Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ALERGI

MAKANAN

No. Dokumen : 490/SOP/PKM-


TM/II/2020
No. Revisi : 02

Tanggal Terbit : 17 Februari 2020


SOP
Halaman : 1/4

UPT Puskesmas drg. Mariani


Tanjung Morawa NIP.196602141994032010

1. Pengertian Makanan dapat menimbulkan beraneka ragam gejala yang ditimbulkan


reaksi imun terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat
disebabkan oleh reaksi alergi atau non alergi. Reaksi alergi makanan
terjadi bila alergen makanan menembus sawar gastro intestinal yang
memacu reaksi IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai
beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit, saluran
napas dan cerna, lokal dan sistemik.
Alergen makanan yang sering menimbulkan alergi pada anak adalah
susu,telur, kacang tanah, soya, terigu, dan ikan laut. Sedangkan yang
sering menimbulkan alergi pada orang dewasa adalah kacang tanah, ikan
laut, udang, kepiting, kerang, dan telur.
Alergi makanan tidak berlangsung seumur hidup terutama pada anak.
Gejala dapat hilang, namun dapat kambuh pada keadaan tertentu seperti
infeksi virus, nutrisi yang tidak seimbang atau cedera muskulus
gastrointestinal.
No. ICPC-2 : A92 Allergy/ allergic reaction NOS
No. ICD-10 : L27.2 Dermatitis due to ingested food
Tingkat Kemampuan 4A
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana pada pasien
Alergi Makanan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tanjung Morawa Nomor


093/SK/PKM-TM/I/2020 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 514 Tahun 2015 Tentang Panduan
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan Tidak diperlukan alat
6. Langkah- Subjective
langkah
a. Dokter menanyakan keluhan pasien
Keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non
spesifik dan berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa
faring, muntah, kram, distensi,dan diare.
4. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas
lambat non Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan
dan penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding
atau frank colitis
b. Dokter menjelaskan faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya
penykait seperti Terdapat riwayat alergi di keluarga
Objective
a. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana,
Pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru. Pemeriksaan
Penunjang: -
Assesment

1. Dokter menegakkan diagnose klinis berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding Intoksikasi makanan
Komplikasi
Reaksi alergi berat
Plan

1. Dokter memberikan terapi dan penatalaksanaan komprehensip seperti,


Penatalaksanaan Medika mentosa
Riwayat reaksi alergi berat atau anafilaksis:
1. Hindari makanan penyebab
2. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan
Rencana Tindak Lanjut
1. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
2. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara sengaja mapun
tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)
3. Perhatikan label makanan
Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif terhadap
alergi makanan
2. Dokter memberikan rujukan jika diperlukan bila dalam kondisi atau

2/4
kriteria Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan
eliminasi makanan terjadi reaksi anafilaksis.
3. Dokter memberikan edukasi dan konseling
7. Bagan Alir Pasien Datang

Ambil nomor antrian

Mendaftar di pendaftaran dan rekam


medik

Masuk ruang pemeriksaan umum

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Alergi Makanan

Pemberian terapi, edukasi, dan rujukan bila di perlukan

Pasien Pulang

8. Hal yang perlu Identitas pasien dan gejala-gejala pasti pasien Alergi Makanan dan
diperhatikan mengobservasi keadaan pasien
9. Unit terkait 1. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Ruangan Pemeriksaan Umum, Anak, IMV-VCT
3. Ruangan Gawat Darurat
4. Ruangan Persalinan
5. Ruangan Rawat Inap
10. Dokumen Rekam medis + Asuhan Keperawatan
terkait

3/4
11. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
historis diberlakukan
perubahan 1. Pengertian Mengganti sebagian isi dari 09 Februari 2018
pengertian
Tujuan Menambah sebagai acuan 09 Februari 2018
penerapan langkah-langkah
untuk
Langkah- Mengganti langkah-langkah 09 Februari 2018
langkah secara keseluruhan
Unit terkait Menambah ruangan yang 09 Februari 2018
mungkin terkait
Dokumen Menambah dokumen yang 09 Februari 2018
terkait diperlukan
2. Kebijakan Mengganti nomor SK dengan 17 Februari 2020
yang terbaru

4/4

Anda mungkin juga menyukai