DOSEN: ROSLINA.S.PSI.,M.KES Gangguan Gangguan Psikologi Psikologi Pada Pada Masa Masa Kehamilan Kehamilan
A. Hamil yang Tidak Dikehendaki 2. Mengakhiri kehamilan (aborsi)
atau diharapkan Bila kehamilan diakhiri dengan (aborsi) bisa 1. Kalangan remaja mengakibatkan dampak Remaja bisa bilang kalau seks negative. Secara psikis pelaku bebas atau seks pranikah itu aman aborsi seringkali mengalami untuk dilakukan. Akan tetapi, bila perasaan-perasaan takut, panic, remaja melihat, memahami atau tertekan atau stress, trauma merasakan akibat dari perilaku mengingat proses aborsi dan itu, ternyata lebih banyak merugikan. Salah satu risiko dari eksakitan, kecemasan karena seks pra nikah atau seks bebas itu rasa bersalah atau dosa akibat adalah kehamilan yang tidak aborsi. diharapkan B. Hamil dengan Janin Mati Ibu yang mengalami proses kehilangan /kematian janin dalam kandungan akan merasa kehilangan. 1. Syok dan menyangkal Ketika disampaikan janinnya mati reaksi orang tua/ibu pertama kali adalah syok, tidak percaya da menyangkal. 2. Marah dan bargaining Beberapa ahli menyebut ini sebagai tahap pencarian karean orang tua mencari alasan tentang kematian. Mereka biasanya mencari hal-hal yang mungkin mereka lakukan dengan berbeda. 3. Desorientasi dan depresi Emosi predominan pada fase ini adalah kesehdihan berduka dibarengi dengan kehilangan, mereka menolak dan menarik diri, orang tua mungkin mengalami kesulitan untuk kembali ke kehidupan normal sehari-hari. 4. Reorganisasi dan penerimaan Fase akhri dari berduak meliputi penerimaan rasa kehilangan dan kemabali ke aktifitas normal sehari-hari. Hal yang sangat individu ini mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan C. Ketergantungan Obat Ketergenatungan obat adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental (psikologis) atau kedua-duanya yang terjadi sebagai akibat pemakaian obat secara terus menerus atau secara periodic.
Pemakaian obat-obatan oleh ibu hamil dapat memberikan
masalah bagi ibu dan janin. Janin akan mengalami cacat fifik, dan emosional. Ibu dengan ketergantungan obat takut melahirkan anak cacat dan mencoba sebisa mungkin menghindari zat-zat berbahaya yang mungkin membahayakan bagi perkembangan bayi mereka. D.Kemandulan Pengalaman membuktikan bahwa ketakutan serta kecemasan yang berkaitan dengan fungsi reproduksi akan menimbulkan dampak yang merintangi tercapainya orgasme pada koitus.
E.Hamil Diluar Nikah
Kehamilan diluar nikah biasanya diakibatkan oleh pergaulan bebas yang diakibatkan oleh didikan dari keluarganya berupa: Kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh keluarga terhadap anak perempuannya akibat orang tua sibuk kerja, perceraian dan broken home. Keluarga yang terlalu disiplin sehingga anak tersebut memberontak untuk menunjukkan kedewasaannya F.Pseudosiesis
Pengertian pseudosiesis adalah kehamilan yang imaginer atau palsu.
Gejala kehamilan palsu ini secara psikis lebih berat gangguannya daripada peristiwa abortus.
Kehamilan pseudosiesis adalah kehamilan palsu. Tanda gejala yang
muncul: Berhentinya menstruasi Membesarnya perut Payudara jadi besar Pinggul jadi melebar Perubahan-perubahan kelenjar endokrin, dll Pada kehamilan pseudosiesis secara psikologis ada sikap yang ambivalen terhadap kehamilannya yaitu ingin sekali menjadi hamil, sekaligus dibarengi ketakutan untuk merealisir keinginan punya anak, sehingga terjadi proses inhibisi. G.Keguguran Reaksi wanita terhadap keguguran kandungannya itu sangat bergantungan pada konstitusi psikisnya sendiri.
Berapa sebab keguguran menurut pendapat
psikiater: Adanya penolakan dari ayah bayinya Adanya penolakan dari ibu bayinya Ketakutan untuk menjadi ibu 3 .Pengertian Persalinan Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu- tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Perubahan Psikologi pada Masa Persalinan a. Perubahan psikologis pada kala 1 Beberapa keadaan dapat terjdi pada ibu dalam persalinan,trauma bagi ibu yang pertama b. Perubahan psikologis ibu saat persalinan kali melahirkan, perubahan-perubahan yang 1. Fase laten di maksud adalah: Pada fase ini ibu biasanya merasa lega dan 1. Perasaan tidak enak. bahagia karena masa kehamilannya akan 2. Takut dan ragu-ragu akan persalinan yang segera berakhir. Namun pada awal persalinan wanita biasanya gelisah, gugup, cemas dan di hadapi. khawatir sehubungan dengan rasa tidak 3. Ibu dalam menghadapi persalinan sering nyaman karena kontraksi. Biasanya ia ingin memikirkan antara lain apakah persalinan berbicara, perlu ditemani, tidak tidur, ingin berjalan normal berjalan-jalan dan menciptakan kontak mata. 4. Menganggap persalinan sebagai cobaan. 5. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan 2. Fase aktif bijaksana dalam menolong. Saat kemajuan persalinan sampai pada waktu 6. Apakah bayi normal apa tidak. kecepatan maksimum rasa khawatir wanita 7. Apakah ia sanggup merawat bayinya. menjadi meningkat. Kontraksi semakin kuat dan fekuensinya lebih sering sehingga wanita tidak dapat mengontrolnya. Dalam keadaan ini wanita akan lebih serius. 5 Penyebab Gangguan Psikologi pada Ibu Bersalin a. Perubahan hormon Perlu diketahui, ketika mengandung bahkan setelah melahirkan terjadi "fluktuasi" hormonal dalam tubuh. Hal inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya gangguan psikologis pada ibu yang baru melahirkan. b. Kurangnya persiapan mental Yang dimaksud di sini adalah kondisi psikis atau mental yang kurang dalam menghadapi berbagai kemungkinan seputar peran ganda merawat bayi, pasangan, dan diri sendiri. c. Keinginan narsistis Keinginan yang narsistis ini cenderung menolak kelahiran bayinya, dan ingin mempertahankan bayinya selama mungkin di dalam kandungan. Peristiwa ini disebabkan oleh: Fantasi tentang calon bayinya yang akan menjadi objek kasih saying dan beban fisik oleh semakin membesarnya bayi dalam kandungan. Komunikasi Teurapetik
6.Komunikasi Teurapetik b. Tujuan komunikasi terapeutik
a. Pengertian komunikasi Tujuan dari komunikasi terapeutik, teurapetik yaitu: Komunikasi terapeutik adalah 1. Membantu pasien komunikasi yang mendorong memperjelas serta mengurangi proses penyembuhan klien beban perasaan dan pikiran (Depkes RI, 1997). Dalam selamam proses persalinan. pengertian lain mengatakan bahwa 2. Membantu mengambil tindakan komunikasi terapeutik adalah yang efektif untuk pasien. proses yang digunakan oleh 3. Membantu mempengaruhi orang perawat memakai pendekatan lain, lingkungan fisik dan diri yang direncanakan secara sadar, sendiri untuk kesejahteraan ibu bertujuan dan kegiatannya dan proses persalinan agar dapat dipusatkan pada klien. berjalan dengan semestinya. c. Pendekatan komunikasi terapeutik. Pendekatan komunikasi terapeutik, seperti: 1. Menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dorongan verbal yang positif. 2. Kehadiran Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif ketrampilan yang meliputi mengayasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total pada klien. Bila memungkinkan anjurkan pendamping untuk mengambil peran aktif dalam asuhan. 3. Mendengarkan Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien. 4. Sentuhan dalam pendampinganklien yang bersalin. 5. Memberi informasi tentang kemajuan persalinan. d. Sikap komunikasi terapeutik Lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik menurut Egan, yaitu: 1. Berhadapan. Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk anda. 2. Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi. 3. Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu. 4. Mempertahankan sikap terbuka Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi. 5. Tetap rileks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon kepada klien.