Dyah Pitaloka
Definisi
Tipe depresi yang paling sering terjadi pada wanita pasca partum, yaitu suatu gangguan
penyesuaian terhadap peristiwa kehidupan (kelahiran anak).
Post partum blues sering disebut juga maternity blues atau baby blues yaitu sebagai suatu
sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinain atau
pada saat fase taking in, cenderung kan memburuk pada hari ke 3-5 dan berlangsung dalam rentang
waktu 14 hari atau 2 minggu setelah persalinan.
Etiologi
Penyebab belum diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang diduga dapat
menyebabkan post partum blues. Diantaranya :
1. Faktor hormonal yang berhubungan dengan kadar esterogen, progesteron, prolaktin dan
ekstradiol.
2. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
3. Pengalaman dalam proses kehamilan & persalinan.
Patofisiologis
Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan berpengaruh pada gangguan emosional pasca
partum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu enzim yang
bekerja menginaktivasi nonadrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian
depresi.
Manifestasi Klinis
Gejala post partum blues dapat dilihat dari perubahan sikap seorang ibu. Gejala tsb muncul
pada hari ke-3 dan hari ke-6 setelah melahirkan. Beberapa perubahannya :
- Sering menangis tiba-tiba.
- Merasa tidak bahagia.
- Penakut.
- Tidak mau makan.
- Sakit kepala.
- Mudah tersinggung
- Terlalu sensitif & terlalu cemas.
Penatalaksanaan
Pemeriksaan Penunjang
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung post
partum blues.
Skrining untuk mendeteksi gangguan depresi sudah merupakan acuan pelayanan pasca salin
yang sutin dilakukan. Untuk skrining ini dapat dipergunakan beberapa quesioner sebagai alat bantu.
16 Desember 2021