Anda di halaman 1dari 3

SOP

ALERGI MAKANAN
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas Ditetapkan Oleh Kepala


Sidomulyo Puskesmas Sidomulyo

Dianawati, A. Md. Keb


19770609 200604 2014
1. Pengertian Alergi makanan adalah suatu respons tidak normal terhadap makanan
yang dicetuskan oleh suatu reaksi yang spesifik di dalam suatu sistem
imun dan diekspresikan dalam berbagai gejala yang muncul dalam
hitungan menit setelah makanan masuk, namun gejala dapat muncul
beberapa jam kemudian

Poin penting mengenai alergi makanan


1. Berbagai reaksi lainnya bukan termasuk alergi diantaranya
intoleransi makanan seperti laktosa atau susu, keracunan
makanan, reaksi toksik
2. Kebanyakan reaksi hipersensitivitas disebabkan oleh susu,
kacang, telur, kedelai, ikan, kerang, gandum
3. Pada alergi susu dan telur akan berkurang dengan
bertambahnya usia. Alergi kacang dan makanan laut sering pada
dewasa
4. Kebanyakan alergi makanan adalah reaksi hipersensitivitas tipe I
(IgE mediete) atau tipe lambat (late phase IgE mediate, immune
complex mediete, cell medite)
5. Reaksi anafilaksis merupakan manifetasi paling berat
6. Alergi makanan tidak berhubungan dengan IBS, nmaun harus
dipertimbangkan untuk pasien atopi. Tidak ada bukti kuat
bahwaalergi makanan dalam patogenesis IBD (irritation Bowl
Disease)
7. Kriteria pasti untuk diagnosis alergi makanan adalah cetusan
berulang dari gejala pasien setelah makan makanan tertentu
diikuti bukti adanya suatu mekanisme imunologi

Anamnesis
Keluhan :
1. Pada kulit : eksim, urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan : rinitis, astma.
3. Pada saluran pencernaan : gejala gastrointestinal non spesifik
dan berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa
faring, muntah, kram, distensi, diare.
4. Sindroma alergi mulut melibatkan mukosa pipi atau lidah tidak
berhubungan dengan gejala gastrointestinal lainnya
5. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas lambat non Ige-mediate sepertipada enteropati
protein makanan dan penyakit seliak
6. Hipersensitivas susu sapi pada bayi menyebabkan occult
bleeding atau frank colitis

Faktor risiko : terdapat riwayat alergi di keluarga

Diagnosis Banding
1. Intoksikasi makanan

Komplikasi : reaksi alergi berat


2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien alergi makanan
di puskesmas
3. Kebijakan Di bawah pengawasan dan tanggung jawab dokter puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Depkes RI tahun
2008
Buku panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer
5. Alat dan ATK, lembar rekam medis, tensimeter, tabung oksigen, nebulizer, infus
bahan set, cairan infus
6. Prosedur Penatalaksanaan
Riwayat alergi berat atau anafilaksis
1. Hindari makanan penyebab
2. Jangan uji kulit atau provokasi makanan
3. Gunakan pemeriksaan in vitro (tes radioalergosorbent-Rast)

Rujukan pemeriksaan

1. Uji kulit langsung dengan teknik prick


2. Uji provokasi makanan
3. Eliminasi makanan

Medikamentosa: antihistamin dan kortikosteroid

Prognosis
Umumnya prognosis adalah dubia ad bonam bila medikamentosa
disertai dengan perubahan gaya hidup
7. Diagram air -
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum
2. UGD
3. KIA
10. Dokumen Rekam Medis
terkait
11. Catatan NO Yang Diubah Perubahan Tanngal Mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai