi ya hehe, Hal ini ditandai
menyiapkan mental diri saya supaya dengan BF yang lebih
nanti bisa selalu bersabar dalam memperhatikan
menghadapi anak yang biasanya kesehatan bayi nya,
malam suka begadang, nangis, serba mulai belajar
salah disaat sakit. Terus saya juga memandikan bayi. Ia
mulai belajar caranya mandiin bayi, terus berusaha
belajar tentang asupan-asupan bayi, menjadi ibu yang
apa aja yang boleh dikonsumsi, kapan baik untuk anaknya
waktu yang tepat, gitu-gitu sih. Yah kelak.
yang pasti saya akan berusaha menjadi
ibu yang terbaik buat anak saya nanti
(BF, W2-01, 239-251).

XIV. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai