Anda di halaman 1dari 2

HERPES SIMPLEKS

Ditetapkan Oleh Direktur


No. Dokumen : No. Revisi :
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS INTERNA
Tanggal Terbit Halaman :

1. PENGERTIAN Adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 1
(DEFINISI) atau tipe 2, yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok di atas
kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah mukokutan
2. ANAMNESIS 1. Infeksi primer HSV-1 biasanya terjadi pada anak dan subklinis
pada 90% kasus, biasanya ditemukan perioral. Pada 10% sisanya,
dapat terjadi gingivostomatitis akut.
2. Infeksi primer HSV-2 terjadi setelah kontak seksual pada remaja
dan dewasa, menyebabkan vulvovaginitis akut dan atau
peradangan pada kulit batang penis atau bibir
3. Gejala sistemik seperti demam, malaise, mialgia, nyeri kepala, dan
adenopati regional
4. Infeksi rekuren biasanya didahului gatal atau sensasi terbakar
setempat pada lokasi yang sama dengan lokasi sebelumnya.
3. PEMERIKSAAN Papul eritema yang diikuti oleh munculnya vesikel berkelompok dengan
FISIK dasar eritem. Vesikel ini dapat cepat menjadi keruh, yang kemudian pecah,
membasah, dan berkrusta. Kadang-kadang timbul erosi/ulkus.
4. PEMERIKSAN -
PENUNJANG
5. KRITERIA 1. Anamnesa
DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan fisik

6. DIAGNOSIS KERJA Herpes Simpleks


7. DIAGNOSIS 1.
Herpes zooster
BANDING 2.
Impetigo vesikobulosa.
3.
Ulkus genitalis pada penyakit menular seksual
8. TATALAKSANA 1.
Terapi diberikan dengan antiviral, antara lain :
a. Asiklovir dosis 5 x 200 mg/hari selama 5 hari
b. Valasiklovir dosis 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
2. Pada herpes genitalis : edukasi tentang pentingnya abstinensia
pasien harus tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada
lesi atau ada gejala prodromal.
3. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari
oleh karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
9. EDUKASI 1. Informasi perjalanan alami penyakit ini, termasuk informasi
(HOSPITAL HEALTH bahwa penyakit ini menimbulkan rekurensi.
PROMOTION) 2. Tidak melakukan hubungan seksual ketika masih ada lesi atau
gejala prodromal.
3. Pasien sebaiknya memberi informasi kepada pasangannya bahwa
ia memiliki infeksi HSV.
4. Transmisi seksual dapat terjadi pada masa asimtomatik
5. Kondom yang menutupi daerah yang terinfeksi, dapat
menurunkan risiko transmisi dan sebaiknya digunakan dengan
konsisten
10. PROGNOSIS Ad Vitam : bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
Ad Fungsionam : bonam
11. PENELAAH KRITIS KSM Penyakit Dalam
12. INDIKATOR Perbaikan klinis dan laboratorium

13. KEPUSTAKAAN Ilmu Penyakit Kulit Kelamin FK UI

Anda mungkin juga menyukai