Anda di halaman 1dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN IUD

KELOMPOK 3 A

Kelas A Tingkat III

1. Kadek Vira Praftini 17C10019


2. Ni Luh Manik Puspita Sari 17C10020
3. Ni Nengah Arsiti 17C10021
4. I Dewa Ayu Mey Rayanti 17C10022
5. Ni Ketut Ita Kastriasih 17C10023
6. Ni Putu Ayu Ratna Dewi 17C10026
7. Ni Putu Ema Pramesti 17C10027
8. Ni Komang Ayu Apriliani 17C10028

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN BALI

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020

PENDIDIKAN KEPERAWATAN
ILMU TEKNOLOGI DAN
KESEHATAN BALI
Jln. Tukad Balian No. 180,
Denpasar-Bali

Tangal Terbit Ditetapkan


Dosen Akademik
Ketua Itekes Bali

Tanggal Revisi
PEMASANGAN IUD
Ns. NLP
I Gede Putu Darma
Kartiningsih, SW.,
Suyasa, S.Kp.,MNg.,
S.kep
Ph.D.
Prosedur pemasangan IUD atau sering disebut dengan AKDR
merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim
1. PENGERTIAN (AKDR) adalah suatu alat kontrasepsi modern yang telah
dirancang sedemikian rupa, diletakkan dalam kavum uteri
sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi.
2. TUJUAN/MANFAAT 1. Evektifitas tinggi dengan mencegah kehamilan hingga 99%
2. Penggunaan IUD dapat mencegah kehamilan dalam jangka
waktu yang cukup lama 5-10 tahun
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
5. Tidak ada efek samping hormonal
6. Mengembalikan kesuburan dengan cepat
3. KONTRA INDIKASI 1. Hamil atau diduga hamil
2. Infeksi leher rahim
3. Pernah menderita radang rongga panggul
4. Pendarahan pervaginam yang abnormal
5. Riwayat kehamilan ektropik
6. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
4. PERSIAPAN KERJA 1. Persiapan Alat
a. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
b. Bengkok
c. IUD steril
d. Forsep/korentang
e. Mangkok untuk larutan antiseptik
f. Kain kasa atau kapas
g. Bak instrumen
h. Sarung tangan steril 2 pasang
i. Tampon tang
j. Tenakulum
k. Sonde uterus
l. Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks
2. Persiapan Perawat
a. Perawat yakin sudah memahami prosedur
pemasangan IUD
b. Perawat yakin mampu melaksanakan prosedur
pemasangan IUD
3. Persiapan Pasien
a. Beri salam dan perkenalkan diri
b. Identifikasi pasien
c. Menjelaskan langkah/prosedur
d. Meminta pasien mengisi informed consent
4. Persiapan Lingkungan
Menjaga privasi pasien dengan memasang
sampiran/menutup pintu
4. TAHAPAN KERJA a. Konseling Awal
1. Sapa pasien
2. Berikan informasi tentang KB
3. Berikan informasi tentang jenis KB
b. Konseling khusus
1. Kumpulkan data pribadi pasien
2. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan (mengatur jarak
kelahiran/ membatasi jumlah anak)
3. Tanyakan kepercayaan/agama yang menentang
penggunaan metode KB
4. Jelaskan kemungkinan efek samping AKDR
c. Konseling pra pemasangan
1. Tanyakan riwayat kesehatan reproduksi
2. Jelaskan perlu pemeriksaan panggul sebelum
pemasangan
3. Persilakan pasien untuk BAK terlebih dahulu
d. Pemeriksaan panggul
1. Atur lampu
2. Pakai sarung tangan
3. Lakukan inspeksi pada genitalia eksternal
4. Alpasi kelenjar skene dan bartolin
5. Masukan spekulum
6. Lakukan pemeriksaan bimanual
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak hamil
- Pastikan tidak ada tumor/infeksi
7. Lakukan pemeriksaan retrovaginal, bila
- Kesulitan menentukan besar uterus
- Adanya tumor
e. Tindakan Pra pemasangan
1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang
akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan
setelah pemasangan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
2. Cuci tangan
3. Masukkan lengan AKDR Cu T380A didalam
kemasan sterilnya:
- Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat
kebelakang
- Masukkan pendorong kedalam tabung inserter
tanpa menyentuh benda tidak steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur dibawah lengan AKDR
- Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong
tabung inserter sampai ke pangkal lengan
sehingga lengan akan dilipat
- Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung
inserter, tarik tabung inserter dari bawah lipatan
lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar
untuk memasukkan lengan AKDR yang sudah
terlipat tersebut ke dalam tabung inserter
- Pastikan cincn biru sejajar dengan arah lengan
AKDR, cocokan dengan ukuran kavum uteri
- Pastikan ujung pendorng menyentuh ujung AKDR
- AKDR siap diinsersikan ke kavum uteri
f. Tindakan pemasangan AKDR
1. Cuci tangan
2. Pakailah sarung tangan
3. Posisikan pasien litotomi
4. Lakukan vulva hygiene
5. Lakukan pemeriksaan dalam
6. Lepaskan sarung tangan
7. Cuci tangan
8. Gunakan sarung tangan steril
9. Pasanglah spekulum vagina untuk melihat serviks
10. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2
sampai 3 kali
11. Jepit serviks dengan tenakulum pada posisi ventrikal
(arah jam 11 atau jam 1)
12. Ukur panjang uterus dengan sonde uterus
13. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan
keluarkan sonde
14. Ukur kedalam kavum uteri pada tabung inserter yang
masih berada didalam kemasan sterilnya dengan
mengeser leher biru pada tabung inserter, kemudian
buka seluruh plastik penutup kemasan
15. Angkat tabung AKDR dari kemasan tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan samapi
pendorongnya terdorong
16. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi
horizontal (sejajar lengan AKDR). Sementara
melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum,
masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai
leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa
adanya tahanan
17. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan
satu lengan
18. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik
withdrawl yaitu menarik keluar tabung inserter
sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan
pendorong
19. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter
didorong kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan
20. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting
benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
21. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat
sampah terkontaminasi
22. Bersihkan porsio yang telah terpasang IUD dengan
kasa menggunakan tampon tang
23. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam
larutan klorin 0,5%
24. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat
bekas jepitan tenakulum, tekan denga kasa selama 30-
60 detik
25. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam
larutan klorin 0,5%
g. Tindakan Pasca Pemasangan
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi
(kasa, sarung tangan sekali pakai) ke tempat yang
sudah disediakan (tempat sampah medik)
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin 0,5%, buka dalam
keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%
4. Cuci tangan
5. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati
selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien
pulang
5. EVALUASI 1. Evaluasi perasaan pasien
2. Menyampaikan hasil pemasangan IUD
3. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4. Merapikan tempat tidur dan lingkungan
5. Merapikan alat
6. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
6. DOKUMEN TERKAIT 1. Bobak, L. (2005). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
2. Mardiah, A. (2015). Buku Panduan Keterampilan
Pemasangan dan Pencabutan AKDR. Pdf
3. Brivian. (2020). Pemasangan dan Pencabutan
IUD/AKDR Versi BKKBN. Youtube

PENDIDIKAN KEPERAWATAN

ILMU TEKNOLOGI DAN


KESEHATAN BALI
Jln. Tukad Balian No. 180, Denpasar-Bali

Tangal Terbit Ditetapkan


Ketua Itekes Dosen
Bali Akademik
Tanggal Revisi

PECABUTAN IUD
I Gede Putu Ns. NLP
Darma Suyasa, Kartiningsih,
S.Kp.,MNg., SW., S.Kep
Ph.D.
Pelepasan AKDR adalah prosedur singkat untuk
1. PENGERTIAN
melepaskan dari dalam kavum uteri
2. TUJUAN/MANFAAT 1. Untuk memiliki anak kembali
2. Adanya komplikasi
3. IUD kadarluwarsa
4. Mengalami penyakit menuluar seksual
5. Hamil ketika IUD masih di dalam rahim
3. KONTRAINDIKASI Ttidak ada kontra indikasi pada pencabutan AKDR
4. PERSIAPAN KERJA 1. Persiapan perawat
2. Persiapan alat
a. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
b. Bengkok
c. Forsep/korentang
d. Mangkok untuk larutan antiseptik
e. Kain kasa atau kapas
f. Bak instrumen
g. Klem
h. Sarung tangan steril
i. Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi
serviks
3. Persiapan Pasien
a. Beri salam dan perkenalkan diri
b. Identifikasi pasien
c. Menjelaskan langkah/prosedur
d. Meminta pasien mengisi informed consent
4. Persiapan Lingkungan
Menjaga privasi pasien dengan memasang
sampiran/menutup pintu
5. TAHAPAN KERJA a. Tindakan Pra Pencabutan
1. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung
kencingnya dan mencuci kemaluannya
menggunakan sabun
2. Bantu klien naik ke meja pemeriksaan
3. Cuci tangan dengan air sabun, keringkan
dengan kain bersih
4. Pakai sarung tangan baru yang telah di DTT
5. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan
dipakai dalam wadah steril atau DTT
b. Tindakan Pencabutan
1. Lakukan pemeriksaan bimanual:
- Pastikan gerakan serviks bebas
- Tentukan besar dan poisi uterus
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
2. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptik 2 sampai 3 kali
4. Jepit benang yang dekat dengan klem
5. Tarik keluar benang dengan mantap tetapi
hati-hati untuk mengeluarkan AKDR
6. Tunjukkan AKDR tersebut pada klien,
kemudian rendam dalam klorin 0,5%
7. Keluarkan spekulum dengan hati-hati
c. Tindakan Pasca Pencabutan
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai
dalam larutan klorin 0.5% selama 10menit
untuk dekontaminasi
2. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai
lagi (kasa, sarung tangan steril sekali pakai) ke
tempat yang sudah disediakan
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan kedalam larutan 0.5%,
kemudian lepaskan dalam keadaan terbalik
dan rendam dalam klorin tersebut
4. Cuci tangan dengan air dan sabun
5. Amati selama 5 menit sebelum
memperbolehkan klien pulang
6. EVALUASI 1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
7. DOKUMEN TERKAIT 1. Bobak, L. (2005). Keperawatan Maternitas.
Jakarta: EGC
2. Mardiah, A. (2015). Buku Panduan Keterampilan
Pemasangan dan Pencabutan AKDR. Pdf
3. Brivian. (2020). Pemasangan dan Pencabutan
IUD/AKDR Versi BKKBN. Youtube

Anda mungkin juga menyukai