Anda di halaman 1dari 17

Bagian Ilmu Kesehatan Anak

RSUD dr. M. Haulussy Ambon


Fakultas Kedokteran Universitas
Pattimura

TETANUS
Indah D. Lestari
201984016

Pembimbing:
dr. Vivianty Hartiono, Sp. A, MARS
Definisi

Tetanus adalah suatu penyakit akut yang ditandai dengan


spasme dan rigiditas otot yang disebabkan oleh infeksi
Clostridium tetani
Etiologi

 Clostridium tetani
 Basil Gram-positif berspora
pada ujung → drumstick/ tennis
racket appearance
 Obligat anaerob
 Eksotoksin → tetanospamin
 Mampu membentuk spora
 Hidup di tanah dan di dalam
usus hewan , terutama pada
tanah di daerah pertanian/
peternakan
Faktor Risiko

❏Tetanus terjadi diseluruh dunia


dan endemik di ± 90 negara
berkembang

❏Populasi yang tidak kebal, tingkat


pencemaran biologik lingkungan
pertanian/ peternakan, cakupan
imunisasi rendah

❏Port d’entre: Luka tusuk atau


terbuka terkontaminasi, otitis media,
karies, pemotongan & perawatan tali
pusat tidak steril
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Masa inkubasi berkisar 2-14


Demam
hari

Kekakuan tetanus:
Kekakuan dimulai pada otot Fleksi kedua tangan
setempat lalu ke seluruh tubuh Ekstensi kedua kaki
tanpa gangguan kesadaran
Tubuh kaku melengkung
seperti busur
Pemeriksaan Fisik

Trias
Tetanus

Trismus Risus sardonicus Opistotonus

Perut papan Kejang umum


rangsang
● Pada tetanus berat dapat terjadi gangguan pernapasan
Pemeriksaan Penunjang

 Hasil pemeriksaan laboratorium tidak khas/ spesifik

 Jumlah leukosit dapat normal atau sedikit meningkat


Diagnosis

Anamnesis
Riwayat luka tusuk terkontaminasi, luka bernanah,
keluar nanah dari telinga, karies gigi
Riwayat pemotongan dan perawatan tali pusat tidak
steril
Ditegakkan berdasarkan Riwayat imunisasi DPT
anamnesis dan temuan klinis

Pemeriksaan Fisik
Trismus
Risus sardonicus
Opistotonus
Perut papan
Kejang umum
Diagnosis Banding
● Meningitis, Ensefalitis, Meningoensefalitis

Tidak dijumpai trismus, risus sardonikus, dijumpai gangguan kesadaran

● Tetani

Akibat hipokalsemia

● Keracunan Strychnine

Meminum tonikum terlalu banyak pada anak

● Trismus lokal: mastoiditis, abses tonsillar


Terapi
Terapi Umum

● Mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi

● Menjaga saluran napas tetap bebas

● Memberikan tambahan oksigen dengan sungkup

● Mengurangi spasme dan mengatasi kejang akut

○ Diazepam 0,1-0,2 mg/ kgBB iv dengan interval 3-6 jam sesuai gejala klinis
Terapi
Terapi Khusus

● Antibiotik

○ Metronidazole iv/ oral dengan dosis inisial 15 mg/ kgBB dilanjutkan dosis 30 mg/
kgBB/ hari dengan interval tiap 6 jam selama 7-10 hari

○ Penicillin prokain 50.000-100.000/ kgBB/ hari iv selama 7-10 hari

○ Tetrasiklin 50 mg/kgBB (> 8 tahun) pada alergi penicillin

● Anti Tetanus Serum (ATS)

○ Dosis ATS yang dianjurkan 100.000 IU dibagi 50.000 IU im dan 50.000 IU iv

○ Human Tetanus Immune Globulin (HTIG) 3.000-6.000 IU


Komplikasi

1 Sepsis
2 Pneumonia
3 Fraktur
aspirasi kompresi
Prognosis
● Prognosis baik: masa inkubasi lama, tidak adanya demam

● Prognosis buruk: onset trismus < 7 hari setelah cedera

● Angka mortalitas pada tetanus generalisata 5-35%

● Angka mortalitas pada neonatus > 75% tanpa perawatan intensif

● Chepalic tetanus memiliki prognosis yang sangat buruk


Pencegahan

• Luka tusuk, luka kotor atau luka yang diduga tercemar


Perawatan luka dengan spora tetanus

Pemberian • Efektif pada luka baru dan harus segera dianjurkan


ATS pada luka dengan imunisasi aktif

• Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, DPT IV usia 18


Imunisasi aktif bulan, DPT V usia 5 tahun dan usia 12 tahun Td
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution


Referensi
● Kliegman, RM. Stanton. Geme. Schor. Nelson Textbook of Pediatrics. 10 th Edition. Philadelphia:

Elsevier; 2016.

● Soedarmo SSP, Herry G, Sri Rezeki SH. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter;

2008.Anak Indonesia

● IDI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasiiltas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1. PB IDI.

Anda mungkin juga menyukai