Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BULIMIA NERVOSA

Judul : Bulimia nervosa


Hari/Tanggal : Minggu,4 Oktober2015
Waktu / Jam : 30Menit
Tempat : Ruang Auditorium lantai 4
Peserta : Mahasiswa Baru STIKes Ngudia Husada Madura
Penyuluh : Nurhayati

I. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar mahasiswa baru
STIKes Ngudia Husada Madura dapat memahami dan mengerti tentang
penyakit builimia nervosa.
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menitdiharapkan mahasiswa baru
STIKes Ngudia Husada Madura dapat mengetahui tentanng:
a. Definisi bulimia nervosa
b. Etiologi bulimia nervosa
c. Manifestasi klinis bulimia nervosa
d. Penatalaksanaan bulimia nervosa
e. Pencegahan bulimia nervosa
f. Komplikasi bulimia nervosa
III. POKOK BAHASAN
- Bulimia nervosa
IV. SUB POKOK BAHASAN
a. Definisi bulimia nervosa
b. Etiologi bulimia nervosa
c. Manifestasi klinis bulimia nervosa
d. Penatalaksanaan bulimia nervosa
e. Pencegahan bulimia nervosa
f. Komplikasi bulimia nervosa
V. SASARAN
- Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Maadura
VI. TEMPAT
- Ruang auditorium lantai 4

1
VII. METODE
- Ceramah dan Tanya Jawab
VIII. MEDIA
- LCD
- Laptop
- Leaflet
- FlipChart
IX. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : solehati
b. Penyaji :Nurhayati
c. Notulen : Nurma santi AP
a. Peserta : Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura

X. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Moderator
: Penyaji

: Notulen
: Peserta

2
XI. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH PELAKU KEGIATAN PESERTA


Atau Fase
Pra interaksi  Pembuatan SAP Penyaji
 Mengundang peserta
untuk mengikuti
penyuluhan
Penyaji  Menerima
5 menit/kerja Pembukaan :
 Membuka  Menjawab
kegiatan dengan salam
mengucapkan salam. Moderator
 Memperkena
lkan diri  Mendenga
 Menjelaskan rkan
tujuan dari penyuluhan  Memperh
 Kontrak atikan
waktu
 Menyebutka  Memperh
n materi yang akan atikan
diberikan  Memperh
atikan
10 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang Penyaji  Memperh
definisi bulimia nervosa atikan
 Menjelaskan tentang
etiologi bulimia nervosa Penyaji
 Menjelaskan tentang
 Memperh
manifestasi klinisbulimia
atikan
nervosa
 Menjelaskan tentang Penyaji

penatalaksanaan bulimia
nervosa Penyaji  Memperh

3
 Menjelaskan tentang atikan
Pencegahan bulimia
nervosa  Memperh
 Menjelaskan tentang Pengaji atikan
komplikasi bulimia
nervosa
 Memberi  Memperh
kesempatan kepada atikan
peserta untuk bertanya Moderator

 Bertanya
dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan

10 menit Evaluasi :
 Menanyakan Observer  Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah
diberikan
5 menit Terminasi
 Kesimpulan Moderator  Mendenga
 Mengucapka Moderator rkan
n terima kasih atas  Memperh
perhatian peserta atikan
 Mengucapka Moderator
n salam penutup
 Menjawab
salam

XII. EVALUASI

4
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan.
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Semua anggota hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan diRuang Auditorium lantai 4
 Pengorganisasian penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
2.Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan bulimia nervosa
 Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan
selesai.
 Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3.Evaluasi hasil
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
definisi bulimia nervosa.
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
etiologi bulimia nervosa
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
manifestasi klinis bulimia nervosa.
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
penatalaksanaan bulimia nervosa
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
pencegahan bulimia nervosa
 Mahasiswa baru STIKes Ngudia Husada Madura dapat menjelaskan
komplikasi bulimia nervosa.

5
XIII. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi

Bulimia merupakan bahasa latin dari sebuah kata Yunani


Boulimia, yang artinya “extreme hunger” alias lapar yang amat sangat,
mereka cenderung makan dalam jumlah banyak dalam waktu yang
singkat, seperti orang yang kelaparan, dan selanjutnya sebagai
“kompensasi” dari pola makannya tersebut, mereka akan melakukan
berbagai cara yang intinya supaya berat badan mereka tidak bertambah
meski mereka sudah makan banyak. Yang paling sering dilakukan oleh
lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya
muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan
laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan
ciri umum.

2. Etiologi / FaktorPredisposisi.
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi faktor-faktor yang diduga
berperan dalam terjadinya bulimia nervosa adalah :
• Faktor psikososial
Berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial untuk
berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri.
• Faktor genetik
Adanya bukti bahwa bulimia banyak didapat pada penderita dengan
riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta pada kembar
monozigot dibandingkan dizigot.
• Faktor biologik
Penurunan sintesis, uptake dan turnover serotonin serta penurunan

6
sensitivitas reseptor serotonin post sinaptik. Berdasarkan studi ditemukan
fakta bahwa genetik, hormon dan bahan kimia yang terdapat di otak
berpengaruh terhadap efek perkembangan dan pemulihan bulimia.
• Faktor budaya
Kebanyakan orang menilai bahwa cantik identik dengan kurus dan
terkadang kondisi tersebut menjadi suatu tuntutan kerja. Anggapan ini
pun menjadi budaya yang berkembang di masyarakat.
• Perasaan pribadi
Penderita bulimia senantiasa berputus asa terhadap dirinya sendiri, tidak
percaya diri sehingga mereka diet dengan cara menggunakan pil diet
bahkan memuntahkan makanan. Penilaian orang terhadapa dirinya
menyebabkan kecemasan dan tekanan yang dapat menyebabkan stress
sehingga untuk mengatasinya mereka cenderung ke arah bulimia.

3. Manifestasi Klinis
Ada beberapa manifestasi klini yang akan muncul pada penderita bulimia
nervosa menurut Towsend 1998, yakni sebagai berikut :

1. Makan dalam jumlah berlebhan

2. Terobsesi dengan makanan dan kalori

3. Melakukan perangsangan muntah dan cuci perut

4. Merasa kehilangan kontrol

Selain itu masih ada beberapa gambaran klnis yang lain seperti BN yang
digambarkan pada orang yang mengalami episode konsumsi makanan dengan
jumlah yang sangat banyak (misalnya, binge-eating) secara rekuren dan
sering, dan merasakan kurangnya penguasaan terhadap makan.
Perilaku binge-eating diikuti dengan perilaku yang
mengkompensasi binge dengan menyingkirkan makanan yang dimakan
(misalnya, muntah, penggunaan obat cuci perut atau diuretik yang
berlebihan), berpuasa dan/atau senaman yang berlebihan.

7
4. Penatalaksaan Medis
Penanganan diberikan seperti untuk pasien rawat jalan kecuali bila
timbul masalah medis yang berat.Diperlukan penanganan antardisiplin
untuk mendapatkan basil yang optimal. Pengobatan rawat jalan mencakup
pemantauan medis, rencana diet untuk memulihkan status nutrisi, dan
psikoterapi keluarga. Penanganan meliputi membantu individu
mempelajari pemantauan sendiri dan untuk mengidentifikasi distorsi pola
pikir tentang berat badan, makanan, citra tubuh, dan hubungan.Tujuan
penanganan adalah mengembalikan pada makan yang normal.Penanganan
psikofarmakologis (misal, antidepresan) juga dapat digunakan.Prognosis
lebih baik bila kondisi ditangani sejak dini, sebelum purgasi diperkuat
dengan penurunan berat badan.
Prinsip Penatalaksanaan Bulimia Nevosa menurut Soetjiningsih ada
beberapa hal yakni sebagai berikut :

a. Fokus utama pengobatan adalah menurunkan pola makan ala bulimik


b. Hindari makanan yang merangsang pola makan binge seperti es krim.
c. Obati depresi yang biasanya menyertai bulimia
d. Libatkan para remaja dalam psikoterapi individu dengan atau tanpa
melibatkan keluarga.
e. Latihan olahraga yang ringan sampai sedang.
f. Berikan obat antidepresan seperti imipramine dapat diberikan dengan
dosis 3-5 mg/KgBB/Hari, dinaikan bertahap setiap minggu sampai dosis
300 mg/hari atau sampai terdapat respon klinis yanga adekuat.
g. Terapi Kelompok sangat membantu penyembuhan
h. Bila penderita menggunakan diuretik, berikan diet rendah garam
karena terjadi retensi cairan bila diuretik diberikan.

5. Pencegahan

1. Mengontrol makan dalam jumlah berlebihan.

8
2. Tidak memfokuskan diri terhadap berat badan.

3. Jangan memikirkan Penilaian orang terhadapa diri sendiri


menyebabkan kecemasan dan tekanan.

4. Jangan mengeluarkan kembali sesuatu yang sudah


dimakan(muntah).

5. Hindari puasa dan olahraga berlebihan.

6. Komplikasi

Jika tidak segera ditangani, bulimia bisa memicu komplikasi yang


serius dan bahkan berakibat fatal. Frekuensi muntah yang sering terjadi
akan merusak gigi (akibat asam lambung) dan memicu pembengkakan
kelenjar air liur. Demikian pula dengan sakit tenggorokan serta bau mulut.

Kekurangan nutrisi juga termasuk komplikasi serius akibat


bulimia.Komplikasi ini dapat memicu dehidrasi, sulit untuk hamil karena
siklus menstruasi yang tidak teratur, kulit dan rambut yang kering, kuku
yang rapuh, gagal ginjal, serta gagal jantung.

Sementara penggunaan obat pencahar yang tidak terkendali dapat


mengakibatkan kerusakan pada organ-organ pencernaan serta mengganggu
keseimbangan kadar senyawa alami tubuh. Ketidakseimbangan ini
berpotensi memicu kelelahan, lemas, detak jantung yang tidak teratur,
serta kejang.

9
DAFTAR PUSTAKA

1) Cecily Lynn, Betz. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri, Ed.5.


Jakarta:EGC.
Doenges,
2) Marilynn E., Mary Frances, Alice C. 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
3) Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : definisi dan
klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
4) Setiawan, Elisabeth. 2004. Penyimpangan Pola Makan. Jurnal Kesehatan
Vol. XII, Tahun X. Diakses dari Website : www.googlescholar.com.
5) Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem
Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta:Salemba Medika
6) Soetjianingsih. 2010. Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto.
7) Towsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri. Jakarta : EGC.
8) See more at: http://sakinahkreatif.blogspot.com/2014/08/bulimia-
nervosa.html#sthash.F3UjBpo4.dpuf

10

Anda mungkin juga menyukai