Anda di halaman 1dari 2

SOP URTIKARIA

No. Kode :
Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
UPT Puskesmas
TANDA TANGAN KEPALA PUSKESMAS RINI KHAIRIYANTI
Meskom

1. Pengertian Urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-macam


sebab. Ditandai oleh edema setempat yang timbul mendadak dan
menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi
di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Dapat disertai
dengan angioedema.
Nama lain: biduran, kaligata, hives, nettle rash.

2. Tujuan Penatalaksanaa kasus urtikaria sesuai standar terapi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Meskom Nomor: / /

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan biasanya gatal, rasa tersengat atau
tertusuk.
Gatal sedang-berat di kulit yang disertai bentol-bentol di daerah wajah,
tangan, kaki, atau hampir di seluruh tubuh. Keluhan dapat juga disertai
rasa panas seperti terbakar atau tertusuk. Kadang-kadang terdapat
keluhan sesak napas, nyeri perut, muntah-muntah, nyeri kepala, dan
berdebar-debar (gejala angioedema).

6. Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik Patognomonis


Keadaan umum: tampak sehat, dapat sakit ringan – sedang.
Fisik
Pemeriksaaan fisik lengkap termasuk pemeriksaan gigi, THT, dan
genital untuk menemukan adanya fokus infeksi.
Lesi kulit yang didapatkan:
a. Ruam atau patch eritema.
b. Berbatas tegas.
c. Bagian tengah tampak pucat.
d. Bentuk papul dengan ukuran bervariasi, mulai dari papular hingga
plakat.
e. Kadang-kadang disertai demografisme berupa edema linier di kulit
yang terkena goresan benda tumpul, timbul dalam waktu < 30menit.
f. Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtika.
g. Tanda lain dapat berupa lesi bekas garukan.
7. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi
a. Berdasarkan waktu berlangsungnya serangan, urtikaria dibedakan
atas urtikaria akut (< 6 minggu atau selama 4 minggu terus menerus)
dan kronis (> 6 minggu).
b. Berdasarkan morfologi klinis, urtikaria dibedakan menjadi urtikaria
papular (papul), gutata (tetesan air) dan girata (besar-besar).
c. Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan yang terkena, urtikaria
dibedakan menjadi urtikaria lokal (akibat gigitan serangga atau kontak),
generalisata (umumnya disebabkan oleh obat atau makanan) dan
angioedema.

8. Penatalaksana 1. Edukasi pasien menghindari penyebab urtikaria


an 2. Pemberian farmakoterapi dengan:
a. . Antihistamin (AH) oral nonsedatif, misalnya Loratadin 10
mg/hari pemakaian 1 x sehari selama 1 minggu.
b. Apabila terjadi angioedema atau urtikaria generalisata,
dapat diberikan Prednison oral 60-80 mg mg per hari dalam
3 kali pemberian selama 3 hari dan dosis diturunkan 5-10
mg/hari.

Anda mungkin juga menyukai