Anda di halaman 1dari 52

PERSIAPAN ALAT UNTUK PELAYANAN

KB
“AKDR dan AKBK”
KELOMPOK
9:
1.Nadiya
Nurazizah
2.Reny
Rosriana
3.Sifa Nur
Fitriani :
Dosen Pembimbing
Hj. Suyatini,S.Pd,M.Kes
Konsep Dasar KB
Istilah kontrasepsi berasal dari kata
kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat adanya
pertemuan antara sel telur dengan sel
sperma.
Lanjutan...
Alat kontrasepsi yang bersifat sementara
seperti alat kontrasepsi KB suntik, pil KB,
dan kondom, alat kontrasepsi yang bersifat
jangka panjang seperti implant (susuk) dan
IUD (spiral), sedangkan alat kontrasepsi
yang bersifat permanen seperti Medis
Operasi Wanita (MOW), dan Medis
Operasi Pria (MOP) (Suratun, 2008).
AKDR atau IUD atau spiral
Kons adalah suatu benda kecil yang
ep terbuat dari plastik yang
AKD lentur, mempunyai lilitan
tembaga atau juga
R mengandung hormone dan
dimasukkan kedalam rahim
melalui vagina dan
mempunyai benang
(Handayani, 2010).
Cara kerja
AKDR/IUD 1. IUD mampu menahan
sperma yang akan masuk ke
tuba fallopi
2. IUD akan mencegah
sperma dan ovum
3. IUD membuat sperma bertemu
sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan
sperma untuk fertilisasi
4. Lilitan logam
menyebabkan reaksi anti
fertilitas
• Usia reproduktif Indikasi
• Keadaan nullipara
• Menginginkan
Pemakaian
menggunakan kontrasepsi AKDR /
jangka panjang
• Setelah melahirkan dan IUD
tidak menyusui bayinya
• Tidak menyukai mengingat-
ingat minum pil setiap
harinya
Kontraindikasi Pemakaian AKDR / IUD

Sedang Kanker
hamil alat
Sedang genetalia
menderita
infeksi
genetalia
Efek Samping Pemasangan
IUD
Perdaraha
Ekspulsi
n Keputiha
n
Nyeri
Infeksi
Transloka
si
Instrumen
Pemasangan
IUD
Set steril yang berisi spekulum vagina, tenakulum, tampon tang, sonde uterus, gunting IUD
dan ekstractor IUD
Instrumen
Pemasangan
IUD

1 buah IUD cooper T lengkap dengan


tabung inserter dan pendorongnya
Bak instrumen khusus set IUD Korentang
Sarung tangan steril Bivalue Spekulum (Spekulum cocor bebek)
Tenakulum Tampon tang
Kom steril/ kom betadin Kassa Steril
Sonde uterus
Povidon Iodin
Gunting Benang Extractor IUD
Bengkok Waskom Sedang
Senter/lampu sorot Larutan klorin 0,5 %
• Pasang sarung tangan
Prosedur • Lakukan pemeriksaan dalam
Pemasan untuk mengetahui keadaan
serviks dan lakukan palpasi
gan kelenjar skene dan bartholini,
AKDR amati adanya nyeri atau
“discharge”
• Pasang speculum vagina untuk
melihat serviks
• Ambil tenakulum untuk
menjepit serviks searah jarum
jam 11 atau 1 secara hati-hati
Lanjutan...
• Ambil tampon tang dan jepit kassa yang
berisi larutan povidon iodin pada kom
betadin dan lakukan desinfeksi vagina dan
serviks 2-3 kali
• Masukan sonde uterus dengan teknik
“tidak menyentuh” yaitu secara hati hati
memasukan sonde kedalam kavum uteri,
dengan sekali masuk tanpa menyentuh
dinding vagina ataupun bibir speculum.
• Tentukan posisi dan kedalaman kavum
uteri dan keluarkan sonde.
Lanjutan...
• Ukur kedalaman kavum uteri pada
tabung inserter yang masih berada
didalam kemasan sterilnya, dengan
menggeser leher biru pada tabung
inserter, kemudian buka seluruh
plastic kemasan.
• Angkat tabung IUD dari kemasannya
tanpa menyentuh permukaannnya
yang tidak steril, hati hati jangan
sampai pendorongnya terdorong.
Lanjutan...

• Pegang tabung IUD dengan leher biru dalam posisi


horizontal (sejajar lengan IUD) dengan tidak menyentuh
peralatan lain yang belum digunakan.
• Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan
satu tangan.
• Lepaskan lengan IUD dengan mengggunakan teknik
withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong
• Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong
kembali serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adanya tekanan
• Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting
benang IUD kurang lebih 3 – 4 cm.
• Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat
sampah terkontaminasi
• Lepaskan tenakulum dengan hati hati, rendam pada kom
besar yang berisi larutan klorin 0,5%
• Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari bekas tempat
jempitan tenakulum, tekan dengan kassa selama 30 – 60
detik.
• Keluarkan speculum dengan hati hati rendam pada kom
besar yang berisi larutan klorin 0,5%
• Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
• Buang bahan bahan yang sudah tidak dipakai lagi
(kasssa,sarung tangan sekali pakai) ketempat yang
sudah disediakan.
• Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin 0,5%, buka dalam
keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%
• Cuci tangan dengan air sabun.
• Pastikan klien tidak mengalami keram hebat dan
amati selama 15 menit sebelum memperbolehkan
pulang.
Definisi
AKBK/Implant
Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau
implant adalah alat kontrasepsi yang
disusupkan dibawah kulit. Susuk KB atau
implant adalah alat kontrasepsi yang
berbentuk seperti tabung kecil, kira-kira
sebesar korek api. Didalamnya terkandung
hormon progesteron yang akan
dikeluarkan sedikit demi sedikit, sehingga
mencegah kehamilan. Implant terdiri dari
6 batang, 4 batang bahkan 1 batang kapsul
silastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levonorgestrel sebanyak 36mg.
Dengan
Cara Kerja Implant / AKBK
disusupkannya
kapsul silastik Besar kecilnya
implant dibawah levonorgestrel
kulit, maka setiap tergantung besar
hari dilepaskan kecilnya permukaan
secara tetap kapsul silastik
sejumlah tersebut. Satu sel
levonorgstrel implant yang terdiri
kedalam darah dari 2,4 atau 6
melalui proses difusi kapsul dapat bekerja
dari kapsul-kapsul secara efektif selama
yang terbuat dari lima tahun
Indikasi Pemasangan AKBK / Implan
1. Usia reproduksi
2. Postpartum atau
menyusui
3. Tidak ingin punya
anak lagi
tapi menolak steril
4. Sering lupa
menggunakan pil
Kontra Indikasi
Pemasangan
• Hamil atau diduga hamilAKBK / Implan
• Perdarahan melalui
vagina yang tidak
diketahui sebabnya
• Tumor/keganasan
• Penyakit jantung,
kelainan haid, darah
tinggi, kencing manis.
Efek samping Pemasangan AKDK / Implan

• Gangguan haid (amenorhea dan methrorhagie)


• Depresi
• Keputihan
• Jerawat
• Perubahan libido
• Perubahan BB
• Hematoma
• Infeksi
Instrumen Implant set
Pemasang
an Implant
Instrumen Pemasangan AKDK / Implan

Implant Set
Instrumen Steril

Korentang Bak instrumen


Sarung tangan steril Kom steril
Klem kassa atau deppers tang Kassa steril
Doek bolong steril Spuit 3cc
Pisau bedah dan Scalpel atau pegangan pisau
Trokar 10 dan pendorongnya
Kapsul atau tabung Klem penjepit Implant Pinset anatomis
implant atau norplant
Instrumen Non Steril

Betadin Lidokain Clorin 0,5%


Plester dan/ perban Nearbeken atau bengkok
Prosedur Pemasangan Implant
1. Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan
jarum atau skalpel untuk memastikan obat anesetsi telah
bekerja.
2. Pegang skalpel dengan sudut 45o, buat insisi dangkal
hanya untuk sekedar menembus kulit. jangan membuat
insisi yang panjang atau dalam.
3. Ingat kegunaan kedua tanda pada trokar. Trokar harus
dipegang dengan ujung yang tajam menghadap ke atas.
Ada 2 tanda pada trokar. Tanda (1) dekat dengan pangkal
menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit
sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2) dekat ujung
menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit
setelah memasang setiap kapsul.
4. Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas pendorong di
dalamnya masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan
sudut kecil. Mulai dari kiri/kanan pada pola seperti kipas,
gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam
seluruhnya berada di bawah kulit. Memasukkan trokar
jangan dengan paksaan, jika terdapat tahanan coba dari
sudut lainnya.
5. Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar
ke atas sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-
lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat pangkal. Trokar
harus cukup dangkal sehingga dapat di raba dari luar
dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit
selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila
berada di bidang yang tepat di bawah kulit.
6. Saat trokar masuk sampai tanda (1) cabut
pendorong dari trokar.
7. Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar.
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk/pinset/klem
untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke
dalam trokar. Bila kapsul di ambil dengan
tangan pastikan sarung tangan tersebut
bebas dari bedak.
8. Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul
kearah ujung trokar sampai terasa ada
tahanan, tapi jangan mendorong dengan
paksa.
9. Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangan
untuk menstabilkan. Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari
dan jari telunjuk ke arah luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi
luka insisi dan pangkalnya menyentuk pegangan pendorong. Hal yang
penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di
tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan.
10.Langkah 9 saat pangkal menyentuh pegangan pendorong, tanda (2)
harus terlihat di tepi luka insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar
tepat berada di bawah kulit. Raba ujung kapsul dengan jari untuk
memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar. Hal yang
penting adalah kapsul bebas dari trokar untuk menghindari
terpentingnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul
berikutnya.
11.Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar kearah
lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk memastikan
kapsul pertama bebas. Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat.
Untuk melakukan itu mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari
telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari
telunjuk tersebut sampai tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak
yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang
dipasang sebelumnya. Bila tanda (1) sudah tercapai masukkan kapsul
berikutnya ke dalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya.
12.Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi
pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat +/- 5 mm dari tepi luka
insisi.
13.Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan
kapsul semuanya telah terpasang.
14.Ujung dari semua kapsul harus tidak ada di tepi luka
insisi. Bila sebuah kapsul keluar/terlalu dekat dengan luka
insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang
kembali di tempat yang tepat.
15.Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap
kapsul sudah diperiksa, keluarkan trokar pelan-pelan,
Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kassa
selama 1 menit,balut luka insisi dengan kassa.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai