Anda di halaman 1dari 25

URTIKA

RIA
Kelompok 5
Aldi Jinarko (2020-01-14401-005)
Diana Safitri (2020-01-14401-009)
Emylya (2020-01-14401-012)
DEFINISI
URTIKARIA

Urtikaria yaitu keadaan yang


ditandai dengan timbulnya urtika
atau edema setempat yang
menyebabkan penimbunan di atas
permukaan kulit yang di sertai rasa
sangat gatal. (Ramali.Ahmad. 2000)
URTIKARIA
Urtikaria (urticaria, wheal, hives, biduran,
kaligata, liman) adalah reaksi alergi (melibatkan
pembuluh darah atau vaskuler) pada kulit dan
selaput lendir yang ditandai dengan bentol-
bentol (adakalanya hanya berupa bercak
merah) pada kulit, bewarna merah atau
bewarna keputihan dan gatal, sebagai akibat
pembengkakan antar sel
KLASIFIKASI URTIKARIA

Urtikaria Kronis
01 Urtikaria Akut
Berlansung selama
02 Berlangsung beberapa
beberapa jam atau minggu, beberapa bulan, atau
beberapa hari. beberapa tahun. Jarang
didapatkan adanya faktor
Untikaria penyebab tunggal.
Pigmentosa
03 erupsi pada kulit berupa 04
Urtikaria Sistemik
(Prurigo Sistemik
hiperpigmentasi yang
berlangsungsementara, suatu bentuk prurigo yang
kadang-kadang disertai sering kali terjadi pada bayi
pembengkakan dan rasa kelainan khas berupa
urtikaria popular
ETIOLOGI URTIKARIA
Etiologi
Faktor pencetus urtikaria:
- Makanan
- obat-obatan
- bahan hirupan (inhalan),
- infeksi,- gigitan serangga
- faktor fisik,- faktor cuaca (terutama dingin tapi bisa juga panas berkeringat)
- faktor genetik,
- bahan-bahan kontak (misalnya : arloji, ikat pinggang, karet sandal, karet celana
dalam, dan lain-lain)
- faktor psikis.
MANIFESTASI KLINIK URTIKARIA
 Bintik-bintik merah atau lebih pucat pada kulit, dapat mengalami edema sehingga
tampak seperti benjolan. disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang sangat
panas sekitar benjolan.
 Terjadi angioderma, dimana edema luas ke dalam jaringan subkutan, terutama di
sekitar mata, bibir dan di dalam orofaring.
 Adanya pembengkakan, kadang-kadang bisa menutupi mata secara keseluruhan
danmengganggu jalan udara untuk pernafasan.
 Demografisme dan eritema yang linear di kulit yang terkena goresan benda
tumpul, timbul dalam waktu kurang lebih 30 menit. Pada urtikaria timbul pada
tempat terdekat, misalnya di sekitar pinggang.
PATOFSIOLOGI URTIKARIA
● Perlu diketahui bahwa sanya sel mast adalah mediator kimia yang dapat
menyebabkan gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami urtikaria. Pada
urtikaria, maka gejala yang akan terjadi dapat meliputi merah, gatal dan sedikit
ada benjolan pada permukaan kulit.

● Penyebab hal itu terjadi pada dasarnya sel mast ini sendiri terletak didekat saraf
perifer, dan pembuluh darah. Kemerahan dan bengkak yang terjadi karena
histamin yang dikeluarkan sel mast itu menyerang pembuluh darah yang
menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas. Gatal yang terjadi juga
diakibatkan karena histamin menyentuh saraf perifer.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Pemeriksaan uji kulit alergen (test kulit invivi/skin prick test)
• dermografisme,
• uji tempel es atau lgE spesifik (radioallergosorbent test RASTs/invitro)-
• pemeriksaan kadar lgE total,
• pemeriksaan hitung eosinofil total (eosinofilia),
• pemeriksaan urinalisis (mencari fokal infeksi di saluran kemih),
• feses rutin (mencari adanya parasit cacing),
• pemeriksaan darah tepi (LED dapat meningkat), dan
• Kadar komplemen (C3, C4) untuk mencari kelainan sistemik ang mendasari
urtikaria, pada klien yang memiliki riwayat angioedema pada keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
● Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Untuk menetapkan bahan alergen penyebab urtikaria kontak alergik diperlukan
anamnesis yang teliti, riwayat penyakit yang lengkap, pemeriksaan fisik dan uji
tempel.Anamnesis ditujukan selain untuk menegakkan diagnosis juga untuk mencari
kausanya.Karena hal ini penting dalam menentukan terapi dan tindak lanjutnya, yaitu
mencegah kekambuhan.

Pemeriksaan fisik didapatkan, biasanya klien mengeluh gatal, rasa terbakar, atau
tertusuk. Klien tampak eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang
bagian tengah tampak lebih pucat. Bentuknya dapat papular seperti pada urtikaria
akibat sengatan serangga, besarnya dapat lentikular, numular, sampai plakat.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
● Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Kriteria diagnosis urtikaria alergik adalah:
 Adanya riwayat kontak dengan suatu bahan satu kali tetapi lama, beberapa kali
atau satu kali tetapi sebelumnya pernah atau sering kontak dengan bahan serupa.
 Terdapat tanda-tanda urtikaria terutama pada tempat kontak.
 Terdapat tanda-tanda urtikaria disekitar tempat kontak dan lain tempat yang
serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat,
yang tumbuhnya setelah pada tempat kontak.
 Rasa gatal
 Uji tempel dengan bahan yang dicurigai hasilnya positif.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
2. Identitas Pasien.
Keluhan Utama:
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok Riwayat Kesehatan.- Riwayat
Penyakit Sekarang:Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada
pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk
menanggulanginya.

Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Dahulu: Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti
ini atau penyakit kulit lainnya.

b) Riwayat Penyakit Keluarga: Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
c). Riwayat Psikososial:
Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan. Apakah sedang mengalami
stress yang berkepanjangan

d). Riwayat Pemakaian :


Obat Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang dipakai pada kulit, atau
pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu obat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
f). Pemeriksaan fisik
 KU: lemah
 TTV: suhu naik atau turun.
 Kepala: Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia.
 Mulut: Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh
obat.
 Abdomen : Adanya limfadenopati dan hepatomegali.
 Ekstremitas : Perubahan kuku dan kuku dapat lepas.
 Kulit : Kulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi
ekstropion pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya
eritema , pengelupasan kulit sisik halus dan skuama.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Diagnosa
Berdasarkan teori ada 4 diagnosa:
1. Gangguan pola tidur (pruritus) b/d vasodilatasi subkutan
2. Gangguan citra diri tubuh b/d angioedema
3. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakitnya
4. Resiko kerusakan jaringan kulit b/d vasodilatasi subkutan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Intervensi
Berdasarkan teori:
Dx. 1
1) hindari minuman yang mengandung kafein, pada malam hari
2) Beri posisi yang nyamanCiptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
3) Anjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan/minuman tinggi protein
sebelum tidur.
4) Kaji kebiasaan tidur klien sebelum dan selama sakit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Intervensi
Dx. 2
 Kaji makna perubahan pada pasien
 Bersikap realistis dan positif selama pengobatan.
 Menyusun tujuan dalam keterbatasan
 Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas
 Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Dx. 3
 Observasi tingkat kecemasan pasien-
 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
 Bina hubungan yang baik antara perawat dengan klien.
 Beri dorongan spiritual- Health Education tentang penyakit yang diderita
pasien.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Intervensi
Dx. 4
 Kaji dan catat keadaan dan warna kulit
 Pijat kulit dengan lembut
 Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk
 Kompres atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloit Aveeno oatmeal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Implementasi
Berdasarkan teori:
Dx.
 menghindari minuman yang mengandung kafein pada malam hari memberi
posisi yang nyaman
 menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
 menganjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan/minuman tinggi protein
sebelum tidur.- Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelum dan selama sakit
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Implementasi
Berdasarkan teori:
Dx.2
 Mengkaji makna perubahan pada pasien
 Memberi sikap realistis dan positif selama pengobatan
 Menyusun tujuan dalam keterbatasan
 Mendorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas
 Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
mereka.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Implementasi
Dx.3-
 Mengobservasi tingkat kecemasan pasien
 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
 Membina hubungan yang baik antara perawat dengan klien- Memberi dorongan
spiritual
 Memberi Health Education tentang penyakit yang diderita pasien.

Dx.4
 Mengkaji dan catat keadaan dan warna kulit
 Memberi pijatan pada kulit dengan lembut.
 Menganjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan Memberi kompres atau mandi
air hangat dengan mencampurkan koloit Aveeno oatmeal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Evaluasi
Dx.1
S: klien masih mengeluh demam
O: bekas garukan masih terlihat
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Dx.2
S: klien masih mengeluh tidak bisa tidur
O: Lingkaran mata masih tampak hitam
A: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Evaluasi
Dx.3
S: klien kadang masih merasa malu bertemu dengan orang
O: bekas garukan masih terlihatA: masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Dx.4
S: paparan allergen (-)
O: eritema, papul disertai plak (-)
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
URTIKARIA
Evaluasi
Dx.5
S: inadekuatnya informasi (-)
O: cemas (-)
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

● Ners. Sugeng Wigiyantoro, S Kep, 2009, “Askep Urtikaria”, format power


point slide.
● Hary. 2015. “Askep klien dengan urtikaria dan kusta”, http://informasi-
kesehatan 40.blogspot.com/askep-penyakit-kulit.html (diakses tanggal 20
septemper 2021)
● Nuary, Derry. 2015. “Asuhan Keperawatan Urtikaria”,
http://www.asuhan-keperawatan-kebidanan.co.cc/2010/2011/asuhan-kepe
rawatan-urtikaria.html
(diakses tanggal 20 septemper 2021)
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai