Anda di halaman 1dari 3

SOP PENATALAKSANAAN NAPKIN

ECZEMA
Nomor : SOP/UKP/VII/
Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
SOP Tgl. Diberlaku : 26 APRIL 2019
Dinas UPT Puskesmas
Kesehatan Halaman : 1 dari 4 Ciputat Timur
Kota Tangerang
Selatan
Ditetapkan dr. Nia Purbasari
Kepala UPT NIP. 19780623
Puskesmas 200801 2 004
Ciputat Timur

1. Pengertian Napkin eczema adalah dermatitis di daerah genito-krural


sesuai dengan tempat kontak popok. Dermatitis ini merupakan
salah satu dermatitis kontak iritan akibat isi napkin (popok).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksaan napkin eczema
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 188.4/335/TU/2017 Tentang Layanan
Klinis
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Alat dan Alat :
Bahan
1. Alat tulis
2. Rekam Medik pasien
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Pengukur BB
6. Pengukur TB
7. Termometer
6. Langkah - 1. Perawat poli menerima rekam medis dari loket
2. Perawat poli memanggil pasien sesuai identitas yang
Langkah
tertera pada rekam medis.
3. Perawat poli melakukan pemeriksaan TB, BB, Tekanan
darah, pengukuran Nadi, pernapasan dan suhu pasien dan
mencatatnya dalam Rekam medis pasien
4. Dokter memeriksaa kesesuaian identitas pasien dengan
data pada rekam medis
5. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan kepada
pasien Pemeriksaan Fisik

Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah
berbatas tegas, mengikuti bentuk popok yang berkontak
kadang-kadang membasah dan membentuk luka.
Faktor Risiko
a. Popok jarang diganti.
b. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.
c. Riwayat atopi diri dan keluarga.
d. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.
Pemeriksaan Fisik
a. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti
bentuk popok yang berkontak).
b. Papul.
c. Vesikel.
d. Erosi.
e. Ekskoriasi.
f. Infiltran dan ulkus bila parah.
g. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul,
lesi satelit (bila terinfeksi jamur).
Pemeriksaan Penunjang
Bila diduga terinfeksi jamur kandida, perlu dilakukan
pemeriksaan KOH/Gram dari kelainan kulit yang basah.
Penatalaksanaan
a. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah
beratnya lesi, perlu dilakukan hal berikut:
- Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab
sebelum memakaikan popok bayi.
- Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly
absorbent.
b. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan
inflamasi dan mengatasi infeksi kandida.
- Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif (zinc
oxide/pantenol) dipakai 2 kali sehari selama 1 minggu
atau kortikosteroid potensi lemah dipakai 2 kali sehari
selama 3-7 hari.
- Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin
sistemik 1 kali sehari selama 7 hari atau derivat azol
topical dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali
sehari selama 7 hari.
Konseling dan Edukasi
a. Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan
menjaga higiene
b. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti
secepatnya bila popok basah
c. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh
6. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam
Rekam Medis
7. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Poli MTBS
4. UGD
8. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Buku Register Layanan Poli
3. Lembar resep
4. Formulir pemeriksaan penunjang
5. Formulir Rujukan Eksternal.
9. Rekaman No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
historis diubah Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai