Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN ALERGI MAKANAN

No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2021

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT. PUSKESMAS Rostimor Manik


HUTAGALUNG NIP. 19780107 200604 2026

1.Pengertian Alergi makanan adalah makanan yang dapat menimbulkan beraneka ragam gejala
yang ditimbulkan reaksi imun terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat
disebabkan oleh reaksi alergi atau non alergi. Reaksi alergi makanan terjadi bila
alergen makanan menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi IgE. Gejala
dapat timbul dalam beberapa menit sampai beberapa jam, dapat terbatas pada satu
atau beberapa organ, kulit, saluran napas dan cerna, lokal dan sistemik.

Alergen makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak adalah susu,telur,
kacang tanah, soya, terigu, dan ikan laut. Sedangkan yang sering menimbulkan alergi
pada orang dewasa adalah kacang tanah, ikan laut, udang, kepiting, kerang, dan telur.

Alergi makanan tidak berlangsung seumur hidup terutama pada anak. Gejala dapat
hilang, namun dapat kambuh pada keadaan tertentu seperti infeksi virus, nutrisi yang
tidak seimbang atau cedera muskulus gastrointestinal.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan alergi makanan
3.Kebijakan SK Kapus No. Tahun 2021
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5.Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter
Bahan :
6.Langkah- langkah 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non spesifik dan
berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring, muntah, kram,
distensi,dan diare.
4. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas lambat non
Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan dan penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding atau frank
colitis.

2. Faktor Risiko
Terdapat riwayat alergi di keluarga

3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru.
- Pemeriksaan Penunjang: -

4. Penegakan Diagnostik (Assessment)


- Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Diagnosis Banding
Intoksikasi makanan

5. Komplikasi
Reaksi alergi berat
1/1
6. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
Medika mentosa
Riwayat reaksi alergi berat atau anafilaksis:
1. Hindari makanan penyebab
2. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan

7. Rencana Tindak Lanjut


1. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
2. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara sengaja mapun tidak sengaja
(perlu konsultasi dengan ahli gizi)
3. Perhatikan label makanan
4. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif terhadap alergi
makanan

8. Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan eliminasi makanan
terjadi reaksi anafilaksis.

9. Prognosis
Umumnya prognosis adalah dubia ad bonam bila medikamentosa disertai dengan
perubahan gaya hidup.

7.Unit terkait - Poli Umum


- Pustu
- Poskesdes

8.Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9.Dokumen Terkait Rekam Medis

10.Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Perubahan

1/2

Anda mungkin juga menyukai