Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI BESI

S No. : 00/UKP/2021
Dokumen
O No. Revisi :
P Tgl terbit : 00/00/2021
Halaman :
PUSKESMAS dr. Destifika
SUKA MAKMUR
Andriani Hasibuan

1. Pengertian Anemia defisiensi besi merupakan penurunan jumlah massa eritrosit


sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
dalam jumlah cukup ke jaringan perifer.
2. Tujuan a. Untuk mengetahui adanya keluhan lemah, letih, lesu, lelah, mata
berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging, penurunan
konsentrasi, sesak napas.
b. Untuk mengetahui penatalaksanaan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No......................
4. Referensi DEPKES, PERMENKES RI, No. 514 / 2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
( Jakarta, DEPKES RI, 2015).
5. Prosedur / Penatalaksanaan
langkah- Prinsip penatalaksanaan anemia harus berdasarkan diagnosis definitif
langkah yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosis dapat diberikan
sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg mengandung 66 mg besi
elemental).

Rencana Tindak Lanjut


Untuk penegakan diagnosis definitif anemia defisiensi besi
memerlukan pemeriksaan laboratorium di layananan sekunder dan
penatalaksanaan selanjutnya dapat dilakukan di layanan tingkat
pertama.

Konseling dan Edukasi


1. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.
2. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat berupa mual,
muntah, heartburn, konstipasi, diare, serta BAB kehitaman.
3. Bila terdapat efek samping obat maka segera ke pelayanan
kesehatan.`

Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter
dilayanan tingkat pertama misalnya anemia aplastik, anemia
hemolitik dan anemia megaloblastik.

5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau distres


pernafasan) pasien segera dirujuk.
5. Unit terkait Poli umum
Poli kia
Laboratorium
Apotek
6. Dokumen Rekam medic
terkait Resep
7. Rekaman NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
historis

Anda mungkin juga menyukai