Anda di halaman 1dari 19

PENDAMPINGAN PSIKOLOGI PADA

MASA KEHAMILAN HINGGA


PERSALINAN
BY : YUNITA, PSIKOLOGI., S., PSI., M., PSI., PSIKOLOGI

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


PERUBAHAN INDIVIDU PADA KEHAMILAN
Hormonal
Fisiologis
Fisik Bentuk ,
Perubahan
Negatif
Emosi
Positif
Perilaku
Psikologis
Kebiasaan

Keinginan
GANGGUAN PSIKOLOGI YANG DIHADAPI
SAAT KEHAMILAN.

Gangguan psikologi pada kehamilan dibagi pada trimester.


Trimester 1
1. Pengaruh perubahan hormonal ( meningkatnya hormon estrogen dan
progesterone) mengakibatkan seorang Wanita hamil mengalami mual dan
muntah pada pagi hari, perasaan Lelah dan lemah.
2. Lebih sering memperhatikan perubahan pada diri sendiri.
3. Adanya perubahan Hasrat seksual terhadap pasangan.
Periode ini disebut juga sebagai periode pancaran
Kesehatan, dimana kondisi psikologis ibu lebih stabil
disbanding trimester I

Sudah beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada


perubahan bentuk tubuh
TRIMESTER
KE II Pada Sebagian ibu hamil sering mengalami “mudah lupa”
akibat tubuhnya bekerja secara berlebihan untuk
pertumbuhan janin sehingga mengalami blok pikiran

Adanya daya tarik seksualitas terhadap pasangan.


Trimester ke III
Periode menunggu atau waspada

Munculnya perasaan khawatir

Merasa tidak percaya diri (“merasa diri jelek”)

Persiapan aktif menjadi orang tua


Kecemasan
GANGGUAN
PSIKOLOGI Ketakutan
YANG Sikap pasif
DIHADAPI
PADA MASA Hipermaskulinitas
PERSALINA Hiperaktif
N:
Halusinasi hipnagonik
FASE YANG DILALUI OLEH IBU POSTPARTUM ADALAH :

1. Taking in Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari ke 1-2 setelah melahirkan.
Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman proses persalinan sering
berulang diceritakannya.
2. Taking hold
Yaitu meniru dan role play.
Cirinya :
 Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 postpartum.
 Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan tanggung
jawa terhadap bayi.
 Ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya.
 Ibu berusaha keras untuk menguasai ketrampilan perawatan bayinya.
 Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitive dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut.
(Sulistyawati, 2009 : 88).
LANJUTAN…..

3. Letting go
a. Terjadi setelah ibu pulang kerumah dan berpengaruh
pada waktu dan perhatian
b. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan
bayinya
c. Fase penyesuaian diri yang berdampak pada gangguan
psikologis pada ibu bapak
GANGGUAN MENTAL PADA
PASCA MELAHIRKAN

1. Baby blues syndrome


Merupakan gangguan perasaan berupa sedih, cemas,
emosi meningkat dan umumnya sekitar 50-80 % terjadi
setelah melahirkan terutama pada kelahiran bayi
pertama.
Baby blues umumnya terjadi lebih kurang 2 minggu
pasca melahirkan dan merasa lebih berat pada hari ke
3 dan ke 4. Hal ini terjadi karena factor hormonal dan
kurangnya support system dari lingkungan sosialnya.
2. DEPRESI POST
PARTUM
Depresi postpartum mengganggu kemampuan
seorang wanita untuk merawat bayinya. Wanita dengan
depresi postpartum berat dapat melakukan percobaan
bunuh diri, ia dapat memiliki ide membunuh bayinya,
bukan karena marah, tetapi dari keinginan untuk tidak
meninggalkan mereka. Gejala yang sering muncul
adalah suasana hati tertekan, sering menangis.
Mereka juga merasakan ketidakmampuan untuk
menikmati kegiatan yang menyenangkan dan
penurunan minat seks.
PSIKOSIS POST PARTUM

Gangguan postpartum yang jarang terjadi namun paling serius.


Seorang wanita dengan kondisi ini mengalami gejala psikotik (kesulitan membedakan
realitas dan fantasi) dalam waktu 3 minggu setelah melahirkan.
Gejala yang muncul; dapat berupa keyakinan salah (delusi}, halusinasi (melihat atau
mendengar hal-hal yang tidak ada}, atau keduanya. Kondisi ini terkait dengan gangguan
perasaan seperti depresi, gangguan bipolar, atau psikosis.
KESEHATAN MENTAL SAAT MENYUSUI
Ada 12 Pengaruh Psikis Ibu Menyusui terhadap Bayi:
1. Ibu yang Menyusui dengan Kondisi stres dan kelelahan.
2. Ibu menyusui yang takut dan tak percaya diri
3. Jika Ibu menyusui merasa kesakitan
4. Jika Ibu menyusui t a kut b entuk payudara berubah dan takut gemuk.
5. Jika Ibu menyusui dalam kondisi bahagia
6. Ibu menyusui yang bahagia membuat b ayi pandai.
7. Perasaan Ibu menyusui yang t enang membuat bayi rileks
8. Bayi merasa dicintai dengan pemberian ASI.
9. Mood Ibu saat menyusui b erpengaruh pada tumbuh kembang bayi.
10.Bayi yang Disusui dengan benar membuat emosinya bai
11.Ibu yang t enang ketika menyusui membuat bayi memiliki panca indera yang sehat
12.Ibu menyusui yang berfikir positif membuat bayi berkembang dengan posi
PADA KENYATAANNYA :
• Hasil survei yang dilakukan Health Collaboration Center (HCC) terhadap
para ibu menyusui di Indonesia.
• Penelitian HCC di Pekan ASI se-Dunia tahun 2022 membuktikan enam
dari 10 ibu menyusui di Indonesia tidak bahagia. Anak yang terlahir dari
ibu dengan stress postpartum, diketahui sebanyak 26 persen mengalami
stunting
• Menyebutkan kurang lebih ada 56 persen ibu yang mengaku tidak bahagia
saat menyusui dan menganggap hal tersebut hanya kewajiban semata.
• Sementara, sisanya sebanyak 44 persen mengaku Bahagia.
DETEKSI DAN INTERVENSI DINI PADA
GANGGUAN PSIKOLOGIS
Melakukan skrining untuk mengidentifikasi dan memantau gangguan
psikologis pasca persalinan oleh penyedia layanan kesehatan

Melakukan intervensi dini baik yang bersifat preventif maupun kuratif berupa
pemberian psikoedukasi, pendampingan psikologis

Program dukungan psikososial mencakup serangkaian intervensi untuk


dukungan emosional, Pendidikan, strategi penanggulangan bagi Perempuan
pasca persalinan: kelompok dukungan sebaya dan layanan konseling

Menciptakan ruang aman bagi Perempuan untuk mendiskusikan pengalaman


mereka tanpa takut dihakimi
PENANGANAN DARURAT, KAPAN???

Bila Ibu pasca melahirkan memiliki gejala berikut ini, :

1. Memiliki perubahan suasana hati atau merasa tertekan selama lebih dari beberapa
hari setelah melahirkan.
2. Tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari dalam hidup, termasuk merawat bayi
Anda
3. Tidak tidur lebih dari dua jam per malam.
4. Gagasan menyakiti atau membunuh diri sendiri dan bayi.
5. Mendengar suara-suara atau melihat hal aneh yang tidak dialami oleh orang
lain.
6. Gagasan bahwa bayi Anda adalah mahluk jahat
PENANGANAN GANGGUAN MENTAL PASCA
MELAHIRKAN
1. Anggota keluarga diharapkan memberikan perhatian pada penderita dan membantu merawat bayi.
2. Memberikan istirahat yang cukup bagi wanita yang baru melahirkan, berkomunikasi dan sharing
pengalaman dengan wanita lain yang baru melahirkan.
3. Menikmati kebersamaan dengan suami atau pasangan serta sahabat serta tetap melakukan
perawatan diri.
4. Jika depresi terus berlanjut selama lebih dari dua minggu atau sangat parah, berbicara dengan
profesional kesehatan.
APAKAH ADA HUBUNGAN GANGGUAN
PSIKOLOGIS DARI KEHAMILAN HINGGA PASCA
PERSALINAN TERHADAP KASUS STUNTING?
Dari hasil penelitian diperoleh:
Faktor prenatal yang menyebabkan stunting pada anak usia 0-2 tahun adalah :
Tinggi badan ibu, Ibu dengan tinggi badan <145 cm memiliki HAZ yang lebih rendah dibandingkan
dengan anak yang memiliki Ibu dengan tinggi badan >145 cm.
Anemia selama kehamilan meningkatkan risiko 3,23 kali lebih besar anak terkena stunting,
Keberagaman makanan saat prenatal yang merupakan komponen penting dalam menentukan status
gizi anak
maternal depression melipatgandakan resiko memiliki anak stunting,
Kunjungan ke fasilitas kesehatan selama kehamilan juga menjadi faktor penyebab stunting.
Fasilitas sanitasi di rumah yang tidak memadai memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kejadian
stunting.
• Kondisi psikologis seorang ibu mulai saat ia hamil hingga persalinan memberikan kontribusi yang besar
terhadap tumbuh kembang anak.

• 1000 HPK merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak

• Kondisi psikologis orang tua akan menjadi tolak ukur bagi penerapan pola asuh yang sehat bagi anak

• Peran keluarga, dan sosial supyport dilingkungan menjadi peran penting dalam Kesehatan mental seorang
ibu terutama pada pasca persalinan

• Kondisi psikologis ibu yang baik akan berpengaruh terhadap pemberian makanan yang bergizi dan sehat
kepada anak-anaknya dan meminimalisir kasus stunting pada anak

• Pemberian edukasi dan pendampingan psikologis yang cepat dan tepat kepada ibu yang mengalami
gangguan psikologis merupakan salah satu langkah preventif untuk menjaga Kesehatan mental keluarga dan

• Kesehatan mental keluarga terutama ibu merupakan salah satu pondasi keluarga dalam menciptakan
keluarga yang sehat secara holistik.

• Ibu yang memiliki mental yang sehat akan mampu memberikan kebutuhan psikologis dan asupan yang sehat
bagi sibuah hati untuk optimalisasi tumbuh kembang anaknya.
Sampai
jumpa di lain
waktu dan
kesempatan

Anda mungkin juga menyukai