Anda di halaman 1dari 12

DIAGNOSA KEPERAWATAN POST PARTUM

BLUES

NAMA KELOMPOK :
1. BELLA KURNIA
2. DELLA ANANDA PUTRI
3. DERISMAN
Pengertian Post Partum Blues

• Post partum blues dapat terjadi sejak hari pertama pasca


persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam
rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.

• Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pasca


persalinan yang bisa berdampak pada perkembangan anak karena
stres dan sikap ibu yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat
bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis, cenderung
rewel, pencemas, pemurungdan mudah sakit.
Gambaran Umum Post Partum Blues

Masa nifas (puerperium) dimulai sejak kelahiran plasenta


dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan saat sebelum hamil.Masa nifas berlangsung
kira-kira selama 6 minggu.
Reaksi emosional yang biasanya muncul pada
perempuan di masa nifas pasca melahirkan yaitu :
1. ‘maternity blues’ atau ‘post partum blues’ atau ‘blues’
2. Psikois pasca persalinan
3. Depresi pasca persalinan.
Faktor Penyebab Post Partum Blues

1. Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan


kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estradiol.
2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas ,Pengalaman
dalam proses kehamilan dan persalinan,Latar belakang
psikososial ibu,Takut kehilangan bayinya atau kecewa
dengan bayinya.
Menurut Pitt (Regina dkk, 2001), mengemukakan 4
faktor penyebeb depresi postpartum sebagai
berikut :
a. Faktor konstitusional
b. Faktor fisik
c. Faktor psikologis
d. Faktor sosial
Gejala Post Partum Blues
Sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia,
Tidak sabar,
Penakut,
Tidak mau makan,
Tidak mau bicara,
Sakit kepala sering berganti mood,
Mudah tersinggung ( iritabilitas),
Merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan,
Tidak bergairah,
Tidak percaya diri,
Khususnya terhadap hal yang semula sangat diminati,
Tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan,
Merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja
dilahirkan,
Merasa tidak menyayangi bayinya,
Insomnia yang berlebihan.
Penatalaksanaan/Cara Mengatasi Post Partum
Blues

Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan


postpartum blues ada dua cara yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik .Tujuan
dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan
hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam
rangka kesembuhannya dengan cara : Mendorong
pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi ,
dapat memahami dirinya dapat mendukung tindakan
konstruktif.
2. Dengan cara peningkatan support mental.
Fase perubahan psikologi
pada ibu pasca post partum
Perubahan psikologi pasca partum pada seorang ibu yang baru
melahirkan terbagi dalam tiga fase :
1. Taking in dimana pada fase ini ibu ingin merawat dirinya
sendiri, banyak bertanya dan bercerita tentang
pengalamannya selama persalinan yang berlangsung 1 sampai
2 hari.
2. Taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus dengan
bayinya yang berlangsung 4 sampai 5 minggu.
3. Fase letting-go dimana ibu mempunyai persepsi bahwa
bayinya adalah perluasan dari dirinya, mulai fokus kembali
pada pasangannya dan kembali bekerja mengurus hal-hal lain.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Post Partum
Blues

1. Identitas klien : Data diri klien meliputi nama, umur, pekerjaan,


pendidikan, alamat, medical record dan lain-lain.
2. Dampak pengalaman melahirkan
3. Citra diri ibu : Bagaimana perasaan ibu baru tentang diri dan
tubuhnya selama masa nifas dapat mempengaruhi perilaku dan
adaptasinya dalam menjadi orang tua.
4. Interaksi Orang tua – Bayi
5. Perilaku Adaptif dan Perilaku Maladaptif : Penerimaan dan persepsi
realistis orang tua terhadap kebutuhan bayinya yang baru lahir dan
keterbatasan kemampuan mereka, respon social yang tidak matur,
dan ketidakberdayaannya.
6. Struktur dan fungsi keluarga
 Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut / ketidaknyamanan berhubungan dengan


trauma mekanis edema / pembesaran jaringan atau
distensi, efek-efek hormonal.
2. Resiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua
berhubungan dengan pengaruh komplikasi fisik dan
emosional.
3. Resiko perubahan emosional yang tidak stabil pada ibu
berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon
hormonal dan psikologis (sangat gembira, ansietas,
kegirangan), nyeri / ketidaknyamanan, proses persalinan
dan kelahiran melelahkan.
Kesimpulan
 Baby blues atau postpartum blues adalah keadaan di mana
seorang ibu mengalami perasaan tidak nyaman setelah
persalinan, yang berkaitan dengan hubungannya dengan si bayi,
atau pun dengan dirinya sendiri. Ketika plasenta dikeluarkan pada
saat persalinan, terjadi perubahan hormon yang melibatkan
endorphin, progesteron, dan estrogen dalam tubuh Ibu, yang
dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan emosional Ibu.
 Banyak faktor diduga berperan pada sindroma ini, antara lain
adalah faktor hormonal, faktor demografik yaitu umur dan
paritas, pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan,
takut kehilangan bayi, bayi sakit ( kuning, dll ), takut untuk
memulai hubungan suami istri (ML), anak akan terganggu, dan
latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai