Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Dekontaminasi Alat
2. Pencucian / Pembilasan
Dosen :
Sumber Pustaka :
2. Depkes, MNH & JPNK-KR. 2002. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO.
Dalam bekerja menciptakan lingkungan bebas infeksi, yang penting dan rasional adalah
melakukan setiap proses pencegahan infeksi yang dianjurkan dan keterbatasannya. proses
pencegahan infeksi dasar yang dianjurkan untuk menurunkan transmisi penyakit dari
instrumen yang kotor, sarung tangan bedah dan barang-barang lain yang dipakai kembali
ISI
1. Pemrosesan Alat
Tiga langkah pokok dalam pemrosesan alat dan benda-benda lain dalam upaya
- Dekontaminasi
Setiap benda, baik instrumen metal yang kotor maupun sarung tangan memerlukan
a. Mengurangi risiko perlukaan aksidental atau terpapar darah atau duh tubuh terhadap
b. membersihkan hasil akhir berkualitas tinggi (umpamanya instrumen atau benda lain
Adapun pemrosesan peralatan bekas pakai dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Dekontaminasi
( Pakai sarung tangan dan pelindung lain seperti kacamata, visors atau geogle )
Sterilisasi DTT
2. Dekontaminasi
a. Definisi
tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Proses yang membuat benda mati
lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi
HBV, HBC dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme
yang mengkontaminasi.
b. Produk-produk Dekontaminasi
- Etil 70 %
- Alkohol
Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk mematikan virus hepatitis B dan
HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi di rendam dalam larutan klorin selama 10
menit. Namun daya kerja tersebut akan cepat mengalami penurunan sehingga larutan
tersebut harus diganti paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat telah kotor
atau keruh.
Rumus Untuk membuat Larutan Klorin 0,5 %
% Larutan Konsentrat
% Larutan Konsentrat
% Konsentrat
c. Tips-tips Dekontaminasi
1). Tumpulnya pisau ( misal gunting ) saat bersentuhan dengan kontainer logam.
2). Berkaratnya instrumen karena reaksi kimia (elektrolisis) yang terjadi antara dua logam
yang berbeda (misal instrumen dan wadah) bila direndam dalam air.
- Jangan merendam instrumen logam yang berlapis elektro (artinya tidak 100 % baja
tahan gores) meski dalam air biasa selama beberapa jam karena akan berkarat.
Setelah dekontaminasi, instrumen harus segera dicuci dengan air dingin untuk
pakai dan semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik untuk dikubur. Apabila akan
digunakan kembali maka jarum dan semprit harus dibersihkan dan dicuci secara
menyeluruh setelah didekontaminasi. Sekali instrumen atau benda lainnya telah di
a. Definisi
mikroorganisme pada peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan.
- sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
- Tabung suntik (minimal ukuran 10 ml ; untuk membilas bagian dalam kateter termasuk
- Air bersih
c. Kegunaan pencucian
- Sebagai langkah awal, sebelum instrumen di sterilisasi atau di desinfeksi tingkat tinggi.
Karena tidak ada prosedur sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT) yang efektif
- Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila memegang
peralatan yang tajam seperti gunting dan jarum jari).
- Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci
1). Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran
3). Sikat dengan seksama terutama dibagian sambungan dan pojok peralatan
4). Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan.
5). Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali atau lebih jika diperlukan dengan air dan sabun
atau deterjen.
- Jika peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan
klorin 0,5 %) tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum
memulai proses DTT. Karena peralatan yang masih basah akan mengencerkan larutan
- Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau direbus atau
di sterilisasi di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak usah dikeringkan sebelum
- Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan
- Gunakan pelindung mata (Plastik, Pelindung muka, Goggles atau kaca mata) dan rok
plastik jika ada, saat membersihkan alat untuk meminimalkan risiko cipratan cairan yang
- Instrumen harus dibersihkan dengan sikat yang lembut (sikat gigi bekas baik untuk
- Semprit (berbahan kaca atau plastik) saat akan digunakan kembali harus dilepas setelah
- Sarung tangan bedah harus dibersihkan dalam air sabun, kedua bagian dalam dan luar
dibersihkan dan dicuci dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang tersisa.
- Karet atau tabung plstik, misalnya tabung penghisap nasogastik untuk proses kelahiran
bila akan digunakan kembali harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci dan
dikeringkan.
pembersihan yang tidak bnar merupakan penyebab utama masalah mekanis, begitupula
dengan penularan infeksi kepada pasien berikutnya (Weber & Rutala, 201).
- Untuk mencuci kateter (termasuk kateter penghisap lendir, lakukan tahap-tahap berikut
ini ;
1) Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks pada
kedua tangan.
3) Gunakan tabung suntik besar untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya tiga kali
5) Letakkan kateter dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum dilakukan
proses DTT.
- Kateter harus didesinfeksi tingkat tinggi (DTT) secara kimiawi karena kateter bisa rusak