0120840134 Jenis-jenis Implan Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun Indoplant : terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun
Norplant Implanont Indoplant
Kelebihan Kekurangan • Memiliki efektivitas tinggi. • Implant tidak dapat digunakan sendiri • Tidak mengganggu kegiatan dirumah, harus dipasang dan diangkat oleh senggama. petugas kesehatan yang terlatih, karna • Tidak mengganggu pengeluaran membutuhkan tindakan pembedahan ASI. minor untuk insersi dan pencabutan. • Klien hanya perlu kembali ke klinik • Gangguan pola haid. bila dirasa ada keluhan. • Perubahan libido dan berat badan. • Pengembalian kesuburan yang • Akseptor tidak dapat menghentikan cepat setelah pencabutan. implant tiba-tiba, jika ingin dilepaskan • Tidak membutuhkan pemeriksaan harus kembali ke klinik tenaga kesehatan dalam terlatih. • Tidak mengandung zat aktif yang • Jenis KB implant kurang populer karena beresiko (bebas estrogen) minimnya informasi mengenai jenis KB • Ekonomis dan mudah pemakaian susuk. hanya 1x pasang, namun memiliki • Dapat menyebabkan nyeri kepala, pusing, perlindungan jangka panjang (3 – 5 pening, nyeri mamae, mual. tahun) • Timbul jerawat manja. • Anoreksia, tidak ada nafsu makan. • Efektifitas turun jika menggunakan obat- obatan tuberkolosis dan epilepsi. • Tidak bisa melindungi dari IMS (Infeksi Menular Seksual). KONTRAINDIKASI INDIKASI • Kehamilan atau disangka • Bagi setiap ibu yang sehat hamil dan tidak ingin hamil • Kelainan kardiovaskuler dalam waktu 1-5 tahun • Sakit kuning tetapi tidak tersedia • Infeksi panggul menjalani kontap atau • Psikis atau neurosis menggunakan AKDR (Alat • Varices berat Kontrasepsi Dalam Rahim) • Ibu sedang menyusui • Digunakan bagi wanita- • Diabetes militus wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen. Persiapan alat Pemasangan Implan Sabun antiseptic Kasa steril Cairan antiseptik (betadine) Kain steril yang mempunyai lubang Obat anastesi lokal Spuit dan jarum suntik Troikar no. 10 Handscoen steril 1 set kapsul Norplant (6 buah) Scalpel yang tajam Teknik Pemasangan Implan Calon akseptor dibaringkan terlentang ditempat tidur dan lengan kiri diletakan pada meja kecil disamping tempat tidur akseptor. Daerah tempat pemasangan (lengan kiri bagian atas) dicuci dengan sabun antiseptik kemudian diberi cairan antiseptic. Daerah tempat pemasangan Implant ditutup dengan kain steril yang berlubang. Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10 cm diatas lipatan siku. Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5 cm dengan scalpel yang tajam. Troikar dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit. Kemudian kapsul dimasukan kedalam troikar dan didorong dengan plunger sampai kapsul terletak dibawah kulit. Demikian dilakukan berturut-turut dengan kapsul kedua sampai ke enam, ke enam kapsul dibawah kulit diletakkan demikian rupa sehingga susunannya seperti kipas. Setelah semua kapsul berada dibawah kulit, troikar ditarik pelan-pelan keluar. Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak. Jika tidak ada perdarahan, tutuplah luka dengan kasa steril, kemudian diberi plester, umumnya tidak diperlukan jahitan. Nasihatkan pada akseptor agar luka jangan basah selama lebih kurang 3 hari dan datang kembali jika terjadi keluhan-keluhan yang mengganggu. Jenis – Jenis IUD
a) Copper-T
b) Progestasert IUD
c) Multi load
d) Lippes loop Kelebihan Kekurangan
• Tidak mempengaruhi kualitas • Perubahan siklus haid (umum
dan volume ASI pada 3 bulan pertama dan akan • Dapat dipasang segera setelah berkurang setelah 3 bulan) melahirkan atau sesudah • Haid lebih lama dan banyak abortus (apabila tidak terjadi • Perdarahan (spotting) antar infeksi) menstruasi • AKDR dapat efektik segera • Saat haid lebih sakit setelah pemasangan. • Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi • Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT – 380A dan tidak perlu diganti) Kontraindikasi Pemakaian AKDR Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif
• Kehamilan • Riwayat kehamilan ektopik
• Perdarahan uterus • Riwayat penyakit abnormal hubungan seksual • Penyakit radang panggul • Infeksi vagina atau serviks • Keganasan pada traktus • Fibroid uterus genitalis • Malformasi uterus • Alergi terhadap tembaga • Anemia • Dismenorrhoe berat • Valvular Heart Disease • Gangguan pembekuan darah • Penyakit jantung reumatik Indikasi Pemakaian AKDR Yang telah mempunyai anak hidup satu atau lebih. Yang ingin menjarangkan kehamilan. Yang tidak ingin hamil lagi namun menolak cara kontrasepsi mantap ( Kontap), biasanya digunakan AKDR yang masa pakainya cukup lama. Yang mempunyai kontra indikasi terhadap pemakaian kontrasepsi hormonal (sakit jantung, hipertensi, penyakit hati). Wanita berusia diatas 35 tahun, dimana kontrasepsi hormonal dapat kurang menguntungkan. Peralatan dan bahan dalam pemasangan IUD Bivalue speculum (sepekulum cocor bebek) Tampon tang Tena kulum Gunting benang Mangkuk untuk larutan antiseptik Sarung tangan dan scort Duk steril Kapas sublimat Cairan antiseptik IUD copper T 380 A Meja ginekologi Lampu sorot/lampu senter Kursi duduk Tempat klorin 0,5% Tempat sampah medis Prosedur tindakan pemasangan IUD 1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah secara ergonomis 2. Siapkan lingkungan untuk menjaga privacy pasien 3. Informed consent 4. Masukkan lengan IUD Cu T 380 A didalam kemasan sterilnya. Jangan dilakukan lebih dari 5 menit sebelum AKDR masuk kedalam uterus 5. Pakai sarung tangan steril 6. Pasang spekulum, pastikan spekulum dalam keadaan tertutup, dan masukkan secara miring 7. Usap serviks dengan larutan antiseptik 2-3 kali 8. Satu kassa digunakan untuk satu kali usapan 9. Jepit serviks dengan tenakulum. Pastikan tenakulum pada posisi vertikel (10 jam atau 11 jam) 10 Masukkan sonde uterus dan ukur kedalaman kavum uteri serta tentukan posisi uterus. 11) Keluarkan sondeuterus dan ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter dengan menggeser leher biru pada tabung inserter. Sonde uterus tidak menyentuh kemasan Cu T 380 A 12)Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan. 13) Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan 14) Lepaskan lengan IUD Cu T 380 A dengan menggunakan teknik withdrawal. Jangan mendorong IUD dengan pendorong. 15) Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa ada tahanan. 16) Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus, jangan memaksa pemasangan jika ada tahanan 17) Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm. lakukan dengan hati-hati agar gunting tidak mengenai bagian tubuh klien 18) keluarkan seluruh tabung inserter dan buang ketempat sampah terkontaminasi 19) Keluarkan tenakulum dengan hati-hati dan memeriksa serviks, bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kassa selama 30-60 detik. 20) Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati. Pastikan mulut spekulum dalam keadaan tertutup dan miring 21) Rendam alat-alat dalam larutan klorin 0,5%, celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin dan lepaskan dalam keadaan terbalik lalu rendam dalam larutan klorin 0,5% 22) Cuci sarung tangan dengan bersih dan lepaskan dalam keadaan terbalik. Mencuci tangan sesuai dengan standar pencegahan infeksi 23) Ajarkan pada pasien untuk memeriksa benang IUD. Lakukan secara hati-hati dan perhatikan kebersihan tangan 24)Buat catatan medik TERIMA KASIH