Anda di halaman 1dari 31

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

(AKDR)

Cahyaningrum,S.SiT.,M.Kes
Jenis-Jenis IUD Medikasi
Copper-releasing: Progestin-releasing:
• Copper T 380A • Progestasert7
• Nova T7 • LevoNova7 (LNG-20)
• Multiload 375 • Mirena7
IUD Tembaga: Cara Kerja

Mengganggu proses
reproduktif sebelum sel telur
Mengganggu kemampuan mencapai kavum uteri
sperma untuk melewati
kavum uteri

Merubah garis/jalur
Mempertebal mukus endometrial
servik

3
IUD: Keuntungan Kontraseptif
• Efektivitasnya tinggi (0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita selama tahun
pertama penggunaan Tembaga T 380A)
• Segera efektif
• Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan
menggunakan Tembaga T 380A)
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Kesuburan kembali dengan cepat setelah dilepas
• Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui/pemberian ASI
IUD: Keuntungan Kontraseptif lanjutan
• Efek sampingnya sedikit
• Setelah kunjungan tindak lanjut, klien perlu kembali ke klinik hanya
jika ada masalah
• Dapat disediakan oleh petugas bukan dokter yang terlatih
• Tidak mahal (Tembaga T 380A)
IUD: Keuntungan Non Kontraseptif
• Mengurangi kram akibat menstruasi (hanya pelepas progestin)
• Mengurangi perdarahan menstruasi (hanya pelepas progestin)
• Mengurangi kehamilan ektopik (kecuali Progestasert7)
IUD: Keterbatasan
• Pemeriksaan pelvik diperlukan dan penapisan penyakit menular
seksual (PMS) direkomendasikan sebelum IUD dimasukkan
• Membutuhkan petugas yang terlatih untuk memasukkan dan
mengeluarkannya
• Memerlukan pemeriksaan benang setelah periode menstruasi jika
terjadi kram, bercak atau nyeri
• Wanita tidak dapat berhenti menggunakan kapanpun dia mau
(tergantung petugas)
IUD: Keterbatasan lanjutan
• Meningkatkan jumlah perdarahan menstruasi dan kram selama
beberapa bulan pertama (hanya pelepas tembaga)
• Kemungkinan keluar secara spontan
• Jarang sekali (< 1/1000 kasus), perforasi uterus dapat terjadi selama
memasukkan IUD
• Tidak mencegah semua kehamilan ektopik (khususnya Progestasert)
• Dapat meningkatkan resiko penyakit radang pelvik dan infertilitas
subsekuen pada wanita beresiko terhadap PMS (misalnya: HBV, HIV/
AIDS)
Siapa yang Dapat Menggunakan IUD
Wanita di usia reproduktif atau paritas yang:
• Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas yang tinggi, dan jangka panjang
• Memberikan ASI
• Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
• Berada dalam masa pasca aborsi
• Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
• Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
• Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang tidak boleh
menggunakannya
• Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat
IUD: Siapa yang Tidak Boleh
Menggunakannya
(WHO Kelas 4)
IUD tidak boleh digunakan jika wanita :
• Hamil (diketahui atau dicurigai)
• Mengalami perdarahan vaginal yang tidak dapat dijelaskan sampai kasusnya ditetapkan dan masalah
serius ditangani
• Mengidap PID sudah lama atau baru
• Mengeluarkan nanah yang sifatnya akut (seperti nanah)
• Mengalami distorsi kavum uteri
• Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
• Mengidap TB pelvik
• Mengidap kanker saluran genital
• Mengidap infeksi saluran genital yang aktif (misalnya: vaginitis, servisitis)
IUD: Kondisi yang Menghendaki Langkah
Pencegahan (WHO Kelas 3)
IUD tidak direkomendasikan kecuali jika metode lain tidak ada atau tidak dapat diterima
jika wanita mempunyai :
• Penyakit trophoblast yang tidak berbahaya
• Lebih dari satu pasangan seks
• Pasangan yang mempunyai lebih dari satu pasangan seksual
IUD: Klien yang Mungkin Membutuhkan
Konseling Tambahan
Wanita yang mengalami masalah-masalah di bawah ini:
• Servikal stenosis
• Anemia (hemoglobin < 7 g/dl atau hematokrit < 27)
• Nyeri haid
• Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial vaginosis) tanpa
servisitis
Waktu Pemasangan IUD
• Kapanpun selama siklus menstruasi, bila diyakini klien tidak hamil
• Hari ke-1 hingga ke-7 selama siklus menstruasi
• Masa postpartum (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama
postpartum atau setelah 4 sampai 6 minggu; setelah 6 bulan
menggunakan LAM)
• Masa pascaaborsi (segera atau selama 7 hari pertama) pastikan tidak
ada infeksi pelvik
IUD: Rekomendasi Pencegahan Infeksi
Sebelum memasukkan:
• Cuci tangan sebelum memeriksa pasien.
• Cuci bagian genital bila terlihat kurang bersih.
Pada saat memasukkan:
• Pakailah sarung tangan baru atau yang telah di-DTT pada kedua tangan.
• Keluarkan IUD dari kemasan steril.
• Bersihkan os servik (dan vagina) secara keseluruhan sebanyak dua kali dengan antiseptik.
• Gunakan teknik memasukkan “tanpa menyentuh”.
IUD: Rekomendasi Pencegahan Infeksi
lanjutan
Pasca memasukkan:
• Dekontaminasi semua bahan/ benda yang kotor.
• Buanglah bahan/ barang yang telah terkontaminasi dengan aman.
• Cucilah tangan setelah melepaskan sarung tangan.
Memasukkan IUD : Metode Tarik

(2)
Tarik tabung
inserter
(1)
Tahan
Katup
penahan
IUD: Efek Samping Umum
IUD dengan tembaga :
• Perdarahan menstruasi yang lebih banyak
• Perdarahan vaginal yang tidak teratur atau hebat
• Kram akibat menstruasi
• Menambah kram atau sakit akibat menstruasi
IUD dengan progestin:
• Amenorrhea atau perdarahan menstruasi/ bercak yang ringan
IUD: Permasalahan Lain yang Mungkin
Terjadi
• Benang hilang
• Sedikit peningkatan resiko infeksi pelvik (sampai 20 hari setelah
dimasukkan)
• Perforasi uterus (jarang terjadi)
• Lepas secara spontan
• Kehamilan ektopik
• Aborsi spontan
• Pasangan mengeluh merasakan benang
IUD: Pemasangan Segera Pada Saat
Pascaplasenta
• Pelatihan khusus bagi petugas
• Konseling prenatal untuk klien
• Tidak ada resiko tambahan infeksi, perdarahan atau perforasi
• Nyaman bagi klien
• Biayanya efektif
IUD: Instruksi Bagi Klien
• IUD segera efektif.
• IUD dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama
beberapa bulan pertama.
• Perdarahan atau bercak dapat terjadi selama beberapa hari pertama.
• Perdarahan menstruasi dapat berubah tergantung dari jenis IUD.
• IUD dapat dilepas kapan saja Anda menginginkannya. Lagi pula, aman
dan efektif untuk (x tahun) jika menggunakan (jenis IUD).
• IUD tidak dapat melindungi dari PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS.)
IUD: Instruksi Bagi Klien
lanjutan
• Kembali lagi untuk check up setelah menstruasi pertama pasca pemasangan, 4 hingga 6 minggu setelah
pemasangan.
• Selama bulan pertama setelah pemasangan, periksa keadaan benang beberapa kali, khususnya setelah
periode menstruasi Anda.
• Periksa keadaan benang setelah bulan pertama, hanya jika Anda mengalami:
• Kram di perut bagian bawah,
• Bercak antar periode atau setelah berhubungan seksual, atau
• Sakit/ nyeri setelah hubungan seksual (atau jika pasangan Anda mengalami ketidaknyamanan selama
melakukan hubungan seks).
IUD: Informasi Umum
• Pelepasan Tembaga T380A diperlukan setelah 10 tahun tetapi mungkin dapat dilakukan lebih
cepat jika Anda menginginkan.
• Kembali ke petugas bila Anda :
• Tidak dapat merasakan benang,
• Merasakan bagian IUD yang keras,
• Mengeluarkan IUD, atau
• Terlambat haid
• Gunakan kondom jika beresiko terhadap PMS.
Tanda Peringatan Bagi Pengguna IUD
Hubungi petugas kesehatan atau klinik jika Anda mengalami hal-hal di bawah ini:
• Periode menstruasi yang tertunda dengan gejala-gejala kehamilan (mual, payudara terasa
kencang, dll.)
• Sakit bagian perut bawah yang terus menerus atau kejang, khususnya jika diikuti dengan perasaan
tidak enak badan, demam atau panas dingin (gejala-gejala yang mungkin merupakan infeksi pelvik)
• Hilangnya benang atau ujung plastik IUD dapat jatuh/ hilang/ lepas saat memeriksa benang
• Baik Anda atau pasangan Anda memulai untuk mempunyai lebih dari satu partner hubungan seks;
IUD tidak melindungi wanita dari PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS)
IUD: Penatalaksanaan Masalah Perdarahan
• Yakinkan kembali klien bahwa menstruasi yang terjadi dengan adanya
IUD pada umumnya lebih banyak dan perdarahan/penodaan dapat
terjadi diantara periode, khususnya di beberapa bulan pertama.
• Lakukan evalusi penyebab-penyebab lainnya dan beri perawatan jika
diperlukan.
• Jika penyebab lainnya tidak ditemukan, tangani dengan nonsteroidal
anti-inflamatori (NSAID, seperti ibuprofen) selama 5-7 hari.
• Lakukan konsultasi terhadap pilihan-pilihan yang ada dan
pertimbangkan untuk melepas IUD jika klien memintanya.
IUD: Penatalaksanaan Kram dan
Rasa Sakit
• Yakinkan kembali kepada klien bahwa kram dan sakit yang menyertai
menstruasi (dismenorrhea) dapat terjadi dengan adanya IUD,
khususnya dalam beberapa bulan pertama.
• Lakukan evaluasi terhadap beberapa penyebab dan beri perawatan
jika diperlukan.
• Jika penyebab-penyebab lainnya tidak ditemukan, pertimbangkan
untuk menanganinya dengan memberikan acetaminophen atau
ibuprofen setiap hari pada permulaan menstruasi.
• Konsultasi mengenai pilihan-pilihan yang ada dan pertimbangkan
untuk melepas IUD jika klien memintanya.
Penatalaksanaan Keluhan Pasangan
Mengenai Benang IUD
• Diskusikan keluhan klien/pasangan, yakinkan bahwa ini bukanlah masalah yang serius
dan perawatan dibutuhkan jika memang benar-benar mengganggu.
• Periksalah untuk meyakinkan bahwa IUD tidak terlepas hanya sebagian.
• Jika IUD ada di tempatnya, pilihan perawatannya adalah:
• Menggunting benang, atau
• Melepaskan IUD atas permintaan klien.
Tatalaksana Keluhan Pasangan Mengenai
Benang IUD lanjutan
Pada saat memotong benang:
• Potonglah benang sehingga tidak menonjol keluar dari servikal os.
• Jelaskan bahwa sekarang benang IUD berada pada mulut servikal os, dan dia tidak
dapat akan merasakannya.
• Perhatikan bahwa benang telah dipotong sama rata dengan servik (penting untuk
tindak lanjut dan pelepasan di masa yang akan datang).
IUD: Indikasi untuk Melepas
• Jika klien menginginkannya
• Di akhir masa efektif IUD
• TCu 380A = 10 tahun
• Jika ada perubahan dalam praktek seksual (perilaku resiko tinggi), pertimbangkan untuk
menambah metode perlindungan (kondom) atau pelepasan IUD.
• Jika mengidap PMS atau infeksi pelvik.
• Menopause
IUD: Kendala yang ada pada Petugas
Pelayanan
• Pemasangan hanya dalam masa menstruasi
• Batasan umur (muda dan tua)
• Kriteria paritas (kurang dari 2 orang anak yang hidup)
• Status perkawinan /permintaan persetujuan dari pasangan
• “Kontraindikasi“ yang tidak tepat (postpartum segera, penyakit jantung
katup)
• Rintangan proses (terlalu banyak kunjungan pra- atau tindak lanjut)
• Siapa yang dapat menyediakan (hanya dokter)
• Bias petugas (petugas tidak merekomendasikan)
Sekian...

Anda mungkin juga menyukai