MAKANAN
No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2020
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
2. Faktor Risiko
1. Riwayat makan/minum di tempat yang tidak higienis
2. Konsumsi daging/unggas yang kurang matang dapat dicurigai untuk Salmonella
spp, Campylobacter spp, toksin Shiga E coli, dan Clostridium perfringens.
3. Konsumsi makanan laut mentah dapat dicurigai untuk Norwalk-like virus, Vibrio
spp, atau hepatitis A.
5. Komplikasi
Dehidrasi berat
1/1
cukup dan suplemen elektrolit. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian cairan
rehidrasi oral (oralit) atau larutan intravena (misalnya, larutan natrium klorida
isotonik, larutan Ringer Laktat). Rehidrasi oral dicapai dengan pemberian cairan
yang mengandung natrium dan glukosa. Obat absorben (misalnya, kaopectate,
aluminium hidroksida) membantu memadatkan feses diberikan bila diare tidak
segera berhenti.
2. Jika gejalanya menetap setelah 3-4 hari, etiologi spesifik harus ditentukan
dengan melakukan kultur tinja. Untuk itu harus segera dirujuk.
3. Modifikasi gaya hidup dan edukasi untuk menjaga kebersihan diri.
8. Kriteria Rujukan
1. Gejala keracunan tidak berhenti setelah 3 hari ditangani dengan adekuat.
2. Pasien mengalami perburukan.
Dirujuk ke pelayanan kesehatan sekunder dengan spesialis penyakit dalam atau
spesialis anak.
9. Prognosis
Prognosis umumnya bila pasien tidak mengalami komplikasi adalah bonam.
7.Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes
1/2