Anda di halaman 1dari 2

SOP PENATALAKSANAAN

ASKARIASIS
Nomor : SOP/UKP/VII/
Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
SOP Tgl. Diberlaku : 26 APRIL 2019
Dinas UPT Puskesmas
Kesehatan Halaman : 1 dari 3 Ciputat Timur
Kota Tangerang
Selatan
Ditetapkan dr. Nia Purbasari
Kepala UPT NIP. 19780623
Puskesmas 200801 2 004
Ciputat Timur

1. Pengertian Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi


parasit Ascaris lumbricoides.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksaan Askariasis
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 188.4/335/TU/2017 Tentang Layanan
Klinis
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Alat :
Bahan
1. Alat tulis
2. Rekam Medik pasien
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Pengukur BB
6. Pengukur TB
7. Termometer
6. Langkah - 1. Perawat poli menerima rekam medis dari loket
Langkah 2. Perawat poli memanggil pasien sesuai identitas yang
tertera pada rekam medis.
3. Perawat poli melakukan pemeriksaan TB, BB, Tekanan
darah, pengukuran Nadi, pernapasan dan suhu pasien
dan mencatatnya dalam Rekam medis pasien
4. Perawat poli memberikan status pasien kepada Dokter poli
Umum
5. Dokter memeriksa kesesuaian identitas pasien dengan
data pada rekam medis
6. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien
7. Dokter mendapatkan anamnesis berupa :
Penegakan Diagnostik (Assessment)
a. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan ditemukannya larva atau cacing
dalam tinja.
b. Diagnosis Banding : Jenis kecacingan lainnya
c. Komplikasi : Anemia defisiensi besi
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
a. Penatalaksanaan
Memberi pengetahuan kepada masyarakat akan
pentingnya kebersihan diri dan lingkungan, antra lain :
a. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
b. Menutup makanan
c. Masing-masng keluarga memiliki jamban keluarga
d. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk
e. Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap
bersih dantidak lembab.
Famakologis
a. Pirantel pamoat 10 mg/kg BB, dosis tunggal, atau
b. Mebendazol, dosis 200 mg, dua kali sehari
diberikan selama tiga hari berturut-turut, atau
c. Albendazol, pada anak di atas 2 tahun dapat
diberikan 2 tablet(400 mg) atau 20 ml suspensi,
dosis tunggal. Tidak boleh diberikan pada ibu
hamil.
Konseling dan Edukasi
1. Masing-masing keluarga memiliki jamban
keluarga. Sehingga kotoran manusia tidak
menimbulkan pencemaran pada tanah disekitar
lingkungan tempat tinggal kita.
2. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
3. Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar
oleh tinja.
7. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Poli MTBS
4. UGD
8. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Buku Register Layanan Poli
3. Lembar resep
4. Formulir pemeriksaan penunjang
5. Formulir Rujukan Eksternal.
9. Rekaman No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai