Anda di halaman 1dari 2

KERACUNAN MAKANAN

SO No. : 00/UKP/202
Dokumen 1
P No. Revisi :
Tgl terbit : 00/00/2021
Halaman :
PUSKESMAS dr. Destifika
SUKA MAKMUR
Andriani Hasibuan

1. Pengertian Keracunan makanan merupakan suatu kondisi gangguan


pencernaan yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi dengan zat pathogen dan atau bahan kimia misalnya
Novavirus, Salmonella, Clostridium porfingans, Compylobacter, dan
Stapylococus aureus
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan yang
tepat pada pasien keracunan makanan.
3. Kebijakan - Sebagai pedoman bagi petugas dalam menangani pasien
dengan keracunan makanan.
- Dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan pasien
dengan keracunan makanan harus mengikuti langkah-
langkah dalam SOP keracunan makanan
4. Refrensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I, 2013, halaman 64-66
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien
b. Petugas melakukan anamnesis pada pasien.
c. Petugas menanyakan keluhan berupa diare akut, diare
disertai darah, nyeri perut, kram otot, perut kembung.
d. Petugas menanayakan riwayat makanan/ minuman di
tempat yang tidak higienis, konsumsi daging/ unggas yang
tidak matang, konsumsi makanan laut mentah.
e. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan
f. Petugas mengukur tanda vital pasien meliputi tekanan
darah, nadi, suhu, dan frekuensi pernafasan
g. Petugas melakukan mpemeriksaan fisik dari kepala sampai
ujung kaki, pemeriksaan dilakukan untuk menilai keparahan
dehidrasi. Petugas menenukan data tidaknya tanda-tanda
tekanan darah turun, nadi cepat, mulut kering, penurunan
keringat dan urine output, nyeri tekan perut dan bissing usus
lemah atau meningkat.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan.
i. Petugas mediagnosa pasien keracunan makanan
berdasarkan anamnsis dan pemeriksaan fisik
j. Petugas memberikan tata laksana terhadap hasil diagnosa
berupa :
- Self limiting, tujuan utamanya rehidrasi yang cukup
dan suplemen elektrolit. Cairan rehidrasi oral dapt
diberi oralit atau larutan intravena (RL atau NaCL).
Obat absorben (misl kaolin peptin, aluminium
hidroksida) membantu memadatkan feses diberikan
bila diare tidak segera berhenti
- Jika gejal menetap setelah 3-4 hari, etiologi spesifik
harus ditentukan dengan menggunakan kultur tinja,
untuk itu harus segera dirujuk
- Modifikasi gaya hidup dan edukasi menjaga
kebersihan diri
k. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi
pada rekam medik pasien.
l. Petugas membubuhi tanda tangan pada eekam medis
m. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register

6. Diagram alir Melakukan anamnesis pada pasien



Melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik

Menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan hasil
pemeriksaan

Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksan

Menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnosa ke rekam medik

Menulis diagnosa pasien ke buku register
7. Unit terkait Poli Umum
Laboratorium
8. Dokumen Rekam medis
terkait Register
Blanko resep
9. Rekaman N Halaman Yang dirubah Hasil perubahan Diberlakukan
Historis o tanggal

Anda mungkin juga menyukai