Anda di halaman 1dari 5

MALABSORBSI MAKANAN

No. Dokumen :

No. Revisi : -
SOP
TanggalTerbit : 0/02/2020

Halaman : 1/5

Dr. Muhammad Fardhan


Puskesmas Pauh NIP 198306252011011001

1. Pengertian Defenisi

Malabsorbsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan


pada proses absorbsi dan digesti secara normal pada satu
atau lebih zat gizi. Pada umumnya pasien datang dengan
diare sehingga kadang sulit membedakan apakah diare
disebabkan oleh malabsorbsi atau sebab lain.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan

Pasien biasanya datang dengan keluhan diare kronis,


biasanya bentuk feses cair mengingat gangguan pada
usus halus tidak ada zat nutrisi yang terabsorbsi
sehingga feses tidak terbentuk. Jika pasien mengeluhkan
feses berminyak (steatore) maka pasien gangguan
malabsorbsi lemak.

Faktor Risiko

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana

1/5
(Objective)

Pemeriksaan Fisik

Dapat ditemukan tanda anemia (defisiensi besi, asam


folat, dan B12): konjungtiva anemis, kulit pucat, status
gizi kurang.

Pemeriksaan Penunjang Sederhana

1. Darah perifer lengkap: anemia mikrositik hipokrom


(anemia defisiensi besi) dan anemia makrositik
(anemia asam folat dan vitamin B12).
2. Radiologi: foto polos abdomen.

Penegakan Diagnostik (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding

1. Pankreatitis
2. Penyakit Chrons pada ileum terminalis
3. Sprue Celiac
4. Penyakit whipple
5. Amiloidosis
6. Defisiensi lactase
7. Sindrom Zollinger-Ellison
8. Gangguan paska gasterektomi (reseksi usus halus

2/5
atau kolon)

9. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien


Malabsorbsi Makanan di puskesmas

10. Kebijakan Di bawah pengawasan dan tanggung jawab dokter


puskesmas

11. Referensi Buku panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas


pelayanan kesehatan primer

12. Prosedur Peralatan

Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan daraf perifer


lengkap.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


13. Langkah-
langkah
Penatalaksanaan
Perlu dilakukan konsultasi dengan spesialis penyakit
dalam untuk mencari penyebab malabsorbsi kemudian
ditatalaksana sesuai penyebabnya.
1. Tatalaksana tergantung dari penyebab malabsorbsi
2. Pembatasan nutrisi tertentu
3. Suplemen vitamin dan mineral
4. Suplemen enzim pencernaan
5. Tatalaksana farmakologi: antibiotik diberikan jika
malabsorbsi disebabkan oleh overgrowth bakteri
enterotoksigenik: E. colli, K. Pneumonia dan
Enterrobacter cloacale.

3/5
Konseling dan Edukasi

Memberi edukasi ke keluarga untuk ikut membantu


dalam hal pembatasan nutrisi tertentu pada pasien dan
mengamati keadaan pasien selama pengobatan.

Kriteria Rujukan
Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam
untuk mencari penyebab malabsorbsi kemudian di
tatalaksana sesuai penyebabnya.

Prognosis

Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat


datang, komplikasi danpengobatannya. Pada umumnya,
prognosis tidak mengancam jiwa, namun fungsionam dan
sanationamnya adalah dubia ad bonam.

14. Diagr -
am Alir

15. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan

16. Unit 1. BP Umum


terkait 2. Poli Lansia
3. IGD

17. Dokumen
terkait

4/5
18. Rekaman
Histori
perubahan Tgl.mulaidiberla
No Yang dirubah Isi Perubahan
kukan

5/5

Anda mungkin juga menyukai