Anda di halaman 1dari 5

Jangka Panjang

Haid lama dan banyak


Pemasangan dan pencabutan oleh petugas
Dapat dipakai reproduksiTidak boleh IMS

1. IUD terbuat dari plastik -> Lippes loop, cincin cina (baja anti karat)
2. Copper-releasing -> Copper T 380A, Nova T7 , Multiload 372, Copper 7
3. Progestin-releasing -> Progestasert7, LenoNova7, Mirena7

• Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ketuba falopii


• Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
• Mencegah sperma bertemu ovum
• Mencegah implantasi telur dalam uterus
❖ Efektivitas tinggi (0,6-0,81 khm/100 wanita/thn)
❖ Segera efektif / 1 kegagalan dalam 125 – 170 khm
❖ Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan menggunakan Copper T
380A)
❖ Tidak mengganggu hubungan seksual
❖ Kesuburan kembali dengan cepat setelah dilepas
❖ Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui/pemberian ASI
❖ Dpt dpasang stelah melahirkan atau abortus dan sampai menopause
❖ Membantu mencegah KE

Efek samping: perubahan siklus haid & saat haid lebih sakit
Sakit kejang 3-5 hr setelah pemasangan
Perforasi uterus (aktif & pasif)
Tidak mencegah IMS & KE
Pemeriksaan pelvik (panggul) diperlukan & penapisan penyakit menular seksual (PMS)
direkomendasikan sebelum IUD dimasukkan
Membutuhkan petugas yang terlatih untuk memasukkan dan mengeluarkannya
Memerlukan pemeriksaan benang setelah periode menstruasi jika terjadi kram/nyeri dan
bercak
Tidak dapat berhenti/melepas sesuai keinginan (tergantung petugas)
Bisa ekspulsi
Meningkatkan jumlah perdarahan haid dan nyeri/kram selama beberapa bulan pertama
Kemungkinan keluar secara spontan (ekspulsi)
Jarang sekali perforasi uterus
Tidak mencegah semua kehamilan ektopik
Dapat meningkatkan resiko penyakit radang panggul atau Pelvic Inflamation Disease (PID)
dan infertilitas subsekuen pada wanita beresiko terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/AIDS)
Tidak dapat melepas sendiri
Klien harus memeriksa benang IUD sendiri

– Usia reproduktif
– Nulipara
– Ingin kontrasepsi tingkat efektifitas tinggi, dan jangka panjang
– Memberikan ASI
– Pasca persalinan dan tidak laktasi
– Pasca aborstus tanpa infeksi
– Resiko rendah terhadap PMS
– Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
– Tidak mau menggunakan hormonal atau memang tidak boleh
– Kondar setelah 1 – 5 hari senggama
– Varises tungkai/vulva, setelah KE/ pembedahan pelvik
IUD tidak boleh digunakan jika wanita :
Hamil (diketahui atau dicurigai)
Mengalami perdarahan vaginal yang tidak dapat dijelaskan sampai kasusnya ditetapkan dan
masalah serius ditangani
Infeksi alat genital atau 3 bln terakhir PRP/abortus septik
Mengeluarkan nanah yang sifatnya akut
Mengalami distorsi kavum uteri
Mengidap penyakit trophoblas yang berbahaya
Mengidap TB pelvik, trofoblas ganas, kanker alat genital
Ukuran rongga rahim < 5 cm
Mengidap infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis, servisitis

Wanita yang mengalami masalah-masalah di bawah ini:


– Servikal stenosis
– Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
– Periode menstruasi yang menyakitkan
– Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial vaginosis) tanpa servisitis
– Gejala penyakit jantung valvular

• Amenorhea
• Nyeri perut / kejang
• Perdarahan vagina yg hebat & tidak teratur
• Benang hilang
• Pengeluaran Cairan vagina

• Benang hilang
• Sedikit peningkatan resiko infeksi pelvik sampai 20 hari pasca insersi)
• Perforasi uterus (jarang terjadi)
• Lepas secara spontan (ekspulsi)
• Kehamilan ektopik
• Abortus spontan
• Pasangan mengeluh merasakan benang

❖ Cek hamil / tidak


❖ Tidak hamil
• Konseling
• Selidiki
❖ Hamil < 13 mg benang (+)
• Saran lepas IUD
❖ Hamil > 13 mg benang (-)
• Jangan lepas IUD
• Jelaskan resiko
• Pantau kehamilan
INGAT!!!
Bila terjadi kehamilan dengan AKDR masih didalam rahim kemungkinan yang dapat
terjadi:
1. Kehamilan ektopik
2. Abortus spontan
3. Infeksi intra uterin

• Konseling – dismenorrhoe
• Cari penyebab? (PRP ?)
• Kram ringan → analgetik
• Kram berat
• Lepas IUD
• Ganti Metode

Ada Infeksi ? Ektopik ?


• Perdarahan berkelanjutan / banyak
• Konseling Ibu propen 3 x 800 mg (1mg)
• S. Ferrosis 1x1
• K/p lepas IUD
• Pakai IUD > 3 bln + anaemi
• Lepas IUD
• Ganti metode

Hamil ?
IUD lepas ?
Tidak hamil
• Cek waktu haid / tunggu waktu haid
• Rujuk
IUD tidak ada hilang
• Pasang IUD baru
• Atau ganti metode lain
Pastikan IMS/bukan
• Obati
Bila PRP
• Memberi antibiotik
• Mencabut AKDR

Siklus haid (tidak hamil)


Haid hari I – VII
Post partum 48 jam
Setelah placenta lahir / 6 bulan Mal
Abortus s/d 7 hari
1-5 hari senggama darurat
Catatan : wanita yang sudah ssembuh dari penyakit infeksi panggul pasca persalinan > dari 3
bulan boleh menggunakan AKDR dengan syarat tidak memiliki resiko menderita infeksi
saluran reproduksi (IMS)

Meliputi :
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan perut
• Pemeriksaan dalam
o Genetalia eksterna dan spekulum
o Pemeriksaan bimanual

• AKDR bekerja langsung efektif setelah pemasangan


• Dapat ekspulsis
• Terjadi pendarahan / spotting setelah pemasangan
• Tidak bisa dilepas sendiri
• Jelaskan pada klien jenis AKDR, kapan dilepas, beri kartu
• AKDR tidak melindungi IMS da AIDS (k/p pakai kondom)

Anda mungkin juga menyukai