Anda di halaman 1dari 36

Alat Kontrasepsi dalam

Rahim (AKDR)
Pertemuan 9
Profil
• Sangat efektif reversible dan berjangka panjang ( dapat sampai 10 tahun:
CuT 380A)
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
• Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
• Tidak dapat dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular
Seksual (IMS)
Jenis

• AKDR CuT 380A, kecil kerangka dari plastik yang fleksibel,berbentuk


huruf T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).
Tersedia di Indonesia dan terdapat dimana-mana
• AKDR lain yang beredar di Indonesa NOVA T (Schering)
Cara Kerja
• Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopii
• Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
• AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
• Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan
• Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi, sangat efektif -> 0.6-0.8 kehamilan
/100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan )
• AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
• Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu ganti)
• Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
• Tidak mempengaruhi seksual
• Meningkatkan keyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
• Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR ( CuT-380A)
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
• Dapat digunakan sampai menoupase (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
• Tidak ada interaksi dengan obat-obat
• Membantu ,mencegah kehamilan ektopik
Kerugian
• Efek samping yang umum terjadi
• Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3
bulan)
• Haid lebih lama dan banyak
• Perdarahan (spotting) antar menstruasi
• Saat haid lebih sakit
Komplikasi lain

• Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan


• Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia
• Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan nya benar)
• Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
• Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
• Penyakit radang panggu (PRP) terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR. PRP
dapat memicu infertilitas
• Prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali
prempuan takut selama pemasangan
• Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) tejadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasa
menghilang dalam 1-2 hari
• Klien tidak bisa melepas AKDR oleh diri sendiri
• Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR dipasang segera
sesudah melahirkan)
• Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan
normal
• Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini
perempuan harus memasukan jarinya kedalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan
ini.
PERSYARATAN PEMAKAIAN
• Usia reproduktif
• Keadaan nulipara
• Menginginkan mengunakan kontrasepsi jangka panjang
• Menyusui dan menginginkan mengunakan kontrasepsi
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
• Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
• Resiko rendah dariIMS
• Tidak menghendaki metode hormonal
• Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
• Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senganama
• Pada umumnya ibu dapat mengunakan AKDR Cu dengan aman dan efektif
• AKDR dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan misalnya
• Perokok
• Pascakeguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat infeksi
• Sedang memakai antibiotik atau anti kejang
• Gemuk ataupun yang kurus
• Sedang menyusui
• Begitu juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini dapat mengunakan AKDR
• Penderita tumor jinak payudara
• Penderita kanker payudara
• Pusing-pusing, sakit kepala
• Tekanan darah tinggi
• Varises ditungkai atau vulva
• Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jatung katup dapat diberikan antibiotik sebelum pemasangan
AKDR)
• Pernah menderita stroke
• Penderita diabetes
• Penderita penyakit hati atau empedu
• Malaria
• Skistosomiasis (tanpa anemia)
• Penyakit tiroid
• Epilepsi
• Nonpelvik TBC
• Setelah kehamilan ektopik
• Setelah pembedahan pelvik
•  
• Catatan : semua keadaan tersebut sesuai dengan kriteria WHO
Yang tidak diperkenankan mengunakan AKDR

• Sedang hamil ( diketahui haail dan kemungkinan hamil)


• Perdarahan vagina yanag tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
• Sedang menderita infeksi alat genetalia (vaginitis, servisitis)
• Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
• Kelaianan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak yang dapat mempengaruhi kavum uteri
• Penyakit trofoblas
• Diketahui menderita TBC pelvik
• Kanker alat genetalia
• Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Tabel Penanganan efek samping yang umum
dan permasalahan yang lain
Efek samping / permasalahan Penanganan
Amenorea Periksa apakah sedang hamil, apabila tidak jangan lepas AKDR, lakukan
konseling dan selidiki penyebab amenorea apabila dikehendaki. Apabila hamil
jelaskan dan sarankan untuk melepaskan AKDR apabila talinya telihat dan
kehamilan kurang dari 13 minggu. Apabila benang tidak terlihat atau
kehamilan lebih dari 13 minggu, AKDR jangan dilepas. Apabila klien sedang
hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya tanpa melepas AKDR
jelaskan adanya resiko kemungkinan terjadinya kegagalan kehamilan dan
infeksi serta perkembangan kehamilan harus lebih diamati dan diperhatikan.

Kejang Pastikan dan tegaskan adanya PRP dan penyebab lain dari kekejangan.
Tanggulangi penyebabnya apabila ditemukan . Apabila tidak ditemukan
penyebabnya beri analgesik untuk sedikit meringankan. Apabila klien
mengalami kejang yang berat , lepaskan AKDR dan bantu klien menentukan
metode kontrasepsi yang lain.
Perdarahan vagina yang hebat dan tidak Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik.
teratur Apabila tidak ada kelaianan patologis, perdarahan berkelanjutan
serta perdarahan hebat, lakukan konseling dan pemantauan , Beri
ibuprofen (800 mg 3x1 sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi
perdarahan dan berikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1
sampai 3 bulan) AKDR memungkinkan dilepas apabila kien
menghendaki . Apabila klien telah memakai AKDR selama lebih dari 3
bulan dan diketahui menderita anemi (Hb < 7g%) anjurkan untuk
melepas AKDR dan bantulah memilh metode lain yang sesuai

Benang yang hilang Pastikan adanya kehamilan atau tidak . Tanyakan apakah AKDR
terlepas. Apa bila tidak hamil dan AKDR tidak terlepas, berikan
kondom. Periksa talinya di dalam saluran endoserviks dan kavum uteri
(apabila memungkinkan adanya peralatan dan tenaga terlatih) setelah
masa haid berikutnya. Apabila tidak ditemukan rujuklah ke dokter ,
lakukan x-ray atau pemeriksaan ultrasound. Apabila tidak hamil dan
AKDR yang hilang tidak ditemukan pasanglah AKDR yang baru atau
bantulah klien menentukan metode lain
Adanya pengeluaran cairan dari Pastikan pemeriksaan untuk IMS . Lepaskan AKDR apabila
vagina/dicurigai adanya PRP ditemukan menderita atau sangat dicurigai menderita
gonorhoe atau infeksi klamidia, lakukan pengobatan yang
memadai. Bila PRP obati dan lepaskan AKDR sesudah 48
jam. Apabila AKDR dikeluarkan beri metode lain sampai
masalah teratasi

Perdarahan vagina yang hebat dan tidak Pastikan dan tegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan
teratur ektopik. Apabila tidak ada kelaianan patologis, perdarahan
berkelanjutan serta perdarahan hebat, lakukan konseling
dan pemantauan , Beri ibuprofen (800 mg 3x1 sehari
selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan
berikan tablet besi (1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3
bulan) AKDR memungkinkan dilepas apabila kien
menghendaki . Apabila klien telah memakai AKDR selama
lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita anemi (Hb < 7g
%) anjurkan untuk melepas AKDR dan bantulah memilh
metode lain yang sesuai
Waktu pengunaan

• Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
• Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
• Segera setelah melahirkan , selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca
persalinan : setelah 6 bulan apabila mengunakan metode amaenore lakstasi (MAL).
Perlu diingat, angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam
pascapersalinan
• Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabial tidak ada gejala
infeksi
• Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
Petunjuk bagi klien

• Kembali memeriksakan diri setelah 4 sampai 6 minggu pemasangan AKDR


• Selama bulan pertama mempergunakan AKDR , periksalah benang AKDR secara rutin terutama setelah
haid
• Setelah bulan pertama pemasangan , hanya perlu memeriksa keberadaan benang setelah haid apabila
mengalami
• Kram/kejang diperut bagian bawah
• Perdarahan (spotting) di antara haid atau setelah senggama
• Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama melakukan hubungan
seksual
• Coper T -308A perlu dilepaskan setelah 10 tahun pemasangan ,tetapi dapat dilakukan lebih awal apabila
diinginkan
• Kembali ke kinik apabila
• Tidak dapat meraba benang AKDR
• Merasakan bagian yang keras dari AKDR
• AKDR terlepas
• Siklus terganggu/meleset
• Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
• Adanya infeksi
Informasi Umum

• AKDR bekerja langsung efektif segera setelah pemasangan


• AKDR dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama beberapa bulan pertama
• Kemungkinan terjadi perdarahan atau spotting beberapa hari setelah pemasangan
• Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak
• AKDR mungkin dilepas setiap saat atas kehendak klien
• Jelaskan pada klien jenis AKDR apa yang digunakan , kapan akan dilepas dan berikan
kartu tentang semua informasi lain
• AKDR tidak melindungi diri terhadap IMS termasuk virus AIDS . Apabila pasangannya
beresiko mereka harus mengunakan kondom seperti halnya AKDR
AKDR DENGAN PROGESTIN

• Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid adalah prigestase yang mengadung
progesteron dan Mirena yang mengadung levonorgestrel
• Cara kerja
• Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, epitel atrofi sehingga
mengganggu implantasi
• Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok bersatunya ovum dengan sperma
• Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii
• Menginaktifkan sperma
• Efektitivitas
• Sangat efektif yaitu 0.5 - 1 kehamilan per 100 perempuan selama satu
tahun pertama penggunaan
Keuntungan kontrasepsi

• Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tahun)


• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Tidak berpengaruh tehadap ASI
• Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat
• Efek sampingnya sangat kecil
• Memiliki efek sistemik yang sangat kecil
Keuntungan nonkontrasepsi

• Mengurangi nyeri haid


• Dapat diberikan pada usia perimenopause bersamaan dengan pemberian estrogen untuk
pencegahan hiperplasia endometrium
• Mengurangi jumlah darah haid
• Sebagai pengobatan alternatif pengganti operasi pada perdarahan uterus disfungsional dan
adenomiosis
• Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada perempuan perimenopause
• Tidak mengurangi kerja obat tuberkulosis ataupun obat epilepsi karena AKDR yang
mengandung progestin kerjanya terutama lokal pada endometrium
Keterbatasan
• Diperlukan pemeriksaan dalam dan penyaringan infeksi genetalia sebelum
pemasangan AKDR
• Diperlukan tenaga terlatih untuk pemasangan dan pencabutan AKDR
• Klien tidak dapat menghentikan sendiri setiap saat, sehingga sangat tergantung pada
tenaga kesehatan
• Pada pengunaan jangka panjang dapat terjadi amenorea
• Dapat terjadi perforasi uterus pada insersi (<1/1000 kasus)
• Kejadian kehamilan ektopik relatif tinggi
• Bertambahnya resiko mendapat penyakit radang panggul sehingga dapat menyebabkan infertilitas
• Mahal
• Progestin sedikit meningkatkan resiko trombosis sehingga perlu berhati-hati pada perempuan
perimenopause. Resiko ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pil kombinasi
• Progestin dapat menurunkan HDL –kolesterol pada pemberian jangka panjang sehingga perlu
berhati-hati pada perempuan degan peyakit kardiovaskuler
• Memperburuk perjalanan penyakit kanker payudara
• Progestin dapat mempengaruhi jenis-jenis tertentu hiperlipidemia
• Progestin dapat memicu pertumbuhan miom uterus
Yang boleh menggunakan AKDR dengan
progestin
• Tidak memiliki anak maupun belum
• Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang untuk mencegah kehamilan
• Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
• Pasca keguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul
• Tidak boleh mengunakan kontrasepsi hormonal kombinasi
• Sering lupa mengunakan pil
• Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan dengan pemberian estrogen
• Mempunyai resiko rendah mendapatkan penyakit menular seksual
Yang tidak boleh mengunakan AKDR dengan
progestin
• Hamil atau diduga hamil
• Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
• Menderita vaginitis , salpingitis, endometritis
• Menderita penyakit radang panggul dan atau pascakeguruaran septik
• Kelaian kongenital rahim
• Miom submukosum
• Rahim yang sulit digerakkan
• Riwayat kehamilan ektopik
• Penyakit trofoblas ganas
• Terbukti menderita penyakat tuberkulosis panggul
• Kanker genitalia /payudara
• Sering ganti pasangan
• Gangguan toleransi glukosa. Progestin menyebabkan sedikit peningkatan kadar gula
dan kadar insulin
Waktu AKDR dengan progestin dipasang
• Setiap waktu selama siklus haid, jika ibu tersebut dapat dipastikan tidak
hamil
• Sesudah melahirkan dalam waktu 48 jam pertama pascapersalinan 6-8
minggu ataupun lebih sesudah melahirkan
• Segera sesudah induksi haid, pascakeguguran spontan atau keguguran
buatan dengan syarat tidak terdapat bukti-bukti adanya infeksi
Tabel : Keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Keadaan Anjuran

Nyeri haid hebat Dapat disebabkan oleh AKDR , klien perlu dirujuk. Umumnya
terjadi pada permulaan pemakaian . Pada dasarnya progestin
mengurangi nyeri haid
Riwayat kehamilan ektopik Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila
ada segera mencari pertolongan di rumah sakit

Gejala penyakit katup jantung Berikan antibiotik saat insersi AKDR . Bila anemia (Hb < 9 g/dl),
ganti dengan metode kontrasepsi lain
Menderita nyeri kepala atau Paling sering ditemukan pada AKDR yang mengandung progestin .
migrain Bila sakitnya berat ,rujuk klien dan cabut AKDR. Pada keluhan
ringan cukup berikan analgetik (jangan berikan aspirin)

Penyakit hati aktif (virus Sebaiknya jangan diberikan AKDR mengandung progestin
hepatitis)

Penyakit jantung Sebaiknya jangan diberikan AKDR yang mengandung progestin ,


Karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokonstriksi

Stroke/riwayat stroke Sebaiknya jangan menggunakan AKDR yang mengandung progestin

Tumor jinak maupun ganas pada Progestin dapat memicu pertumbuhan tumor sebaiknya jangan
hati diberikan AKDR dengan progestin
Instruksi kepada klien

• Dalam keadaan normal klien kembali untuk kontrol rutin sesudah menstruasi pertama kali pascapemasangan (4-6
minggu) tetapi jangan sampai melewati 3 bulan sesudah pemasangan AKDR
• Cek benang AKDR dan jika terjadi salah satu keadaan berikut ini. Klien harus kembali ke klinik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah


• Timbul kram di perut bagian bawah
• Adanya perdarahan bercak antara haid atau sesudah melakukan senggama
• Nyeri sesudah melakukan senggama atau jika suaminya mengalami perasaan kurang enak sewaktu melakukan sengama
• AKDR perlu diangkat setelah satu tahun ataupun lebih awal bila dikendaki
• Bila terjadi ekspulsi AKDR atau keluar cairan yang berlebihan dari kemaluan lihat terjadi infeksi atau tidak
• Muncul keluhan sakit kepala atau sakit kepala makin parah
Informasi lain yang perlu disampaikan

• AKDR yang digunakan tersebut segera efektif


• Pada bulan pertama pemakaian dengan terjadinya ekspulsi AKDR
• Pada pemakaian jangka panjang dapat terjadi amenorea
• AKDr dapat saja dicabut setiap saat sesuai dengan keingianan klien
• AKDR tidak dapat melindungi klien terhadap penyakit hubungan seksual
dan AIDS/HIV

Anda mungkin juga menyukai