Anda di halaman 1dari 3

VARICELLA

No.Dokumen : 445/098/P.70201/

UKP/15-LU/2022
UPTD SOP No. Revisi :1
PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
RAWAT INAP
Halaman : 1/2
KETAPANG
Ditandatangani Oleh Hi. Ardi Mahardian, S.Kep,Ns
Kepala Puskesmas : NIP. 198307012006041002

1. Pengertian Varicella adalah penyakit infeksi akut primer oleh virus Varicella
zooster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala
konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian
sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara
(air-borne) dan kontak langsung.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui
penatalaksanaan penyakit varicella
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Ketapang Nomor
445/002/P.70201/UKP/15-LU/2022 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Rawat Inap Ketapang
4. Referensi KMK Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Demam, malaise, dan nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya
lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam
berubah menjadi vesikel. Biasanya disertai rasa gatal.

Faktor Risiko
a. Anak-anak.
b. Riwayat kontak dengan penderita varisela.
c. Keadaan imunodefisiensi.

1. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu
beberapa jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini khas
berupa tetesan embun (tear drops). Vesikel akan menjadi keruh
dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan
gambaran polimorfik khas untuk varisela.
Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta dapat menyerang
selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas. Pemeriksaan
Penunjang Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan
menemukan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak.
3. Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik.

Diagnosis Banding
a. Variola.
b. Herpes simpleks disseminata.
c. Coxsackievirus.
d. Rickettsialpox.

Komplikasi
Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien
dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk
menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom
varisela kongenital.

4. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan
pecahnya
vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat
dan mencegah kontak dengan orang lain.
b. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin
dihindari karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
c. Losio kelamin dapat diberikan untuk mengurangi gatal.
d. Pengobatan antivirus oral, antara lain:
1. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB
(dosis maksimal 800 mg), atau
2. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari. Pemberian obat
tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam
pertama setelah timbul lesi. Konseling dan Edukasi bahwa
varisella merupakan penyakit yang self-limiting pada anak
yang imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat berupa
infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien sebaiknya
menjaga kebersihan tubuh. Penderita sebaiknya dikarantina
untuk mencegah penularan.

Kriteria rujukan
a. Terdapat gangguan imunitas
b. Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis,
dan hepatitis.
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang -
perlu diperha
tikan
9. Unit terkait Poli Umum, Poli KIA/MTBS, UGD, Rawat Inap
10.Dokumen ter Rekam medis
kait
11.Rekaman Historis Perubahan
No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakuka
n
1. Nomor dokumen P.70201/ /VII.C/SOP/
14-LU/2017 menjadi

2/3
445/098/P.70201/UKP/
15-LU/2022
2.
3.

3/3

Anda mungkin juga menyukai