Anda di halaman 1dari 3

KERACUNAN MAKANAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit
Halaman :

UPTD PUSKESMAS drg. Ira Yulistika Sari


CILEGON
NIP.19730715 200312 2 003

Keracunan makanan merupakan suatu kondisi pencernaan yang disebabkan oleh


konsumsi makanan dan minum air yang terkontaminasi dengan zat pathogen dan
1. Pengertian
atau bahan kimia misalnya Norovirus, Sallmonella, Clostridium perfingen dan
Staphilococcus aureus
Sebagai acuan petugas dapat memahami dan memberikn penanganan yang tepat
2. Tujuan
pada pasien keracunan makanan

3. Kebijakan

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I,
4. Referensi
2013, hal 64-66
Alat dan bahan

a. Spighmanometer
b. Stetoskop
c. Thermometer
d. Jam
e. Tongue spatel
f. Refflek humer
5. Prosedur
g. Nerbeken
h. Bak instrument
i. NaCl atau RL
Petugas pelaksana
a. Dokter
b. Paramedis
Langkah - langkah

a. Menerima pasien di UGD


b. Melakukan anamnesis pada pasien,menanyakan keluahan berupa diare akut
disertai darah atau lender, nyeri perut, kram otot perut, kembung
c. Menanyakan riwayat makanan/minuman ditempat yang tidak hygienis,
konsumsi daging atau ungags yang tidak matang, konsumsi makanan laut
mentah
d. Melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
e. Melakukan vital sign meliputi tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan,
dan suhu
f. Melakukan pemeriksaan fisik,dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan
mencari tanda pemerikasaan fisik difokuskan untuk menilai keparahan
dehidrasi
g. Melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan
h. Mendiagnosa pasien yang mengalami keracunan makanan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik
i. Melakukan tatalaksana tetanus yaitu:
a) Self-limiting, tujuan utamanya dehidrasi yang cukup dan suplemen
elektrolit. Cairan dehidrasi oral dapat diberi oral atau melalui larutan
untravena (RL atau NaCl). Obat absorben (missal kaolin pectin,
alumuniomhidroksida) membantu memadatkan feses diberikan
biladiare tidaksegera terhenti
b) Jika gejala menetap setelah 3-4hari, etiologi spesifik harus ditemukan
dengan menggunakan kultur tinja. Untuk itu pasien harus segera
dirujuk
c) Modifikasi gaya hidup dan edukasi menjaga kebersihan diri
j. Menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi kedalam
rekam medik
k. Menulis diagnose pada buku register

6. Diaran alir

7. Unit Terkait UGD

Anda mungkin juga menyukai