Anda di halaman 1dari 4

SOP PENATALAKSANAAN ABORTUS

Nomor : SOP/UKP/VII/
Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
SOP Tgl. Diberlaku : 26 APRIL 2019
Dinas UPT Puskesmas
Kesehatan Halaman : 1 dari 4 Ciputat Timur
Kota Tangerang
Selatan
Ditetapkan dr. Nia Purbasari
Kepala UPT NIP. 19780623
Puskesmas 200801 2 004
Ciputat Timur

1. Pengertian Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan,dan sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500
gram.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksaan
Abortus
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 188.4/335/TU/2017 Tentang Layanan Klinis
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Alat :
Bahan
1. Alattulis
2. Rekam Medik pasien
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Pengukur BB
6. Pengukur TB
7. Termometer
6. Langkah - 1. Perawat poli menerima rekam medis dari loket
Langkah 2. Perawat poli memanggil pasien sesuai identitas yang tertera pada
rekam medis.
3. Perawat poli melakukan pemeriksaan TB, BB, Tekanan darah,
pengukuran Nadi, pernapasan dan suhu pasien dan mencatatnya
dalam Rekam medis pasien
4. Dokter memeriksaa kesesuaian identitas pasien dengan data pada
rekam medis
5. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan kepada pasien
Pemeriksaan Fisik

Keluhan yang terdapat pada pasien abortus antara lain:


Abortus imminens
Riwayat terlambat haid dengan hasil B HCG (+) dengan usia kehamilan
dibawah 20 minggu. Perdarahan pervaginam yang tidak terlalu
banyak, berwarna kecoklatan dan bercampur lender. Tidak disertai
nyeri atau kram
Abortus insipiens
Perdarahan bertambah banyak, berwarna merah segar disertai
terbukanya serviks. Perut nyeri ringan atau spasme (seperti kontraksi
saat persalinan)

Abortus inkomplit
Perdarahan aktif. Nyeri perut hebat seperti kontraksi saat persalinan.
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi. Mulut rahim terbuka dengan
sebagian sisa konsepsi tertinggal. Terkadang pasien datang dalam
keadaan syok akibat perdarahan

Abortus komplit
Perdarahan sedikit. Nyeri perut atau kram ringan. Mulut rahim sudah
tertutup. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi

Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaam penunjang.
Macam – macam Abortus

Nyeri
Diagnosis Perdarahan Uterus Serviks Gejala Khas
Perut

Abortus Sedikit Sedang Sesuai Tertutup Tidak ada

iminens usia epulsi

gestasi jaringan

konsepsi

Abortus Sedang- Sedang- Sesuai Terbuka Tidak ada

insipiens Banyak hebat usia epulsi

kehamilan jaringan

konsepsi

Abortus Sedang- Sedang- Sesuai Terbuka Epulsi

inkomplit banyak hebat dengan sebagian

usia jaringan

kehamilan konsepsi

Abosrtus Sedikit Tanpa/ Lebih kecil Terbuka Epulsi

komplit sedikit dari usia / tertutup seluruh

gestasi jaringan

konsepsi

Missed Tidak ada Tidak lebih kecil Tertutup Janin telah

abortion ada dari usia mati tapi

kehamilan tidak ada

epulsi
jaringan

konsepsi

Penatalaksanaan Umum
Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan menyebabkan
komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penilaian cepat
terhadap tanda vital (nada, tekanan darah, pernasapan dan suhu).
Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus dengan
komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi:

Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam


Metronidazole 500 mg tablet setiap 8 jam

Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan Sekunder / RS

Penatalaksaan Khusus sesuai dengan Jenis Abortus

Abortus imminens:
a. Pertahankan kehamilan
b. Tidak perlu pengobatan khusus
c. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual
d. Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal termasuk pemantauan kadar Hb dan USG
panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang bila
perdarahan terjadi lagi
e. Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG,
nilai kemungkinan adanya penyebab lain.
f. Tablet penambah darah
g. Vitamin ibu hamil diteruskan

Pencegahan
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu,ikan,
daging,telur).
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan
tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses
implantasi janin.
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.

Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet Sulfas Ferosus 600


mg/hari selama 2 minggu,bila anemia berat maka berikan transfusi
darah.

Kriteria Rujukan : Abortus Insipiens, Abortus Inkomplit, perdarahan


yang banyak, nyeri perut, ada pembukaan serviks, demam, darah
cairan berbau dan kotor.
6. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam Rekam
Medis
7. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Poli MTBS
4. UGD
8. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Buku Register Layanan Poli
3. Lembar resep
4. Formulir pemeriksaan penunjang
5. Formulir Rujukan Eksternal.
9. Rekaman No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai