Anda di halaman 1dari 19

AKDR

HORMONAL DAN
NONHORMONAL
WHO 2007:

AKDR adalah Suatu alat untuk mencegah


kehamilan yang efektif, aman dan
reversibel yang terbuat dari plastik atau
logam kecil yang dimasukan dalam uterus
melalui kanalis servikalis
Mekanisme kerja
• Reaksi radang lokal  implantasi sel telur yang telah dibuahi
terganggu.
• Produksi lokal prostaglandin yang meninggi yang menyebabkan
terhambatnya impantasi.
• Pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit
menyebabkan blastokis mungkin dirusak oleh makrofag dan
blastokis tidak mampu melaksanakan nidasi.
• Immobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
• AKDR juga mencegah spermatozoa membuahi sel telur
(mencegah fertilisasi)
AKDR Non Hormonal

• Lippes Loop (1960), terbuat dari polyethylene (suatu


plastik inert secara biologik)
• dapat dibiarkan in-utero untuk selama-lamanya
sampai menopause, sepanjang tidak ada keluhan atau
persoalan bagi akseptornya
Copper T

• IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di


mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat
tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini
mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang
cukup baik
Nova T

• Novagard: Panjang 32 mm, lebar 32 mm, 200 mm²


luas permukaan Cu dengan inti Ag di dalam kawat
Cu- nya. Daya kerja : 5 tahun.
Efektifitas

• Efektifitas tinggi walau masih terjadi 1- 3 kehamilan


per 100 wanita pertahun untuk AKDR umumnya.
• Lippes Loop 2 kehamilan pertahun.
Waktu Pemasangan
• Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak
hamil
• Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
• Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau
setelah 4 minggu setelah persalinan, setelah 6 bulan
apabila menggunakan metode amenorea laktasi (MAL).
• Setelah abortus/ keguguran (segera atau dalam waktu 7
hari) apabila tidak ada gejala infeksi.
• Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak
dilindungi
AKDR Hormonal

Mirena, mengandung
Levonorgestrel 52 mg
Merupakan turunan nortestosteron  norgestrel
Progesteron Local treatment
Tiap hari dilepaskan 20 ug
Masa efektifitas 5 tahun
Progestin Releasing IUD
levonorgestrel-releasing intrauterine system
(LNG IUS)

32 mm Steroid reservoir

levonorgestrel
20 g/day
Cara kerja

 Atropi epitel endometrium


mengganggu implantasi
 Mengentalkan lendir serviks
 Mengurangi jumlah ovulasi
Keuntungan kontrasepsi
 Efektif dgn proteksi jangka panjang
0,5-1 kehamilan per 100 perempuan selama 1 thn pertama
 Tidak mengganggu hub suami-istri
 Bisa pada ibu yang menyusui
 Kesuburan cepat kembali
 Efek sistemik yang kecil

Penelitian lebih lanjut menunjukkan kembalinya kesuburan


setelah pelepasan Mirena, dengan tingkat konsepsi 12 bulan
kumulatif setinggi 96%.
Keuntungan nonkontrasepsi
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Pada perimenopause, mencegah hiperplasia endometrium
• Sebagai alternatif terapi terhadap polip dan mioma uteri
submukosa ukuran < 5cm
• Therapi alternatif pada PUD dan Adenomiosis
• Pilihan terbaik pada perimenopause
• Bekerja lokal, tidak mengurangi kerja OAT dan obat
epilepsi
Indikasi
• Usia reproduktif
• Menginginkan kontrarepsi jangka panjang
• Sedang menyusui
• Pascakeguguran
• Sering lupa
• Tidak bisa menggunakan kontrasepsi kombinasi
• Usia perimenopause
• Resiko rendah mendapat penyakit IMS
Kontra Indikasi
• Hamil
• Perdarahan pervaginam yg belum jelas penyebabnya
• Menderita penyakit infeksi dan radang panggul atau
pascakeguguran septik
• Kelainan kongenital rahim
• Riwayat kehamilan ektopik
• Kanker genitelia/payudara
• Mioma submukosum
• Penyakit trofoblas ganas
• Menderita tuberkulosis panggul
• Sering ganti-ganti pasangan
• Gangguan toleransi glukosa
Perlu perhatian

• Penyakit Jantung
• Penyakit dan tumor hati
• Menderita nyeri kepala atau migrain
• Stroke/riwayat stroke
• Riwayat kehamilan ektopik
Kontrol Ulang
• Dilakukan satu minggu setelah pemasangan, satu bulan setelah
pemasangan, kemudian setiap tiga bulan sekali bila ada keluhan
(Wiknjosastro, 2006).
• Wanita dianjurkan untuk kembali kapan saja bila ingin
mendiskusikan tentang efek samping atau masalah lainnya atau
jika wanita tersebut ingin ingin metode kontrasepsi.
• Pada pengguna AKDR sangat tinggi kemungkinan untuk
terjadinya ekspulsi (lepas), jadi diperlukan frekwensi kunjungan
ulang yang lebih banyak (Varney, 2004)

Anda mungkin juga menyukai