1. PENGERTIAN Adalah reaksi hipersensitivitas atau alergi pada kulit akibat gigitan (bukan
(DEFINISI) terhadap sengatan/stings) dan kontak dengan serangga
2. ANAMNESIS 1. Rasa tidak nyaman, nyeri, kemerahan, nyeri tekan, hangat atau
bengkak pada daerah tubuh yang digigit
2. Gatal seluruh tubuh, urtikaria, dan angioedema, serta dapat
berkembang menjadi suatu ansietas, disorientasi, kelemahan, GI
upset (cramping, diarrhea, vomiting), dizziness, sinkop bahkan
hipotensi dan sesak napas.
3. Demam, malaise, sakit kepala, limfadenopati dan poliartritis
3. PEMERIKSAAN 1. Urtika dan papul timbul secara simultan di tempat gigitan,
FISIK dikelilingi zona eritematosa.
2. Di bagian tengah tampak titik (punctum) bekas tusukan/gigitan,
kadang hemoragik, atau menjadi krusta kehitaman.
3. Bekas garukan karena gatal.
4. Dapat timbul gejala sistemik seperti takipneu, stridor, wheezing,
bronkospasme, hiperaktif peristaltik, dapat disertai tanda-tanda
hipotensi orthostatik
5. Pada reaksi lokal yang parah dapat timbul eritema generalisata,
urtikaria, atau edema pruritus, sedangkan bila terdapat reaksi
sistemik menyeluruh dapat diikuti dengan reaksi anafilaksis.
4. PEMERIKSAN -
PENUNJANG
5. KRITERIA 1. Anamnesa
DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan fisik
8. TATALAKSANA 1. Sesegera mungkin mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun,
serta kompres es.
2. Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena dapat terjadi
obstruksi saluran napas. Bila disertai obstruksi saluran napas
diindikasikan pemberian epinefrin sub kutan. Dilanjutkan dengan
pemberian kortikosteroid prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari,
dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
3. Pengobatan sistemik
a. Antihistamin sedatif : klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari
selama 7 hari atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.
b. Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama
7 hari.
4. Topikal
5. Kortikosteroid topikal potensi sedang-kuat, misalnya krim
mometason furoat 0,1% atau krim betametason valerat 0,5%
diberikan selama 2 kali sehari selama 7 hari