Anda di halaman 1dari 22

Demam

Chikungunya
Natasya Fitri (2019-84-020)
Isi Materi
Penegakan Diagnosis &
01 Pendahuluan 04 Diagnosis Banding

02 Etiologi 05 Tatalaksana

Komplikasi &
03 Tanda dan Gejala 06 Prognostik
DEMAM CHIKUNGUNYA ?
• Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang
menunjukkan gejala pada penderita dengan arti posisi
tubuh meliuk atau melengkung, mengacu pada postur
penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat
(arthralgia). dan sumber lain menyebut berasal dari
bahasa Makonde yang artinya melengkung ke atas yang
adalah merujuk pada tubuh bungkuk karena gejala
arthritis penyakit ini.
• Virus Chikungunya pertama kali diisolasi oleh Ross
pada tahun 1953 sejak terjadinya epidemi dengue di
wilayah Newala, Tanzania. Transmisi penyakit ini
umumnya oleh nyamuk genus Aedes. Distribusi
geografi meliputi wilayah tropis dari sub-Sahara Afrika,
Asia dan Ameika Utara.
02.
Etiologi & Patogenesis
Demam chikungunya adalah penyakit
disebabkan oleh virus (CHIKV) yang ditularkan
ke manusia melalui nyamuk genus Aedes.

Vektor yang berperan dalam penularan demam


chikungunya adalah nyamuk Famili Culicidae
Subfamili Culicinae, Genus Aedes, Spesies
aegypti dan albopictus. Nyamuk Aedes aegypti
dan Ae. Albopictus mengalami metamorfosis
sempurna (holometabola), meliputi empat tahap
yaitu telur, larva (jentik) pupa dan dewasa. Larva
dan pupa memerlukan air untuk kehidupannya,
sedangkan telur pada Ae. aegypti tahan hidup
dalam waktu lama tanpa air, meskipun harus
tetap dalam lingkungan yang lembab
• tempat perindukan larva Ae. aegypti antara lain di bak mandi, drum, tempat penampungan air
dispenser, tempat penampungan air refrigator, ban bekas, vas bunga, talang rumah, kolam ikan hias
yang terbengkalai/tidak digunakan lagi, di kontainer di luar gedung
• tempat perindukan larva Ae. albopictus antara lain di lubanglubang pohon, lubang potongan
bambu, , di bak air, ember, potongan pohon

Kebiasaan menggigit Ae. aegypti dan Ae. albopictus tejadi pada siang hari
pada saat manusia sedang melaksanakan aktifita
Cara Penularan

Penularan Chikungunya dapat terjadi bila penderita yang mengandung virus


Chikungunya digigit nyamuk penular maka virus dalam darah akan ikut
terisap masuk dalam lambung nyamuk.

Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan


tubuh nyamuk didalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah
menghisap darah penderita (extrinsic incubation period)

nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain.

Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya
sehingga selain menjadi vektor juga menjadi reservoir dari virus
Chikungunya
03.
Gejala Dan Tanda
• masa inkubasi selama 2–12 hari tetapi umumnya 3–7 hari, selama masa inkubasi ini virus berada di dalam
darah yang disebut dengan fase akut/viremia (5–7 hari).
• Anak terinfeksi bisa tanpa gejala, namun gejala klinis yang sering dijumpai berupa:

Tiba-tiba timbul panas tinggi


1-6 hari dan Nyeri Kepala Kemudian diikuti munculnya
ruam kulit dan limfadenopati

Fotobia ringan

Artralgia yang merasakan nyeri


pada tulang-tulang Mialgia
Penderita dapat mengeluhkan
nyeri atau ngilu bila berjalan
kaki karena serangan pada
sendi-sendi kaki.

Demam pada umumnya mereda etelah2 hari, namun keluhan atralgia dan mialgia biasanya
menetap lama 5-7 hari bahkan lebih
04.
Penegakan Diagnosis dan
Diagnosis banding.
Diagnosis Chikungunya ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium.

Dari anamnesis ditemukan keluhan demam, nyeri sendi,


01 nyeri otot, sakit kepala, rasa lemah, mual, muntah, serta
daerah tempat tinggal penderita yang berisiko terkena
Anamnesis Chikungunya.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya


02 ruam makulopapuler, limfadenopati servikal dan
injeksi konjungtiva.

Pemfis
Pada pemeriksaan hitung lekosit, beberapa mengalami
lekopenia. Jumlah trombosit dapat menurun sedang dan

03 laju endap darah akan meningkat. C-reactive protein


positif pada kasus-kasus akut
Pem.
Penunjang
Pem Lab lain seperti isolasi virus dari darah, tes serologi klasik seperti uji
hambatan aglutinasi/HI, dan tes serologi modern dengan teknik IgM capture
ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay); teknik super modern dengan
pemeriksaan PCR serta teknik yang paling baru dengan RT-PCR

Diagnosis pasti adanya infeksi virus


Chikungunya ditegakkan bila
didapatkan salah satu hal antara lain:
1) Peningkatan titer antibodi 4 kali
lipat pada uji hambatan aglutinasi
(HI);
2) Virus Chikungunya (CHIK) pada
isolasi virus;
3) IgM capture ELISA
Diagnosis Banding
• Virus Zika ditularkan melalui
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Spesies nyamuk yang sama
dengan spesies nyamuk yang
menularkan demam berdarah dan
chikungunya
• Proses penularan bermula ketika
nyamuk mengisap darah dari seseorang
yang telah terinfeksi, lalu menularkan
virus ini ke orang lain melalui gigitan.
• Selain melalui gigitan nyamuk, virus Zika
bisa menular melalui transfusi darah dan
hubungan seks. Virus ini juga dapat
diturunkan dari ibu hamil ke janin yang
dikandungnya.
• Tempat dengan banyak kasus benua
Amerika dan Afrika
05.
Tatalaksana &
Pencegahan
01 02
Terapi Suportif Tirah Baring
• Antipiretik atau kompres untuk istirahat cukup dan dianjurkan
menurunkan demam untuk makan makanan yang
• Analgesik digunakan untuk bergizi, cukup karbohidrat
meringakan nyeri terutama protein serta minum
• Kejang demam dapat diterapi dengan sebanyak mungkin
fenobarbital IV/Oral sampai demam
turun.
• Penggantian cairan dan elektrolit
Pencegahan dilakukan dengan pengendalian vektor pembawa virus yaitu
nyamuk dan menghindari gigitannya

Upaya yang dapat dilakukan :


1. Membersihkan/menutup/membuat tempat
potensial perindukan nyamuk
2. Memasang kelambu
3. Mengoleskan repellant pada kulit

Vaksin chikungunya telah diupayakan pengembangannya yang menghasilkan


respon imun memuaskan pada hewan uji coba, namun karena mortalitas infeksi
chikungunya tergolong rendah sehingga pengembangannya kurat mendapt
prioritas dan belum diproduksi secara komersial
06.
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi
● Atralgia dapat terjadi sampai berminggu-
minggu, aktifitas berat dapt memperparah
gejala ini
● Adanya pembengkakan pada sendi yang
nyeri

Prognosis
● Infeksi virus chikungunya biasanya tidak
fatal dan jarang menyebabkan kematian.
References
● Buku ajar infeksi & pediatri tropis, IDAI:
2008
● Amirullah, Astuti EP. Chikungunya:
Transmisi dan Permasalahannya; E-
journal-litbang-kemenkes: 2011.
● Coudrec T, Lecuit M. Chikungunya virus
pathogenesis: from bedside to bench;
antiviral research:2015
Terima Kasih !!!

Anda mungkin juga menyukai