Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

TETANUS

SYLMA OKTA FIANASARI


DEFINISI TETANUS

• Tetanus adalah penyakit yang mengenai sistem saraf yang disebabkan oleh
tetanospasmin yaitu neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani
• Penyakit ini ditandai oleh adanya trismus, disfagia, dan rigiditas otot lokal yang dekat
dengan tempat luka.
• Sekitar 50-75% pasien dengan tetanus umum datang dengan trismus ”lockjaw", yang
merupakan ketidakmampuan untuk membuka mulut akibat spasme otot masseter.
• Gejala klinis tetanus hampir selalu berhubungan dengan kerja toksin pada susunan
saraf pusat dan sistem saraf autonom
ETIOLOGI TETANUS

● Clostridridium tetanii berbentuk batang ukurannya kurang lebih 0,4 x 6 μm


● Basil Gram-positif dengan spora pada salah satu ujungnya sehingga membentuk
gambaran tongkat penabuh drum atau raket tenis
● Obligat anaerob
● Menghasilkan eksotosin yang kuat.
● Clostridium tetani menghasilkan 2 eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin.
● Mampu membentuk spora (terminal spore) yang mampu bertahan dalam suhu tinggi,
kekeringan dan desinfektans.
TITLE LOREM IPSUM

Otitis
Luka tusuk, patah tulang media,
komplikasi kecelakaan, karies gigi, Pemotongan tali pusat yang tidak
gigitan binatang, luka Luka operasi, luka kronik steril, bubuk kopi, bubuk ramuan
bakar yang luas luka yang tak dan daun-daunan merupakan
dibersihkan penyebab utama masuknya spora
(debridement pada tali pusat yang menyebabkan
) dengan terjadinya kasus tetanus
baik. neonatorum.
PATOFISIOLOGI TETANUS
PATOFISIOLOGI TETANUS
MANIFESTASI KLINIS

Trismus (kesukaran membuka Kaku kuduk sampai epistotonus Risus sardonikus karena spasme
mulut) karena spasme otot-otot (karena ketegangan otot-otot otot muka (alis tertarik ke
mastikatoris erector trunki) atas),sudut mulut tertarik ke luar
dan ke bawah, bibir tertekan kuat
pada gigi
- Kesukaran menelan,gelisah, mudah terangsang, nyeri anggota badan
sering merupakan gejala dini
- Spasme yang khas, yaitu badan kaku dengan epistotonus, ekstremitas
inferior dalam keadaan ekstensi, lengan kaku dan tangan mengepal kuat.
- Asfiksia dan sianosis terjadi akibat serangan pada otot pernapasan dan
laring
Klasifikasi tetanus berdasarkan derajat panyakit menurut
modifikasi dari klasifikasi Ablett’s
Derajat I (tetanus ringan)
Derajat III (tetanus berat)
• Trismus ringan sampai sedang (3cm)
• Trismus berat (1cm)
• Kekakuan umum: kaku kuduk,
• Otot spastis, kejang spontan
opistotonus, perut papan
• Takipne, takikardia
• Tidak dijumpai disfagia atau ringan
• Serangan apne (apneic spell)
• Tidak dijumpai kejang
• Disfagia berat
• Tidak dijumpai gangguan respirasi
• Aktivitas sistem autonom meningkat

Derajat II (tetanus sedang) Derajat IV (stadium terminal), derajat III


•  Trismus sedang (3cm atau lebih kecil) ditambah dengan :
• Kekakuan jelas • Gangguan autonom berat
• Dijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang • Hipertensi berat dan takikardi, atau
spontan Hipotensi dan bradikardi
• Takipneu • Hipertensi berat atau hipotensi berat
• Disfagia ringan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• uji spatula
• Tes ini menggunakan spatula yang disentuhkan ke dinding faring posterior. Hasil yang muncul pada
pasien tetanus adalah spasme otot masseter dan menggigit yang normalnya adalah reflek muntah yang
terjadi. Uji spatula ini memiliki spesifitas dan sensitivitas yang tinggi pada pasien tetanus.
• Tidak ada tes laboratorium khusus untuk menentukan diagnosis tetanus. Diagnosis secara klinis
didasarkan pada adanya trismus, disfagia, kekakuan otot umum, kejang, atau kombinasinya.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinis dan riwayat imunisasi:


1. Adanya riwayat luka yang terkontaminasi
2. Riwayat tidak diimunisasi atau imunisasi tidak lengkap
3. Trismus, disfagia, rhisus sardonikus, kekakuan pada leher, punggung, dan otot perut (opisthotonus),
rasa sakit serta kecemasan.
4. Pada tetanus neonatorum keluhan awal berupa tidak bisa menetek
5. Kejang umum episodik dicetusklan dengan rangsang minimal maupun spontan dimana kesadaran
tetap baik.
DIAGNOSA BANDING

• Satu-satunya kondisi yang menyerupai tetanus adalah keracunan strychnine. Tetapi beberapa
kondisi yang dapat menyebabkan trismus yang merupakan gejala yang sering pada tetanus :
a. Infeksi gigi

b. Infeksi lokal
c. Hipertermia berat
d. Obat stimulan
e. Sindrom serotonin
PENATALAKSANAAN
• Memutuskan invasi toksin dengan antibiotik dan tindakan bedah 

• 1. Antibiotik

• Penggunaan antibiotik ditujukan untuk memberantas kuman tetanus bentuk vegetatif. Clostridium peka terhadap penisilin grup beta
laktam termasuk penisilin G, ampisilin, karbenisilin, tikarsilin, dan lain-lain. Kuman tersebut juga peka terhadap klorampenikol,
metronidazol, aminoglikosida dan sef alosporin generasi ketiga. Penisilin G dengan dosis 1 juta unit IV setiap 6 jam atau penisilin
prokain 1,2 juta 1 kali sehari. Penisilin G digunakan pada anak dengan dosis 100.000 unit/kgBB/hari IV selama 10-14 hari

• 2. Perawatan luka

•   Luka dibersihkan atau dilakukan debridemen terhadap benda asing dan luka dibiarkan terbuka. Sebaiknya dilakukan setelah
penderita mendapat anti toksin dan sedasi. Pada tetanus neonatorum tali pusat dibersihkan dengan betadine dan hidrogen peroksida, bila
perlu dapat dilakukan omphalektomi.
PENATALAKSANAAN

• Netralisasi toksin  

• 1. Anti tetanus serum

•   Dosis anti tetanus serum yang digunakan adalah 50.000-100.000 unit, setengah dosis diberikan
secara IM dan setengahnya lagi diberikan secara IV, sebelumnya dilakukan tes hipersensitifitas terlebih
dahulu. Pada tetanus neonatorum diberikan 10.000 unit IV.

• 2. Human Tetanus Immunuglobulin (HTIG)

•   Human tetanus imunoglobulin merupakan pengobatan utama pada tetanus dengan dosis pada
neonatus sebanyak 500 IU IV dan 800-2000 IU intrathekal.
PENATALAKSANAAN

• Menekan efek toksin pada SSP 

• 1. Benzodiazepin

• Diazepam merupakan golongan benzodiazepin yang sering digunakan Dosis diazepam pada anak dan dewasa 5-20
mg 3 kali sehari, dan pada neonatus diberikan 0,1-0,3 mg/kgBB/kali pemberian IV setiap 2-4 jam. Pada tetanus
ringan obat dapat diberikan per oral, sedangkan tetanus lain sebaiknya diberikan drip IV lambat selama 24 jam.
PENATALAKSANAAN

• UMUM

• Penderita perlu dirawat dirumah sakit, pada unit perawatan intensif dengan stimulasi yang minimal.
Pemberian cairan dan elektrolit serta nutrisi harus diperhatikan. Pada tetanus neonatorum, letakkan
penderita di bawah penghangat dengan suhu 36,2-36,5 oC (36-37oC), infus IV glukosa 10% dan elektrolit
100- 125 ml/kgBB/hari. Pemberian makanan dibatasi 50 ml/kgBB/hari berupa ASI atau 120 kal/kgBB/hari
dan dinaikkan bertahap. Pemberian oksigen dan isap lendir dari hidung dan mulut harus dikerjakan.
• Trakheostomi dilakukan bila saluran nafas atas mengalami obstruksi oleh spasme atau sekret yang
tidak dapat hilang oleh pengisapan. Trakheostomi dilakukan pada bayi lebih dari 2 bulan. Pada tetanus
neonatorum, sebaiknya dilakukan intubasi endotrakhea.
SKOR PHILIP
TATALAKSANA BERDASARKAN DERAJAT

TETANUS TETANUS
RINGAN TETANUS BERAT
Penderita diberikan penaganan
SEDANG Penanganan umum tetanus. Perawatan
pada ruang perawatan intensif, trakeostomi
dasar dan umum, meliputi Penanganan umum. Bila atau intubasi dan pemakaian ventilator
pemberian antibiotik, HTIG/anti diperlukan dilakukan sangat dibutuhkan serta pemberikan cairan
toksin, diazepam, membersihkan yang adekuat.
intubasi atau trakeostomi
Bila spasme sangat hebat dapat diberikan
luka dan perawatan suportif. dan pemasangan selang pankuronium bromid 0,02 mg/kgBB IV
nasogastrik delam diikuti 0,05 mg/kg/dosis diberikan setiap
anestesia umum. 2-3 jam. Bila terjadi aktivitas simpatis
Pemberian cairan yang berlebihan dapat diberikan beta
parenteral, bila perlu bloker seperti propanolo atau alfa dan beta
diberikan nutrisi secara bloker labetolol
parenteral.
KOMPLIKASI

• Komplikasi tetanus yang sering terjadi adalah pneumonia, bronkopneumonia dan sepsis.
• Komplikasi terjadi karena adanya gangguan pada sistem respirasi antara lain spasme laring
atau faring yang berbahaya karena dapat menyebabkan hipoksia dan kerusakan otak.
Spasme saluran nafas atas dapat menyebabkan aspirasi pneumonia atau atelektasis.
• Komplikasi pada sistem kardiovaskuler berupa takikardi, bradikardia, aritmia, gagal
jantung, hipertensi, hipotensi, dan syok.
• Komplikasi lain yang dapat terjadi berupa tromboemboli, pendarahan saluran cerna,
infeksi saluran kemih, gagal ginjal akut, dehidrasi dan asidosis metabolik
PROGNOSIS

• USIA : makin tua usia makin buruk prognosisnya


• Masa inkubasi dan masa onset : makin cepat masa tersebut makin buruk
prognosisnya
• Jenis luka : prognosis jelek pada luka kotor dan luka tusuk yang dalam
• Derajat trismus : makin sempit jarak antara incicivus atas dan bawah makin buruk
prognosis nya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen20 halaman
    Tetanus
    Vita Desrianti
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Pada Anak
    Tetanus Pada Anak
    Dokumen22 halaman
    Tetanus Pada Anak
    Roy Prabowo Sarumpaet
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen21 halaman
    Tetanus
    syahrizon thomas
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen22 halaman
    Tetanus
    Cintya Nabilla Putri
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen7 halaman
    Tetanus
    Anonymous 300qZ1iUx3
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen8 halaman
    Tetanus
    Nita
    Belum ada peringkat
  • Referat Tetanus
    Referat Tetanus
    Dokumen38 halaman
    Referat Tetanus
    Syifa Larasati
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Referat
    Tetanus Referat
    Dokumen18 halaman
    Tetanus Referat
    Agus Sunarto
    Belum ada peringkat
  • TETANUS
    TETANUS
    Dokumen7 halaman
    TETANUS
    Gilang Emerald Ismail
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen16 halaman
    Tetanus
    Ira Devikania
    Belum ada peringkat
  • Tetanus RSLB
    Tetanus RSLB
    Dokumen25 halaman
    Tetanus RSLB
    Rezza Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ipan Yustiarta - 12100116188, BST 1 Stase Saraf KASUS TETANUS
    Ipan Yustiarta - 12100116188, BST 1 Stase Saraf KASUS TETANUS
    Dokumen19 halaman
    Ipan Yustiarta - 12100116188, BST 1 Stase Saraf KASUS TETANUS
    Ipan Yustiarta
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen9 halaman
    Tetanus
    Erika Meilana
    Belum ada peringkat
  • Referat TETANUS
    Referat TETANUS
    Dokumen22 halaman
    Referat TETANUS
    nihayatulhusnia
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Klinik Tetanus
    Tutorial Klinik Tetanus
    Dokumen36 halaman
    Tutorial Klinik Tetanus
    Hana Fauzyyah
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen25 halaman
    Tetanus
    PiiepiiMekarSarii
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen5 halaman
    Tetanus
    Rolles Sagala
    Belum ada peringkat
  • MR Tetanus
    MR Tetanus
    Dokumen25 halaman
    MR Tetanus
    Widychii Gadiestchhetya
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen12 halaman
    Tetanus
    Agustina Nara
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Neonatorum Gadar
    Tetanus Neonatorum Gadar
    Dokumen3 halaman
    Tetanus Neonatorum Gadar
    Nong Ayang
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Alexander
    Tetanus Alexander
    Dokumen45 halaman
    Tetanus Alexander
    Alexander Adi Andra Utama
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen26 halaman
    Tetanus
    ubayyumr
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Neonatorum 1
    Tetanus Neonatorum 1
    Dokumen32 halaman
    Tetanus Neonatorum 1
    Hamidah Keb
    Belum ada peringkat
  • Tetanus Fadhil
    Tetanus Fadhil
    Dokumen15 halaman
    Tetanus Fadhil
    fifah
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen7 halaman
    Tetanus
    muflihatululfa
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Tetanus - Miftahuljannah Ali
    Portofolio Tetanus - Miftahuljannah Ali
    Dokumen25 halaman
    Portofolio Tetanus - Miftahuljannah Ali
    Mifta Ali
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen24 halaman
    Tetanus
    Vinta
    Belum ada peringkat
  • Materi Bedah
    Materi Bedah
    Dokumen24 halaman
    Materi Bedah
    Puskesmas Kretek
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Tetanus
    Asuhan Keperawatan Tetanus
    Dokumen13 halaman
    Asuhan Keperawatan Tetanus
    Aril Akbar
    Belum ada peringkat
  • Tifus (Demam Tifoid), Malaria, Kusta, Tetanus, Disentri
    Tifus (Demam Tifoid), Malaria, Kusta, Tetanus, Disentri
    Dokumen58 halaman
    Tifus (Demam Tifoid), Malaria, Kusta, Tetanus, Disentri
    Dina Fitriana
    Belum ada peringkat
  • Sop Tetanus
    Sop Tetanus
    Dokumen6 halaman
    Sop Tetanus
    emitatallulembang
    Belum ada peringkat
  • Askep Tetanus
    Askep Tetanus
    Dokumen28 halaman
    Askep Tetanus
    nikenand
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan Tetanus
    Penatalaksanaan Tetanus
    Dokumen27 halaman
    Penatalaksanaan Tetanus
    wahyuningemas
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen10 halaman
    Tetanus
    annisah
    100% (2)
  • Manajemen Tetanus
    Manajemen Tetanus
    Dokumen27 halaman
    Manajemen Tetanus
    drrian
    Belum ada peringkat
  • LP Icu Tetanus
    LP Icu Tetanus
    Dokumen19 halaman
    LP Icu Tetanus
    Yunita Laila
    Belum ada peringkat
  • Landasan Teori Medis Tetanus
    Landasan Teori Medis Tetanus
    Dokumen9 halaman
    Landasan Teori Medis Tetanus
    Ella Latupeirissa
    Belum ada peringkat
  • Tinpus Tetanus
    Tinpus Tetanus
    Dokumen21 halaman
    Tinpus Tetanus
    fitriyani
    Belum ada peringkat
  • Makalah TETANUS
    Makalah TETANUS
    Dokumen9 halaman
    Makalah TETANUS
    apresia
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen4 halaman
    Tetanus
    Jennifer Goff
    Belum ada peringkat
  • Pkmrs Tetanus
    Pkmrs Tetanus
    Dokumen9 halaman
    Pkmrs Tetanus
    Widuri Wulandari
    Belum ada peringkat
  • TETANUS
    TETANUS
    Dokumen45 halaman
    TETANUS
    vidyahamzah
    Belum ada peringkat
  • Tetanus PPT Selva
    Tetanus PPT Selva
    Dokumen34 halaman
    Tetanus PPT Selva
    Mario Aphin Ng
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen15 halaman
    Tetanus
    Ribka Theodora
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Iii Ibu Lisna
    Kelompok Iii Ibu Lisna
    Dokumen12 halaman
    Kelompok Iii Ibu Lisna
    Aneka Jaya
    Belum ada peringkat
  • Manifestasi Klinik: Tetanus Umum
    Manifestasi Klinik: Tetanus Umum
    Dokumen7 halaman
    Manifestasi Klinik: Tetanus Umum
    Putri Intan Atasoge
    Belum ada peringkat
  • Slide TETANUS
    Slide TETANUS
    Dokumen16 halaman
    Slide TETANUS
    bardah wasalamah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Agus Nyoman Astika
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen22 halaman
    Tetanus
    Ery Radiyanti
    Belum ada peringkat
  • Askep LP Individu Gadar Icu
    Askep LP Individu Gadar Icu
    Dokumen36 halaman
    Askep LP Individu Gadar Icu
    NIDYA ELMA VIANY KEPERAWATAN 2020
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen41 halaman
    Tetanus
    Kameh Dani Adrian Wadzon's
    Belum ada peringkat
  • LP Tetanus
    LP Tetanus
    Dokumen17 halaman
    LP Tetanus
    ahmadsairul1
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Tetanus
    Laporan Pendahuluan Tetanus
    Dokumen18 halaman
    Laporan Pendahuluan Tetanus
    sherlina anggraeni
    Belum ada peringkat
  • Materi Anestesi
    Materi Anestesi
    Dokumen35 halaman
    Materi Anestesi
    Puskesmas Kretek
    Belum ada peringkat
  • Referat Tetanus
    Referat Tetanus
    Dokumen17 halaman
    Referat Tetanus
    pak le
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen14 halaman
    Tetanus
    hakimrosli
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6 - Tetanus
    Kelompok 6 - Tetanus
    Dokumen27 halaman
    Kelompok 6 - Tetanus
    Kim Dahlia
    Belum ada peringkat
  • Syl - REHABILITASI MEDIK PADA OSTEOARTRITIS
    Syl - REHABILITASI MEDIK PADA OSTEOARTRITIS
    Dokumen63 halaman
    Syl - REHABILITASI MEDIK PADA OSTEOARTRITIS
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Bab 9 Burn
    Bab 9 Burn
    Dokumen25 halaman
    Bab 9 Burn
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen17 halaman
    Bab 4
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen27 halaman
    Bab 6
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Sylma O2 Mask
    Sylma O2 Mask
    Dokumen8 halaman
    Sylma O2 Mask
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Sylma Syok Neurogenik
    Sylma Syok Neurogenik
    Dokumen10 halaman
    Sylma Syok Neurogenik
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Sylma Ibuprofen
    Sylma Ibuprofen
    Dokumen9 halaman
    Sylma Ibuprofen
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Referat HSG Syl
    Referat HSG Syl
    Dokumen23 halaman
    Referat HSG Syl
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Referat Syl
    Referat Syl
    Dokumen18 halaman
    Referat Syl
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Referat Sylma
    Referat Sylma
    Dokumen63 halaman
    Referat Sylma
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Cytomegalovirus
    Cytomegalovirus
    Dokumen8 halaman
    Cytomegalovirus
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Referat Trauma Abdomen
    Referat Trauma Abdomen
    Dokumen30 halaman
    Referat Trauma Abdomen
    Sylma okta
    Belum ada peringkat
  • Jurnal CA Mammae
    Jurnal CA Mammae
    Dokumen32 halaman
    Jurnal CA Mammae
    Sylma okta
    Belum ada peringkat