Anda di halaman 1dari 25

TETANUS

Oleh :
Ni Luh Putu Evi M.S
Nurlaili Arbaatin H.
PENDAHULUAN
Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang
ditandai oleh kekakuan otot dan spasme, yang
diakibatkan oleh toksin dari bakteri Clostridium
tetani.
Bakteri ini hidup pada luka dengan keadaan yang
anaerob, seperti pada luka yang kotor dan nekrotik.
Bakteri Clostridium tetani memproduksi
tetanospasmin yang menyerang sistem syaraf pusat,
sehingga terjadi gejala spasme otot ,
meningkatnya tonus otot dan kejang
Tetanus sampai saat ini masih merupakan
masalah kesehatan yang cukup serius karena memiliki
angka kematian cukup tinggi, Penelitian di
RS.Moewardi Surakarta menunjukkan angka
kematian sekitar 37% pada penderita dewasa yang
menderita tetanus.
Berdasarkan studi yang dilakukan di Paviliun
Mawar RSUD Kabupaten Jombang pada tanggal 7
desember 2014, tercatat sebanyak 35 kasus Tetanus
mulai bulan desember 2013 - 2014, 14 kasus di
antaranya meninggal dunia
Hal ini disebabkan karena tetanus yang
tidak tertangani dengan baik dapat
menimbulkan komplikasi yang terjadi akibat
penyakitnya, seperti laringospasme, yang
dapat menurunkan kemampuan respirasi
sehingga berakibat terjadinya apneu dan
mengancam jiwa,
Dari uraian yang disebutkan pada latar
belakang diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah Apa itu tetanus,
bagaimana manifestasi klinisnya, apa saja
Rumusan komplikasi serta bagaimana
penatalaksanaan penyakit tetanus?

Masalah

Mengetahui apa itu tetanus, bagaimana


manifestasi klinis tetanus, apa aja
komplikasinya, serta bagaimana
penatalaksanaannya.

Tujuan
Manfaat Penulisan
Memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai apa itu tetanus, bagaimana
manifestasi klinis, bentuk komplikasi, dan
penatalaksaannya.
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat
menjadi sumber tambahan ilmu bagi para
pembaca di bidang kesehatan khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang
ditandai oleh kekakuan otot dan spasme, yang
diakibatkan oleh toksin dari bakteri Clostridium
tetani.
Bakteri Clostridium
tetani, yang bersifat
anaerob dan motil
(Bisa bergerak)
karena memiliki
flaella

Berbentuk batang Biasanya


dan memproduksi ditemukan
spora, memberikan Etiologi ditanah dan
gambaran klasik kotoran binatang
seperti stik drum

Bakteri ini dapat


bertahan dari air
mendidih selama
beberapa menit
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Periode inkubasi : 3-21 hari ( rata-rata 7 hari)


Periode onset : selang waktu munculnya gejala pertama
sampai spasme pertama
Makin singkat (periode onset <48 jam dan periode
Periode inkubasi <7 hari) menunjukkan makin berat penyakitnya

Tetanus memiliki 4 tipe secara klinik berdasarkan tempat


kerja toksin, yaitu tetanus generalized, localized, cephalic,
dan neonatal
Type
Generalized Localized Cephalic Neonatal
- Toksin bekerja - Penyebaran toksin - Toksin bekerja - Biasa terjadi
melalui peredaran hanya sebatas pada otot-otot karena
darah , masuk ke daerah luka, karena yang dipersyarafi berhubungan
otot dan tubuh memiliki oleh nukleus dengan proses
kemudian menuju antibodi terhadap motorik dari partus yang tidak
SSP mengikuti toksin tetanus, batang otak dan bersih.
urutan panjang namun tubuh masih medula spinalis -
syaraf. belum mampu -biasa terjadi ketidakmampuan
- Gejalanya : menetralisir toksin setelah terjadi dan kelemahan
trismus, - kelemahan, trauma pada menyusu
kekakuan otot kekakuan dan nyeri daerah wajah dan -opistotonus
mesetter, pada daerah yang leher
punggung serta terinfeksi -disfagia
bahu -trismus
- Opistotonus -parase wajah
- tetanus
opthalmologic
KLASIFIKASI
Klasifikasi derajat keparahan tetanus berdasarkan Ablet

Derajat Tingkat Keparahan Gejala

1 Ringan Trismus ringan lebih dari 3cm, kekakuan


general, tanpa gangguan respirasi,
disfagia, maupun spasme.

2 Sedang Trismus sedang kurang dari 3cm, kekuan,


disertai spasme namun hanya sebentar,
disfagia ringan, gangguan respirasi
sedang, frekuensi nafas > 30x/menit

3 Berat Trismus berat yaitu kurang dari 1 cm,


kekakuan disertai spasme yang
berlangsung terus menerus, disfagia berat,
frekuensi nafas > 40x/menit kadang
disertai periode apneau, frekuensi nadi >
120x/menit

4 Sangat Berat Grade 3 disertai gangguan otonomik


Diagnosis dan Pemeriksaan Fisik
Diagnosis tetanus sudah cukup kuat hanya dengan anamnesa dan
pemeriksaan fisik.

Anamnesa : - ada riwayat luka atau trauma sebelumnya


- adakah nyeri menelan
- adakah kekakuan otot atau kejang sebelumnya

Pemeriksaan Fisik

Ditemukan luka atau bekas luka saat itu atau sebelumnya


Kekuan otot terutama pada rahang (trismus) dan leher ( kaku kuduk)
Kekakuan otot muka sehingga muka menyerupai muka meringis
kesakitan yang disebut 'Rhisus Sardonicus' (alis tertarik ke atas, sudut
mulut tertarik ke luar dan ke bawah, bibir tertekan kuat pada gigi).
Kaku perut ( perut seperti papan )
Berkeringat banyak
PENATALAKSANAAN

Dasar

Umum

Berdasarkan Tingkat Keparahan penyakit


Tetanus
1. ANTIBIOTIK
Penisilin G dengan dosis 1 juta unit IV setiap 6
jam atau penisilin prokain 1,2 juta 1 kali sehari.

Ampisilin 150 mg/kg/hari dan kanamisin 15 mg/kgBB/hari


digunakan bila diagnosis tetanus belum ditegakkan,
kemudian bila diagnosa sudah ditegakkan diganti Penisilin
G.
penderita yang sensitif terhadap penisilin maka dapat
digunakan tetrasiklin dengan dosis 25-50 mg/kg/hari, dosis
maksimal 2 gr/hari dibagi 4 dosis dan diberikan secara
peroral. Eritromisin : 50 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis,
selama 10 hari.
2. UMUM

A. Tetanus ringan : Penderita diberikan penanganan


dasar dan umum, meliputi pemberian antibiotik,
HTIG/anti toksin, diazepam, membersihkan luka
dan perawatan suportif seperti diatas.
B. Tetanus sedang : Penanganan umum seperti diatas.
Bila diperlukan dilakukan intubasi atau
trakeostomi dan pemasangan selang nasogastrik
delam anestesia umum. Pemberian cairan
parenteral, bila perlu diberikan nutrisi secara
parenteral.
C. Tetanus berat : Perawatan pada ruang perawatan

intensif, trakeostomi atau intubasi dan pemakaian

ventilator sangat dibutuhkan serta pemberikan

cairan yang adekuat. Bila spasme sangat hebat dapat

diberikan pankuronium bromid 0,02 mg/kgBB IV

diikuti 0,05 mg/kg/dosis diberikan setiap 2-3 jam. Bila

terjadi aktivitas simpatis yang berlebihan dapat

diberikan beta bloker seperti propanolol


PROGNOSIS
Berdasarkan onset waktunya, semakin cepat gejala tetanus timbul,
maka prognosanya pun dianggap buruk. Adapun faktor-faktor prognosis
yang menunjukkan perburukan penyakit tetanus adalah :

Tetanus Dewasa Neonatal Tetanus


Umur > 70 tahun Kejadian umur yang lebih muda, kelahiran prematur

Inkubasi <7 hari Inkubasi <6 hari


Waktu saat gejala awal muncul sampai Keterlambatan penanganan dirumah sakit
penanganan dirumah sakit
Adanya luka bakar atau luka bekas operasi yang Hiegienitas yang buruk saat proses kelahiran
kotor
Spasme berat
Onset <48 jam
Frekuensi jantung >140x/menit
Tekanan darah sitolik >140 mmHg
Suhu > 38,5oC
KOMPLIKASI

Hambatan pada jalan nafas, sehingga pada tetanus yang berat,


terkadang memerlukan bantuan ventilator.
Kejang yang berlangsung terus menerus dapat mengakibatkan
fraktur dari tulang spinal dan tulang panjang
Gangguan otonom, akibat pelepasan katekolamin yang
berlebihan, seperti hipertensi dan takikardi yang kadang
berubah menjadi hipotensi dan bradikardi
Spasme laring atau faring yang berbahaya karena dapat
menyebabkan hipoksia dan kerusakan otak

Anda mungkin juga menyukai