Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN MALABSORBSI

MAKANAN
No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2020

No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT. PUSKESMAS Rostimor Manik


HUTAGALUNG NIP. 19780107 200604 2026
1.Pengertian Malabsorbsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan pada proses absorbsi dan
digesti secara normal pada satu atau lebih zat gizi. Pada umumnya pasien datang
dengan diare sehingga kadang sulit membedakan apakah diare disebabkan oleh
malabsorbsi atau sebab lain. Selain itu kadang penyebab dari diare tersebut tumpang
tindih antara satu sebab dengan sebab lain termasuk yang disebabkan oleh
malabsorbsi.

Berbagai hal dan keadaan dapat menyebabkan malabsorbsi dan maldigesti pada
seseorang. Malabsorbsi dan maldigesti dapat disebabkan oleh karena defisiensi
enzim atau adanya gangguan pada mukosa usus tempat absorbsi dan digesti zat
tersebut.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan malabsorbsi makanan
3.Kebijakan SK Kapus No. Tahun 2020
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5.Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter
Bahan :
6.Langkah- langkah 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien dengan malabsorbsi biasanya datang dengan keluhan diare kronis,
biasanya
bentuk feses cair mengingat gangguan pada usus halus tidak ada zat nutrisi yang
terabsorbsi sehingga feses tak berbentuk. Jika masalah pasien karena malabsorbsi
lemak maka pasien akan mengeluh fesesnya berminyak (steatore).
Anamnesis yang tepat tentang kemungkinan penyebab dan perjalanan penyakit
merupakan hal yang penting untuk menentukan apa terjadi malabsorbsi.

2. Faktor Risiko: -

3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda anemia (karena defisiensi besi,
asam
folat, dan B12): konjungtiva anemis, kulit pucat, status gizi kurang. Dicari tanda
dan gejala spesifik tergantung dari penyebabnya.

4. Penegakan Diagnostik (Assessment)


- Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang.
- Diagnosis Banding
1. Pankreatititis
2. Penyakit Chrons pada illeum terminalis
3. Sprue Celiac
4. Penyakit whipple
5. Amiloidosis
6. Defisiensi laktase
7. Sindrom Zollinger-Ellison
8. Gangguan paska gasterektomi, reseksi usus halus atau kolon

1/1
5. Komplikasi
Dehidrasi

6. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam untuk mencari penyebab
malabsorbsi kemudian ditatalaksana sesuai penyebabnya.
1. Tatalaksana tergantung dari penyebab malabsorbsi
2. Pembatasan nutrisi tertentu
3. Suplemen vitamin dan mineral
4. Suplemen enzim pencernaan
5. Tata laksana farmakologi: Antibiotik diberikan jika malabsorbsi disebakan oleh
overgrowth bakteri enterotoksigenik: E. colli, K. Pneumoniae dan
Enterrobacter
cloacae.

7. Rencana Tindak Lanjut


Perlu dipantau keberhasilan diet atau terapi yang diberikan kepada pasien.

8. Konseling dan Edukasi


Memberi edukasi ke keluarga untuk ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien dan mengamati keadaaan pasien selama pengobatan.

9. Kriteria Rujukan
Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit dalam untuk mencari penyebab
malabsorbsi kemudian ditatalaksana sesuai penyebabnya.

10.Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, komplikasi, dan
pengobatannya. Pada umumnya, prognosis tidak mengancam jiwa, namun
fungsionam dan sanationamnya adalah dubia ad bonam.
7.Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes

8.Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9.Dokumen Terkait Rekam Medis

10.Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Perubahan

1/2

Anda mungkin juga menyukai