0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang pedoman tatalaksana anemia defisiensi besi di Puskesmas Pertiwi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekosongan cadangan besi sehingga produksi hemoglobin berkurang. Pedoman ini mengacu pada kebijakan Kepala Puskesmas Pertiwi dan menjelaskan prosedur diagnosis dan pengobatan anemia defisiensi besi dengan pemberian obat sulfat ferrosus dan edukasi pasien.
Dokumen ini membahas tentang pedoman tatalaksana anemia defisiensi besi di Puskesmas Pertiwi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekosongan cadangan besi sehingga produksi hemoglobin berkurang. Pedoman ini mengacu pada kebijakan Kepala Puskesmas Pertiwi dan menjelaskan prosedur diagnosis dan pengobatan anemia defisiensi besi dengan pemberian obat sulfat ferrosus dan edukasi pasien.
Dokumen ini membahas tentang pedoman tatalaksana anemia defisiensi besi di Puskesmas Pertiwi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kekosongan cadangan besi sehingga produksi hemoglobin berkurang. Pedoman ini mengacu pada kebijakan Kepala Puskesmas Pertiwi dan menjelaskan prosedur diagnosis dan pengobatan anemia defisiensi besi dengan pemberian obat sulfat ferrosus dan edukasi pasien.
PKMPTW/2019 SO No.Revisi : 00 P Tanggal Terbit : 16-02- 2019 Halaman : 1-2
dr. Hj. Elvira Aznidar
PUSKESMAS NIP.1960115199703200 PERTIWI 2
1. Pengertian Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul
akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb) berkurang. 2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana Anemia Defisiensi Besi 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pertiwi Nomor : 07/KEP/PKM-PTW /I/2019 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Pertiwi 4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur 1. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien /Langkah- 2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga langkah tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam nerobat serta meninggkatkan kualitas hidup. 3. Menegakkan diagnose difinitif secara pasti 4. Setelah menegakkan diagnose diberikan sulfat ferrosus 3 x 200mg ( 200mg mengandung 66mg besi elemental) 5. Pasien diberikan penjelasan mengenai cara minum, efek samping obat berupa mual, muntah, konstipasi, diare serta BAB kehitaman 6. Bila terjadi efek samping obat maka segera ke pelayanan kesehatan. Rencana tindak lanjut 7. Penegakkan diagnosis difinitif anemia defisiensi besi memerlukan pemeriksaan laboratorium di layanan skunder dan penatalaksanaan selanjutnya di layanan primer. 6. Bagan Alir - 7. Unit Poli Umum Terkait 8. Rekaman Historis Yang Tanggal Mulai Perubahan Isi Perubahan No Dirubah Diberlakukan