Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN VARISELA

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SPO
TanggalTerbit : 17/06/2016
Halaman : ½
PEMERINTAH TTD KAPUS UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN BONE USA

1. Pengertian Sebagai acuan dalam penatalaksanaan varisela dan


mencegah terjadinya penularan penyakit varisella yang
penularan melalui udara (air-borne) dan kontak
langsung yang disebabkan oleh virus Varicellazoster
yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat
gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh.
2. Tujuan Memastikan petugas melakukan pencatatan dan
melakukan penatalaksanaan dengan tepat serta
pencegahan terhadap penyakit ini.
3. Kebijakan
4. Referensi PERMENKES NO. 5 TAHUN 2014 tentang panduan
praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer .
5. Prosedur / Langkah- 1. Petugas/pengelola melakukan anamese dan
langkah mencatat mengenai keluhan demam, malaise, dan
nyeri kepala. Kemudian disusul timbulnya lesi kulit
berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa
jam berubah menjadi vesikel dan biasanya disertai
rasa gatal.
2. Petugas melakukan pemeriksaan Fisik.Tanda
patognomonis,erupsi kulit berupa papul eritematosa
yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi
vesikel. Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan
embun (tear drops). Vesikel akan menjadi keruh dan
kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang
menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk
varisela. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, serta
dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan
saluran napas atas.
3. Petugas melakukan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana (Objective). Bila diperlukan, pemeriksaan
mikroskopis dengan menemukan sel Tzanckyaitusel
datia berinti banyak.
4. Petugas melakukan Penegakan Diagnosis
(Assessment). Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Diagnosis
Banding, Variola, Herpes simpleks disseminata,
Coxsackievirus, Rickettsialpox.
5. Petugas melakukan rencana penatalaksanaan
komprehensif (Plan):
a. Penatalaksanaan
 Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak
mengakibatkan pecahnya vesikel. Selain itu,
dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat
dan mencegah kontak dengan orang lain.
 Gejala prodromal diatasi sesuai dengan
indikasi. Aspirin dihindari karena dapat
menyebabkan Reye’s syndrome.
 Losio kelamin dapat diberikan untuk
mengurangi gatal.
 Pengobatan antivirus oral.
 Petugas melakukan tindakan rujukan bila
terdapat gangguan imunitas dan mengalami
komplikasi yang beratseperti pneumonia,
ensefalitis, dan hepatitis.
b. Konseling dan Edukasi
Edukasi bahwa varisella merupakan penyakit
yang self-limitingpada anak yang
imunokompeten. Komplikasi yang ringan dapat
berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh
karenaitu,pasien sebaiknya menjaga kebersihan
tubuh.Penderita sebaiknya dikarantinauntuk
mencegah penularan.
c. Kriteria rujukan. Terdapat gangguan imunitas
dan mengalami komplikasi yang beratseperti
pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis.
6. Petugas melakukan prognosis. Prognosis pada
pasien dengan imunokompeten adalah bonam,
sedangkan pada pasien dengan imunokompromais,
prognosis menjadi dubia ad bonam.
7. Bagan Alir

8. Unit Terkait 1. Lup.


2. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan sel
Tzanck.

Anda mungkin juga menyukai