Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS POPOK

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman : 1/2

Puskesmas Arkadius Dominggo, Amd.Kep


Onekore NIP :19760113 199703 1 004

1. Pengertian Dermatitis popok atau diaper rash adalah dermatitis di daerah genito-krural sesuai
dengan tempat kontak popok.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati pasien dengan keluhan
ruam popok sesuai dengan prosedur.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Onekore Nomor : 01/SK.03/PKM.OK/IV/2017 Tentang
Pelayanan Klinis.
4. Referensi KMK RI Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur / 1. Dokter menganamnesa keluhan :
Langkah - langkah Gatal dan bercak merah berbatas tegas mengikuti bentuk popok yang berkontak,
kadang-kadang basah dan membentuk luka.
2. Dokter menanyakan faktor resiko :
a. Popok jarang diganti.
b. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.
c. Riwayat atopi diri dan keluarga.
d. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
a. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti bentuk popok yang
berkontak)
b. Papul
c. Vesikel
d. Erosi
e. Ekskoriasi
f. Infiltran dan ulkus bila parah
g. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul, lesi satelit (bila
terinfeksi jamur).
4. Dokter menegakkan diagnosa
5. Dokter memberikan tata laksana :
a. Bila ringan: krim/salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (hidrokortison salep
1-2,5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
b. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari selama
7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali
sehari selama 7 hari.
6. Dokter memberikan edukasi kepada keluarga pasien
7. Dokter mendokumentasikan kegiatan ke dalam rekam medis.
8. Bagan Alir -

9. Unit terkait Poli Umum

2/2

Anda mungkin juga menyukai