Anda di halaman 1dari 3

PIODERMA

No.Dokumen :116.pu /SOP


/ PKMPTW/2019
SOP No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 16-02- 2019
Halaman : 1-2

PUSKESMAS dr. Hj. Elvira Aznidar


PERTIWI NIP.19601151997032002

1. Pengertian No. ICPC-2 : S84 Impetigo


S76 Skin infection other
No. ICD-10 : L01 Impetigo
L02 Cutaneous abscess, furuncle and
carbuncle
L08.0 Pyoderma
Tingkat Kemampuan :
Folikulitis superfisialis 4A
Furunkel, Furunkulosis dan Karbunkel 4A
Impetigo krustosa (impetigo contagiosa) dan Impetigo bulosa
4A
Ektima (impetigo ulseratif) 4A
Pioderma adalah infeksi kulit (epidermis, dermis dan
subkutis) yang disebabkan oleh bakteri gram positif dari
golongan Stafilokokus dan Streptokokus.
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana Pioderma
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pertiwi Nomor : 07/KEP/PKM-
PTW/I/2019 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Pertiwi
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
/Langkah- Keluhan
langkah Pasien datang mengeluh adanya koreng atau luka di kulit
1. Awalnya berbentuk seperti bintil kecil yang gatal, dapat
berisi cairan atau nanah dengan dasar dan pinggiran
sekitarnya kemerahan. Keluhan ini dapat meluas menjadi
bengkak disertai dengan rasa nyeri.
2. Bintil kemudian pecah dan menjadi keropeng/koreng yang
mengering, keras dan sangat lengket.

Faktor risiko:
1. Higiene yang kurang baik
2. Defisiensi gizi
3. Imunodefisiensi (CD4 dan CD8 yang rendah)

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective)
Folikulitis adalah peradangan folikel rambut yang ditandai
dengan papul eritema perifolikuler dan rasa gatal atau perih.
Furunkel adalah peradangan folikel rambut dan jaringan
sekitarnya berupa papul, vesikel atau pustul perifolikuler
dengan eritema di sekitarnya dan disertai rasa nyeri.
1/3
Furunkulosis adalah beberapa furunkel yang tersebar.
Karbunkel adalah kumpulan dari beberapa furunkel,
ditandai dengan beberapa furunkel yang berkonfluensi
membentuk nodus bersupurasi di beberapa puncak.
Impetigo krustosa (impetigo contagiosa) adalah peradangan
yang memberikan gambaran vesikel yang dengan cepat
berubah menjadi pustul dan pecah sehingga menjadi krusta
kering kekuningan seperti madu. Predileksi spesifik lesi
terdapat di sekitar lubang hidung, mulut, telinga atau anus.
Impetigo bulosa adalah peradangan yang memberikan
gambaran vesikobulosa dengan lesi bula hipopion (bula berisi
pus).
Ektima adalah peradangan yang menimbulkan kehilangan
jaringan dermis bagian atas (ulkus dangkal).
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan dari apusan cairan sekret dari dasar lesi
dengan pewarnaan Gram
2. Pemeriksaan darah rutin kadang-kadang ditemukan
leukositosis.

Penegakan diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
1. Folikulitis
2. Furunkel
3. Furunkulosis
4. Karbunkel
5. Impetigo bulosa dan krustosa
6. Ektima

Komplikasi
1.Erisipelas
2.Selulitis
3. Ulkus
4. Limfangitis
5. Limfadenitis supuratif
6. Bakteremia (sepsis)

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Terapi suportif dengan menjaga higiene, nutrisi TKTP dan
stamina tubuh.
2. Farmakoterapi dilakukan dengan:
Antibiotik oral dapat diberikan dari salah satu golongan di
bawah ini:
• Amoksisilin dengan asam klavulanat. - Dosis dewasa: 3 x
250-500 mg
- Dosis anak: 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis,
selama 5-7 hari

• Eritromisin: dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari, anak: 20-


50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis, selama 5-7 hari.

• Sefalosporin, misalnya sefadroksil dengan dosis 2 x 500 mg


atau 2 x 1000 mg per hari. c. Insisi untuk karbunkel yang
menjadi abses untuk membersihkan eksudat dan jaringan
nekrotik.
2/3
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit
dengan menjaga kebersihan diri dan stamina tubuh.
Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila terjadi:
1. Komplikasi mulai dari selulitis.
2. Tidak sembuh dengan pengobatan selama 5-7 hari.
3. Terdapat penyakit sistemik (gangguan metabolik endokrin
dan imunodefisiensi).

Prognosis
Apabila penyakit tanpa disertai komplikasi, prognosis
umumnya bonam, bila dengan komplikasi, prognosis
umumnya dubia ad bonam.

6. Bagan Alir -
7. Unit Poli Umum
Terkait
8. Rekaman
Historis
Yang Tanggal Mulai
Perubahan Isi Perubahan
No
Dirubah Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai