Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN POST PARTUM BLUES


HALO TEMAN TEMAN KAMI
DARI KELOMPOK7

Anggota

1. ENJELINA TAMBUNAN

2. FANEI PANE

3. FRISKA TAMBUNAN

4. GRASELLA SIMAMORA

5. MAYASARI SITORUS

6. YOSEPIN PARDEDE
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan psikologis dan adptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang
normal terjadi pada seorang ibu yang baru melahirkan.Namun,kadang-
kadang terjadi perubahan psikologi yang abnormal.Gangguan psikologi
pasca partum dibagi menjadi tiga kategori yaitu post partum blues
atau kesedihan pasca partum despresi pasca partum non psikosis,dan
psikosis pasca partum.
Beberapa penyesuaian dibutuhkan wanita dalam menghadapi aktivitas dan
peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama
setelah melahirkan,baik dari segi fisik maupun psikologis.Sebagian wanita
berhasil menyesuaikan diri dengan baik,tetapi sebagian lainnya tidak berhasil
menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan
berbagai gejala atau syndrome yang oleh para peneliti dan klinisi disebut post
partum blues
# DEFENISI
1 blues dinamakan juga postnatal
Post partum
KONS blues atau baby blues adalah gangguan
mood yang menyertai suatu persalinan.
TEORITI
EP Post partum blues merupakan sebagai

S bentuk gejala ringan atau depresi


sementara dengan durasi 3-7 hari pasca
melahirkan dan umumnya terjadi akibat
perubahan hormonal.
Post partum blues dinamakan juga postnatal blues atau baby blues
adalah gangguan mood yang menyertai suatu persPost partum blues
adalah keadaan dimana seorang ibu mengalami perasaan tidak
nyaman (kesedihan/kemurungan) /gangguan suasana hati setelah
persalinan,yang berkaitan dengan hubungannya dengan sibayi,ataupun
dengan dirinya sendirialinan. Post partum blues merupakan
sebagai bentuk gejala ringan atau depresi sementara dengan durasi 3-
10 hari pasca melahirkan dan umumnya terjadi akibat perubahan
hormonal.
post partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity
blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu syndrome
gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu
pertama setelah persalinan atau pada saat pase
takingin,cenderung akan memburuk pd hari ke3- ke 5 dan
berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau 2 minggu
pasca persalinan.

Postpartum blues merupakan perubahan psikologi yang


normal terjadi pada seorang ibu yg baru melahirkan.
Namun kadang kadang terjadi perubahan psikologi yang
abnormal.
2.
1ETIOLOGI
. Faktor hormonal

Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada


gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi
aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang
bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam
perubahan mood dan kejadian depresi.
2. Ketidaknyamanan f isik yang dialami wanita
menimbulkan gangguan pada emosional seperti payudara bengkak,
nyeri jahitan dan rasa mules, ketidakmampuan beradaptasi terhadap
perubahan fisik dan emosional yang kompleks.

3. Faktor umur dan paritas ( jumlah anak ), pengalaman dalam


proses kehamilan dan persalinan; latar belakang psikososial
wanita yang bersangkutan seperti pendidikan, status perkawinan,
kehamilan yang tidak diinginkan, riawayat gangguan kejiwaan
sebelumnya dan social ekonomi.
4. Kecukupan dukungan dari lingkungannya ( suami, keluarga dan
teman ). Apakah suami mendukung kehamilanini, apakah suami mengerti
perasaan istri, atau apakah keluarag, teman mendukung f isik dan moril
dengan membantu pekerjaan rumah tangga

5. Stress dalam keluarga disaat f actor ekonomi memburuk,


persoalan dengan suami, problem dengan mertua atau orang
tua, stress yang dialami wanita itu karena ASI tidak keluar, frustasi
karena tidak maau tidur, nangis dan gumoh, stress melihat bayi sakit,
rasa bosan dengan hidup yang dijalani.
6.Kelelahan pasca melahirkan perubahan peran yang dialami
ibu. Sebelumnya ibu adalah seorang istri sekarang sekaligus
berperran sebagai ibu dengan bayi yang sangat tergantung
padanya.

7.Rasa memiliki bayi ygang begitu dalam sehingga timbul rasa


takut yang berlebihan atau kehilangan bayinya, masalah anak
setelah kelahiran bayinya, ke ungkinan timbul rasa cemburu
dari anak sehingga hal tersebut cukup mengganggu
emosional ibu
MANIFESTASI KLINIS
Beberapa gejala yang dapat mengindekasikan seorang ibu mengalami baby blues. Dipenuhi oleh
perasaan kesedihan dan depresi disertai dengan menangis tanpa sebab. Gejala gejala post
partum blues ini bisa terlihat dari perubahan
sikap seseorang ibu.
Beberapa perubahan sikap tersebut diantaranya ibu sering tiba tiba menangis karena merasa tidak
bahagia, penakut, tidak mau makan, tidak mau bicara, sakit kepala sering berganti mood , mudah
tersinggung ( iritabilitas ) , merasa terlalu sensitive dan cemas berlebihan, tidak bergairah,
khususnya terhadap hal yg semula sangat diminati, tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit
membuat keputusan, , merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yg baru saja dilahirkan
PATOFISIOLOG
I
Sejarah kehamilan adalah factor utama yg bisa menimbulkan terjadinya beby blues ini atau bisa
dikenal dengan post partum blues. Riwayat seperti kehamilan yg tidak diiinginkan, adanya problem
dengan orangtua atau mertua, kekurangannya biaya untuk persalinan, kurangnya perhatian yg
diberikan kepadfa si ibu dan factor arietiologi serta factor psikolog lainnya merupakan penyebab
utama.
Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional post
partum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim
otak yg bekerja menginaktifikasi non adrenalin
dan serotonin yg berperan dalam perubahan mood dan kejadian depressi. Kerena proses ini
pula seorang ibu telah melahirkan mengalami perubahan pada tingkat emosional. Biasanya ibu akan
mengalami kenaikan dalam rensos psikologisnya, sensitive dan lebih membutuhkan perhatian, kasih
saying dari orang di sekitarnya yg dianggap penting baginya.
PEM ERIKSAAN
PENUNJANG
Skrining untuk mendeteksi gangguan mood / depressi sudsah merupakan acuan
pelayanan pasca salin yg rutin dilakukan. Untuk skrining dapat dipergunakan
kuesioner dengan sebagai alat bantu. Endinburgh Postnatal Depression Scale ( EPDS
) merupakan koesioner dengan faliditas yg teruji yg dapat mengukur intensitas
perubahan perasaan depresi selama 7 hari pasca salin.
Pertanyaan pertanyaan berhubungan dengan rehabilitas perasaan, kecemasan,
perasaan bersalah serta mencakup hal hal yg lain yg terdapat pada post partum
blues.
Kuoesioner ini terdiri dari 10 pertanyaan dimana setiap pertanyaan memiliki 4 pilihan
jawaban yg mempunyai nilai score dan harus dipilih satu sesuai dengan gradasi
perasaan yg dirasakan ibu pasca salin saat itu.
PENATALAKSANAAN

Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan bantuan


praktis dan pemahaman secara intelektual tentang pengalaman
dan harapan harapan mereka mungkin pada saat saat tertentu.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan
penanganan ditingkat perilaku emosional, intelektual,
social dan psikologis secara bersama sama dengan
melibatkan lingkungannya, yaitu : suami, keluarga dan
juga teman dekatnya.
PENANGANAN POST PARTUM BLUES

Cara mengatasi gangguan psikologis pada ibu nifas dengan postpartum blues ada dua cara
yaitu

a. Dengan cara pendekatan teraupetik tujuan komunikasi teraupetik adalah menciptakan


hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka
kesembuhan dengan cara :
- Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
- Dapat memahami dirinya
- Dapat mendukung tindakan kontruktif
b. Dengan peningkatan support mental
- Sekali sekali ibu meminta suami untuk membantu dalam membantu pekerjaan rumah
-Memnaggil orang tua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat
bayinya
- Suami harus tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya
- Menyiapkan mental dalam menghadapi anak yang pertama
- M emperbanyak dukungan dari suami
- Suami mengganti peran istri ketika istri kelelahan
-Ibu dianjurkan sering sharing dengan suami, keluarga, dan teman teman yang baru saja
melahirkan
- Suami sering menemani dan membantu istri dalam mengrusi bayinya
- Ibu juga tidur ketika bayinya tidur
- Ibu belajar tenang dengan menarik naf as panjang dan meditasi
- Ibu berolahraga ringan
- Iklas dan tulus dengan peran sebagai ibu dan tidak perfeksionis dalam mengurusi
bnayinya
- Bersikap f leksibel dan bergabung dengan kelompok ibu
b. Dengan peningkatan support mental
- Sekali sekali ibu meminta suami untuk membantu dalam membantu pekerjaan rumah
-Memnaggil orang tua ibu bayi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat
bayinya
- Suami harus tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap istrinya
- Menyiapkan mental dalam menghadapi anak yang pertama
- M emperbanyak dukungan dari suami
- Suami mengganti peran istri ketika istri kelelahan
-Ibu dianjurkan sering sharing dengan suami, keluarga, dan teman teman yang baru saja
melahirkan
- Suami sering menemani dan membantu istri dalam mengrusi bayinya
- Ibu juga tidur ketika bayinya tidur
- Ibu belajar tenang dengan menarik naf as panjang dan meditasi
- Ibu berolahraga ringan
- Iklas dan tulus dengan peran sebagai ibu dan tidak perfeksionis dalam mengurusi
bnayinya
- Bersikap f leksibel dan bergabung dengan kelompok ibu
9. PENCEGAHAN POST PARTUM
BLUES 1. Pelajari diri sendi
2. Tidur dan makan yang cukup
3. Olahraga
4. Hindari perubahan hidup sebelum
atau sesudah melahirkan
5. Beritahukan perasaan
6. Dukungan keluarga dan orang
lain diperlukan
7. Persiapkan diri dengan baik
8. Senam hamil
9. Lakukan pekerjaan rumah
tangga
10. Senam hamil
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Identitas
klien
Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, suku, bangsa
2. Dampak pengalaman melahirkan

Apabila pengalaman mereka dalam persalinan sangat berbeda yang diharapkan ( misalnya
: indikasi, anastesis epidural, kelahiran sesar ), orang tua bisa merasa kecewa karena
tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya. Apa yang dirasakan orang
tua tentang pengalaman melahirkan sudah pastiakan mempengaruhi adaptasi mereka
untuk menjadi orang tua.
3. Citra dari ibu
Baru tentang diri dan tubuhnya selama masanipas dapat mempengaruhi perilaku dan adaptasinya damenjadi orang
tua.
4. Interasi orang tua
baik pengkajian pada masa mipas yang menyeluruh meliputi evaluasi
Suatu
interaksi orang tua dengan bayi baru. Respon orang tua terhadap
kelahiran anak meliputi perilaku adaptif dan perilaku maladaftif.

5. Perilaku adaptif dan perilaku maladaptive


Perilaku adaptif berasal dari penerima dan persepsi realitis orang tua terhadap kebutuhan
bayinya yang baru lahir dan keterbatasan kemampuan mereka, respon social yang tidak matur,
dan ketidak berdayaannya. Orang tua menunjukan perilaku yang adaptif ketika mereka
merasakan sukacita karena kelahiran bayinya
6. Struktur dan fungsi keluarga
Komponen penting lain dalam pengkajian pada pasien podt psrtum blues ialah melihat
komposisi dan fungsi keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap perannya sebagai ibu
sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya, ibunya dengan keluarga lain,
dan anak- anak lain.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis yang ditandai dengan pasien
tampak gelisah dan sulit tidur
2. Gangguan pola tidur berhungan dengan hambatan lingkungan yang ditandai
dengan sulit tidur
3. Ansietas berhubungan dengan krisis maturasional yang ditandai dengan merasa
bingung , merasa khwatir , tampak geluh dan sulit tidur.
4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
berhubungan dengan mengeluh lelah, mengeluh sulit tidur, menunjukkan gejala
distress dan nangis
C. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan intervensi OBSERVASI


1. Identifikasi lokasi, nyeri, karateristik, durasi nyeri
pencedera fisiologis yang ditandai keperawatan selama 3x24 jam maka 2. Identifikais respon nyeri non verbal
tingkat nyeri menurun dengan kriteria
dengan pasien tampak gelisah dan sulit hasil : TERAUPETIK
tidur 3. Berikan tehnik nonfarmakologis ntuk mengurangi
rasa nyeri
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Kriteria hasil keterangan 5. Fasilitasi istirahat tidur
EDUKASI
Keluhan nyeri menurun Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

gelisah menurun KOLABORASI


Kolaborasi pemberian obat analgetik

kesulitan tidur menurun


C. INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Gangguan pola tidur berhungan Setelah dilakukan intervensi OBSERVASI


dengan hambatan lingkungan yang keperawatan selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi pola aktifitas tidur
pola tidur menurun dengan kriteria 2. Identifikais faktor gangguan tidur
ditandai dengan sulit tidur hasil :
TERAUPETIK
Kriteria hasil keterangan 3. Modifikasi lingkungan
4. Batasi waktu tidur siang
Keluhan sulit menurun 5. Tetapkan jadwal tidur rutin
tidur EDUKASI
Keluhan menurun 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup
istirahat tidak selama sakit
cukup 2. Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
keluhan tidak menurun
puas tidur
D.
IMPLEMENTASI
Pelaksanaan perawatan merupakan kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Selama
pelaksanaan kegiatan bersifat mandiri dan kolaboratif selama
melaksanakan kegiatan perlu diawasi dan di monitor
kesehatan klien.
E. Ev al uasi
Tahap penelitian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematik dan berencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara
berkesinambungan dengan melibatkan klien dengan
tenanga kesehatan lainnya. Penilaian dalam keperawatan
merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana kegiatan
klien secara optimal dan mengukur keberhasilan dari
rencana pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan
dalam memenuhi kebutuhan klien. Evaluasi dapat
berupa : masalah teratasi dan masalah teratasi dengan
sebagian
S ek i a n dan

T er i ma k a s i h

Anda mungkin juga menyukai