Anda di halaman 1dari 17

ALAT KONTRASEPSI

DALAM RAHIM (AKDR)


Bd. Tety Ripursari, S.Keb.,M.Kes
Definisi AKDR
• AKDR adalah alat kontrasepsi yang
dapat membuat sperma inaktif
sehingga menghalangi atau
menghambat migrasinya kedalam
tuba dan dengan demikian fertilisasi
tidak terjadi.
• AKDR adalah alat kontrasepsi jangka
panjang yang dapat menghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke
tuba falopii.
Jenis AKDR

AKDR Hormonal

AKDR Non Hormonal


AKDR Non Hormonal
• Cu menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak memungkinkan terjadinya
implantasi dan mungkin juga menghambat aktivitas alkali phosphatase.
• Menurut bentuknya :
1. Open Device : LippesLoop,CUT, Cu-7, Multiload, Nova-T, Marguiles, Sprin Coil
2. Closed Device : Ota-Ring, Ayigon, Graten Berg Ring

• Menurut tambahan (metal) :


1. Mediciated IUD : Cu T 200, Cu T 220, Cu T 300, Cu T 380A, Cu-7 Nova T, ML-
Cu 375.
2. Unmediciated IUD : Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.
AKDR Non Hormonal
AKDR Hormonal
• Gangguan proses pematangan proliferatif sekretoir
sehingga timbul penekanan terhadap endometrium
dan terganggunya proses implantasi endometrium
tetap berada dalam fase decidual/progestational.
• Lendir serviks jadi lebih kental/tebal karena pengaruh
progestin.
• Contoh : progestasert-T (Alza T) dan LNG-20

• Progestasert –T = Alza T
Progestasert –T = Alza T LNG-20
• Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan • Mengandung 46 - 60 mg
2 lembar benang ekor warna hitam. Levonorgestrel, dengan pelepasan
20mcg per hari.
• Mengandung 38 mg progesteron dan
• Angka kegagalan/kehamilan rendah :
barium sulfat, melepaskan 65 mcg 0,5 per 100 wanita per tahun.
progesteron per hari. • Penghentian pemakaian oleh karena
• Tabung insersinya berbentuk lengkung. persoalan perdarahan ternyata lebih
• Daya kerja : 18 bulan. tinggi di bandingkan IUD lainnya,
• Tehnik insersi : plunging (modified karena 25% mengalami amenore atau
perdarahan haid yang sangat sedikit.
withdrawal)
Mekanisme Kerja AKDR

1 1.Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

2 1.Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri

1.AKDR CuT 380 A bekerja terutama mencegah sperma dan ovum


3 bertemu

4 1.Memungkinkan untuk mencegah implantasi ovum dalam uterus


Keuntungan AKDR
1. Efektivitas tinggi, Sangat efektif antara 0,6–08 kehamilan/100 perempuan dalam
1 tahun pertama.
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila
tidak terjadi infeksi)
10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
12. Membantu mencegah kehamilan ektopik
Kerugian AKDR
1. Menorrhagia yaitu haid dengan perdarahan yang berlebih
2. Dismenorrhea yaitu nyeri sewaktu haid
3. Peningkatan resiko infeksi panggul
4. AKDR dapat terlepas keluar
5. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih
6. Malposisi AKDR
7. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran, perforasi, atau malposisi
Keterbatasan AKDR
1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan
yang sering berganti pasangan
3. Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
4. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
5. Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu 
memasukkan jarinya ke dalam vagina  sebagian perempuan tidak mau
melakukan ini
Indikasi AKDR
1. Ibu usia reproduktif
2. Ibu yang menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
3. Ibu menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
4. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
5. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
6. Ibu dengan risiko rendah dari IMS (Infeksi Menular Seksual)
7. Ibu yang tidak menghendaki metode hormonal
8. Ibu yang tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
9. Ibu yang tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
Boleh Menggunakan AKDR
1. Penderita tumor jinak payudara
2. Penderita kanker payudara
3. Pusing-pusing, sakit kepala
4. Tekanan darah tinggi
5. Varises ditungkai atau vulva
6. Penderita penyakit jantung
7. Pernah menderita stroke
8. Penderita diabetes
9. Penderita penyakit hati atau empedu
10. Malaria
11. Skistosomiasis yaitu infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih darah (tanpa anemia)
12. Penyakit Tiroid
13. Epilepsi
Kontraindikasi AKDR
1. Sedang hamil
2. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis, bila penyebab
didiagnosis dan diobati, AKDR dapat dipasang.
3. Kehamilan ektopik sebelumnya
4. Infeksi panggul atau vagina, bila telah diobati, AKDR dapat dipasang
5. Kelainan pada uterus, misal uterus bikornu
6. Alergi terhadap komponen AKDR, misalnya : tembaga
7. Penyakit trofoblas yang ganas
8. Diketahui menderita TBC pelvik
9. Kanker alat genital
10. Anemia
Efek Samping AKDR
1. Perdarahan  perdarahan lama dan banyak (hipermenorrhea atau
menorrhagi), spotting.
2. Rasa nyeri  terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian dan
cenderung berkurang sesudahnya.
3. Leukorea (keputihan)  Keluarnya discharge yang berlebihan biasanya
karena adanya vaginitis atau servisitis.
4. Ekspulsi  adalah keluarnya AKDR dari kavum uteri melalui kanalis servikalis,
baik sempurna maupun sebagian.
5. Perforasi dan translokasi  Perforasi dapat terjadi pada saat pemasangan
(primer) maupun sesudah AKDR berada ditempatnya (sekunda)
menyebabkan AKDR menembus dinding rahim sehingga lokasinya berubah
yang dikenal dengan nama translokasi.
Waktu Penggunaan AKDR
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
2. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid, biasanya pada akhir masa
menstruasi karena serviks agak terbuka pada waktu ini sehingga
membuat pemasangan menjadi lebih mudah.
3. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pasca persalinan, 6 bulan apabila menggunakan metode amenorrhea
laktasi (MAL)  angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau
selama 48 jam pascapersalinan.
4. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak
ada gejala infeksi.
5. Selama 1 sampai 5 hari setelah sanggama yang tidak dilindungi.
Makasih ...

Anda mungkin juga menyukai