Anda di halaman 1dari 3

INTOLERASI MAKANAN

No. Dokumen :
445/…./SOP/C/PKM-BD/II/2019
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 21/02/2019
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS Sairun, S.Kep.MH


BARADATU NIP. 19810601 200501 1 011

Intoleransi makanan adalah gejala-gejala yang terjadi akibat reaksi


1. Pengertian tubuh terhadap makanan tertentu. Intoleransi bukan merupakan
alergi makanan. Hal ini terjadi akibat kekurangan enzim yang
diperlukan untuk mencerna makanan tertentu.
Sebagai acuan penerapan langkah–langkah pada pasien Intolerasi
2. Tujuan makanan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas no.445/.../SK/PKM-BD/II/2019
3. Kebijakan Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Faskes Primer
5. Alat dan Bahan Alat dan Bahan :
1. Tensimeter
2. Pengukur tinggi badan
3. Timbangan
4. Thermometer
5. Jam
6. Stetoskop
7. Peralatan laboratorium Rutin
6. Langkah- 1. Dokter melakukan Anamnesis pada pasien dengan Gejala-
langkah gejala yang mungkin terjadi adalah tenggorokan terasa gatal,
nyeri perut, perut kembung, diare, mual, muntah, atau dapat
disertai kram perut.
Faktor predisposisi
Makanan yang sering menyebabkan intoleransi, seperti:
a) Terigu dan gandum lainnya yang mengandung gluten
b) Protein susu sapi
c) Hasil olahan jagung
d) MSG
2. Dokter melakukan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Sederhana (Objective)
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan abdomen,
bising usus meningkat dan mungkin terdapat tanda-tanda
dehidrasi.
Pemeriksaan Penunjang : -
3. Dokter melakukan Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Diagnosis Banding
Pankreatitis, Penyakit Chrons pada illeum terminalis, Sprue
Celiac, Penyakit whipple, Amiloidosis, Defisiensi laktase,
Sindrom Zollinger- Ellison, Gangguan paska gasterektomi,
reseksi usus halus atau kolon
Komplikasi
Dehidrasi
4. Dokter melakukan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan dapat berupa
a) Pembatasan nutrisi tertentu
b) Suplemen vitamin dan mineral
c) Suplemen enzim pencernaan
Rencana Tindak Lanjut
Setelah gejala menghilang, makanan yang dicurigai diberikan
kembali untuk melihat reaksi yang terjadi. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh penyebab intoleransi.
Konseling dan Edukasi
Memberi edukasi ke keluarga untuk ikut membantu dalam hal
pembatasan nutrisi tertentu pada pasien dan mengamati
keadaaan pasien selama pengobatan.
Kriteria Rujukan
Perlu dilakukan konsultasi ke layanan sekunder bila keluhan
tidak menghilang walaupun tanpa terpapar.
Prognosis
Pada umumnya, prognosis tidak mengancam jiwa, namun
fungsionam dan sanasionamnya adalah dubia ad bonam karena
tergantung pada paparan terhadap makanan penyebab.
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait - Unit Gizi dan Konseling
- Pendaftaran dan Rekam Medik
- Ruang BP
- Ruang Obat
9. Dokumen
Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan dirubah diberlakukan
1 Perubahan Perubahan sesuai 21/02/2019
referensi KMK No.514 tahun
2015 tentang panduan
praktek klinis dokter di
faskes primer

Anda mungkin juga menyukai