Anda di halaman 1dari 17

PERUBAHAN NORMAL EMOSI SELAMA

KEHAMILAN, PERSALINAN dan NIFAS

KELOMPOK 3
Anggota Kelompok

Ferlisya Adisty Nurhikma

Indri Sriwahyuni Nurmala Nur

Lisa Magfirah Rahmaniar

Nining Anjarwati
Pokok
Pembahasan

Pengertian Kehamilan Perubahan Normal Emosi Selama Nifas

Perubahan Normal Emosi Selama Kehamilan Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

Perubahan Normal Emosi Selama Persalinan


Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar yang terjadi pada wanita


yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu
baik fisik maupun psikis.
Perubahan Normal Emosi
Selama Kehamilan
Seorang ibu setelah mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda - beda. sikap ambivalent sering dialami pada ibu
hamil, artinya kadang-kadang ibu merasa senang dan bahagia karena segera akan menjadi ibu dan orangtua,tetapi tidak
sedikit juga ibu hamil merasa sedih dan bahkan kecewa setelah mengetahui dirinya hamil

Trimester pertama :
• Bumil mengalami kondisi psikis campur-aduk, antara cemas, bahagia, dan ragu dengan kehamilannya. Ia mengetahui
kemunculan tanda kehamilan, namun masih ragu apakah positif hamil atau tidak.
• Bumil mengalami fluktuasi emosi, risikonya akan muncul pertengkaran atau rasa tidak nyaman. Dengan komunikasi yang
baik, pasutri bisa menyiapkan kondisi ini berjalan lebih baik.
• Bumil mengalami perubahan hormonal, yang akan juga mempengaruhi psikis perempuan.
• Bumil mengalami morning sickness, jadi perempuan membutuhkan dukungan suami untuk menjalani kondisi yang juga
akan berpengaruh pada psikis perempuan
Perubahan Normal Emosi
Selama Kehamilan
Trimester kedua :
• Bumil mulai lebih tenang dan bisa beradaptasi dengan perubahan kondisi dan kehamilannya.
• Bentuk tubuh mulai berubah. Untuk ibu yang fokus pada penampilannya, kondisi ini bisa mempengaruhi
psikis dan emosinya. Perubahan bentuk tubuh juga mempengaruhi kehidupan seksual, karena itu pasutri
perlu melakukan penyesuaian agar hubungan seks menyenangkan bagi keduanya. Hubungan ibu dengan
bayi juga mulai terjalin pada masa ini. Mengajak janin bicara atau mendengarkan musik misalnya, bisa
membangun hubungan lebih dekat, dan mempengaruhi bumil agar lebih nyaman dengan kehamilannya.
• Bumil akan mulai melihat dan meniru peran ibu, karena kebutuhannya akan figur ibu semakin kuat.
• Bumil akan semakin bergantung kepada pasangannya
Perubahan Normal Emosi
Selama Kehamilan

Trimester ketiga :

• Kehamilan semakin membesar, begitupun dengan stres pada bumil. Seringkali kondisi ini membuat
bumil bermasalah dengan posisi tidur yang kurang nyaman, sehingga bumil mudah terserang lelah.

• Emosi bumil juga kembali fluktuatif. Kali ini bumil lebih membayangkan risiko kehamilan dan proses
persalinan. Rasa takut mulai muncul, bukan hanya ketakutan atas risiko kondisi bayi namun juga
keselamatan bumil untuk melewati proses persalinan.
Perubahan Normal Emosi
Selama Persalinan
Pada seorang ibu yang akan menghadapi persalinan. Kondisi ini sering kali menimbulkan perasaan
tegang, panik, takut, stress dan khawatir dalam menghadapi kelahiran bayi.

Beberapa determinan terjadinya kecemasan pada ibu bersalin, antara lain:


1) Cemas sebagai akibat dari nyeri persalinan
2) Keadaan fisik ibu
3) Ketakutan
4) Kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan
5) Dukungan dari lingkungan sosial (suami/keluarga dan teman) serta latar belakang psikososial
lain dari wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan
yang tidak diinginkan, sosial ekonomi
6) Hiperaktif
Perubahan Normal Emosi
Selama Nifas
Psikologi masa nifas meliputi :
1. Taking in : Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari ke 1-2 setelah
melahirkan. Pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman proses
persalinan sering berulang diceritakannya. Kelelahan membuat ibu cukup istirahat untuk
mencegah gejala kurang tidur seperti mudah tersinggung. Hal ini membuat ibu cenderung lebih
pasif terhadap lingkungannya.

2. Taking hold : Yaitu meniru dan role play. Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 postpartum.
Ibu menjadi perhatian pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses dan meningkatkan
tanggung jawab terhadap bayi. Ibu berkonsentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya. Ibu
berusaha keras untuk menguasai keterampilan perawatan bayinya. Pada masa ini, ibu biasanya
agak sensitive dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut. Pada fase ini ibu
memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima
berbagai dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri
Perubahan Normal Emosi
Selama Nifas

3. Letting go : Terjadi setelah ibu pulang kerumah dan sangat berpengaruh terhadap waktu dan
perhatian yang diberikan oleh keluarga. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi. Ia
harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat bergantung, yang menyebabkan berkurangnya
hak ibu dalam kebebasan dan berhubungan sosial. Pada periode ini umumnya terjadi depresi
postpartum.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Kehamilan

Emosi labil yang sering dirasakan ibu hamil bukan tanpa alasan, ini adalah beberapa alasan
mengapa ibu lebih emosional saat sedang hamil.
1. Perubahan Hormon : Faktor utama yang membuat ibu hamil lebih sulit untuk mengatur
emosi karena adanya peningkatan hormon progesteron dan hormon estrogen. Kedua hormon
ini nyatanya bisa memengaruhi otak untuk mengatur semua perasaan termasuk perasaan
marah, suasana hati yang buruk, atau pun kecewa
2. Perubahan Metabolisme Tubuh : Selain meningkatnya beberapa hormon dalam tubuh,
kondisi emosi ibu hamil yang tidak stabil nyatanya juga dipengaruhi oleh perubahan
metabolisme tubuh. Perubahan fisik, stres fisik atau kondisi tubuh lainnya terkadang
membuat ibu tidak nyaman. Tidak hanya itu, meskipun kehamilan adalah kabar yang sangat
menggembirakan, tetapi gejala awal kehamilan seperti morning sickness yang
mengakibatkan ibu merasakan pusing dan mual nyatanya tidak mudah untuk dilewati.
Ditambah lagi dengan nafsu makan yang menghilang, padahal ibu harus terus memberikan
asupan nutrisi dan gizi yang cukup untuk kebutuhan ibu dan bayi.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Kehamilan

3. Merasa Lelah : ketika memasuki trimester pertama, ibu pasti sering mengalami mual dan
muntah, sehingga membuat ibu mengalami kesulitan tidur dan istirahat. Hal ini dapat memicu
ibu hamil menjadi mudah merasa lelah. Apalagi jika ditambah dengan berkurangnya nafsu
makan, sehingga ibu bisa kekurangan asupan vitamin yang membuat emosi ibu tidak stabil dan
menjadi lebih mudah marah

4. Merasa Tidak Nyaman


Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Persalinan

Faktor yang mempengaruhi gambaran psikologis ibu jelang melahirkan dan pasca melahirkan
yaitu konflik dalam perkawinan, kesehatan, fisik, ekonomi, pekerjaan, budaya, dukungan sosial,
dan hubungan sosial.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Nifas

Postpartum Blues :

Postpartum blues atau baby blues merupakan gangguan mood efek ringan sementara yang terjadi pada hari
pertama sampai hari ke-10 setelah persalinan ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak,
cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan tidak dapat tidur. Ibu postpartum yang mengalami postpartum blues
mempunyai gejala antara lain rasa marah, murung, cemas, kurang konsentrasi, mudah menangis, sedih, nafsu
makan menurun, sulit tidur. Keadaan ini akan terjadi beberapa hari saja setelah melahirkan dan biasanya akan
berangsur-angsur menghilang dalam beberapa hari dan masih dianggap sebagai kondisi yang normal terkait
dengan adaptasi psikologis postpartum.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Nifas

Depresi Postpartum :

Depresi adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kebahagian/gairah) disertai
dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Depresi postpartum adalah
perasaan sedih akibat berkurangnya kebebasan bagi ibu, penurunan estetika dan perubahan tubuh, berkurangnya
interaksi sosial dan kemandirian yang disertai gejala sulit tidur, kurang nafsu makan, cemas, tidak berdaya,
kehilangan kontrol, pikiran yang menakutkan mengenai kondisi bayi, kurang memerhatikan bentuk tubuhnya, tidak
menyukai bayi dan takut menyentuh bayinya dimana hal ini terjadi selama 2 minggu berturut-turut dan
menunjukkan perubahan dari keadaan sebelumnya. Gejala yang sering timbul antara lain kehilangan harapan,
kesedihan, mudah menangis, tersinggung, mudah marah, menyalahkan diri sendiri, kehilangan energi, selalu dalam
keadaan cemas, sulit berkonsentrasi, sakit kepala yang hebat, kehilangan minat untuk malakukan hubungan seksual
dan ada ide untuk bunuh diri.
Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Emosi
Selama Nifas

Postpartum Psikosis :

Mengalami depresi berat seperti gangguan yang dialami penderita depresi postpartum ditambah adanya
gejala proses pikir (delusion, hallucinations and inchorence of association) yang dapat mengancam dan
membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya sehingga sangat memerlukan pertolongan dari
tenaga profesional yaitu psikiater dan pemberian obat
Thank You

Anda mungkin juga menyukai