Anda di halaman 1dari 3

NAPKIN ECZEMA

No dokumen :
No revisi :
Tanggal :
SPO terbit
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
JONGGOL
Dr. HJ. Dina Indriyanti
NIP 197203162002122003
Definisi
Napkin eczema atau sering disebut juga dengan dermatitis popok/ diaper
rash adalah dermatitis di daerah genito-krural sesuai dengan tempat
kontak popok. Umumnya pada bayi pemakai popok dan juga orang
dewasa yang sakit dan memakai popok. Dermatitis ini merupakan salah
satu dermatitis kontak iritan akibat isi napkin (popok).
PENGERTIAN
Faktor Risiko
a. Popok jarang diganti.
b. Kulit bayi yang kering sebelum dipasang popok.
c. Riwayat atopi diri dan keluarga.
d. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas.

Memberikan kemudahan dan sebagai acuan bagi praktisi kesehatan


TUJUAN (puskesmas) dalam penanganan/penatalaksanaan pertama pada Napkin
eczema
RUANG LINGKUP Seluruh pasien yang datang dengan tanda dan gejala napkin eczema
1. Dokter umum
2. Seluruh praktisi kesehatan yang terampil pada puskesmas DTP dan non
KEBIJAKAN DTP dibawah tanggung jawab dokter
3. Alat-alat kesehatan penunjang
DOKUMEN PMK No.5 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di FASYANKES Primer
TERKAIT
PROSEDUR Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas tegas,
mengikuti bentuk popok yang berkontak kadang-kadang membasah dan
membentuk luka.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
(Objective)
Pemeriksaan Fisik
a. Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk mengikuti bentuk
popok yang berkontak).
b. Papul.
c. Vesikel.
d. Erosi.
e. Ekskoriasi.
f. Infiltran dan ulkus bila parah.
g. Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang pustul, lesi satelit
(bila terinfeksi jamur).

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang khusus tidak ada. Bila diduga terinfeksi jamur
kandida, perlu dilakukan pemeriksaan KOH/Gram dari kelainan kulit yang
basah.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.

Diagnosis Banding
a. Penyakit Letterer-Siwe
b. Akrodermatitis enteropatika
c. Psoriasis infersa
d. Eritrasma

Komplikasi
Dapat terjadi infeksi sekunder.

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah beratnya lesi, perlu
dilakukan hal berikut:
1. Ganti popok bayi lebih sering, gunakan pelembab sebelum
memakaikan popok bayi.
2. Dianjurkan pemakaian popok sekali pakai jenis highly absorbent.
b. Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan inflamasi dan
mengatasi infeksi kandida.
1. Bila ringan: krim/ salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2
kali sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (salep
hidrokortison 1-2.5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.
2. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari
selama 7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc oxide
diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.

Konseling dan Edukasi


a. Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan menjaga higiene
b. Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila
popok basah
c. Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh

Kriteria rujukan
Bila keluhan tidak membaik setelah pengobatan standarselama 2 minggu.

Sarana Prasarana
a. Lup
b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan KOH dan Gram

Prognosis
Prognosis umumnya bonam dan dapat sembuh tanpa komplikasi.
UNIT TERKAIT UGD, BP, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai