Anda di halaman 1dari 3

INTOLERANSI MAKANAN

No dokumen :
No revisi :
Tanggal :
SPO terbit
Halaman :
UPT
PUSKESMAS
JONGGOL

Dr. HJ. Dina Indriyanti


NIP
197203162002122003
PENGERTIAN Intoleransi makanan adalah gejala-gejala yang terjadi akbibat
reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Intoleransi bukan
merupakan alergi makanan.
TUJUAN Memberikan kemudahan dan sebagai acuan bagi praktisi
kesehatan (puskesmas) dalam penanganan / penatalaksanaan
pertama pada kasus intoleransi makanan
RUANG Seluruh pasien yang datang dengan intoleransi makanan
LINGKUP
KEBIJAKAN 1. Dokter Umum
2. Seluruh praktisi kesehatan yang terampil pada
puskesmas DTP dan non DTP dibawah tanggung jawab
dokter
3. Alat - alat kesehatan penunjang
DOKUMEN PMK No.5 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di FASYANKES
TERKAIT Primer
PROSEDUR Anamnesis (Subjective)
Gejala-gejala yang mungkin terjadi adalahtenggorokan terasa
gatal, nyeri perut, perut kembung, diare, mual muntah, atau
dapat disertai kram perut.

Faktor predisposisi
Makanan yang sering menyebabkan intoleransi, seperti:
a. terigu dan gandum lainnya yang mengandung gluten
b. protein susu sapi
c. hasil olahan jagung.
d. MSG, dst
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan abdomen,
bising usus meningkat dan mungkin terdapat tanda-tanda
dehidrasi.

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: fungsi prankeas, asam empedu, toleransi laktosa
dan xylose, absorbsi pankreas, absorbsi B12.
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan penunjang.

Diagnosis Banding
a. Pankreatitis
b. Penyakitt Chrons pada illeum terminalis
c. Sprue Celiac
d. Penyakit whipple
e. Amiloidosis
f. Defisiensi laktase
g. Sindrom Zollinger-Ellison
h. Gangguan paska gasterektomi, reseksi usus halus atau kolon

Komplikasi: dehidrasi
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Pembatasan nutrisi tertentu
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim pencernaan

Rencana Tindak Lanjut


Setelah gejala menghilang, makanan yang dicurigai diberikan
kembali untuk melihat reaksi yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh penyebab intoleransi.

Konseling dan Edukasi


a. Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien.
b. Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama
pengobatan.
Kriteria Rujukan
Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit bila keluhan
tidak menghilang walaupun tanpa terpapar.
Sarana Prasarana
a. Laboratorium Rutin
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim pencernaan
Prognosis
Pada umumnya, prognosis tidak mengancam jiwa, namun
fungsionam dan
sanationamnya adalah dubia ad bonam karena tergantung pada
paparan
terhadap makanan penyebab.Output :
Pelaporan dan evaluasi.

UNIT TERKAIT UGD, BP, Kader, Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai