Oleh :
Dr. H. Irawan Anasta Putra , Sp.A
Definisi
Deteksi Dini
Bagaimana agar DBD khususnya pada anak dapat
diketahui secara dini ?
• Gejala awal penyakit ( 1 – 3 hr ) ini hampir sama dengan penyakit infeksi virus
lainnya
• Tetapi ada beberapa karakteristik klinis yang bisa diamati untuk mencurigai
DBD seperti :
. Demam yang timbul mendadak, langsung tinggi diatas
39 C , gejala khas yang dicurigai biasanya anak tampak lemas,
loyo, tidak mau bermain dibawah, minta digendong dan tidur terus
menerus sepanjang hari
• Biasanya pada hari ke 3 demam sedikit menurun namun hari
ke 4 dan ke 5 meningkat lagi akhirnya hari ke 6 demam
membaik.
• Selain itu harus dicurigai bila panas tidak disertai batuk, pilek
dan sakit tenggorokan atau di lingkungan rumah tidak ada
yang menderita penyakit flu.
• Harus diwaspadai juga bila dalam beberapa waktu terakhir di
sekitar rumah ada yang mengalami DBD.
• Gejala perdarahan bukan dianggap sebagai tanda untuk
mendeteksi awal penyakit, karena gejala itu lebih jelas timbul
saat fase akhir penyakit.
Tanda bahaya DBD
Tanda bahaya apakah yang harus dicurigai
agar tidak terjadi keterlambatan ?
Bila pada awal deteksi dini sudah dicurigai DBD, harus dimonitor
dengan ketat tanda bahaya yang bisa terjadi.
Nyeri Kepala
Muntah
Mual
Nyeri Otot
Batuk
Pilek
Kejang
Kesadaran Menurun
Uji Tourniquet
Petekie
Pendarahan sal. Cerna
Hepatomegali
Nyeri Perut
Trombositopeni
Renjatan
Prevalensi 25% 50% 75% 100%
Pertolongan pertama pada DBD
• Penderita DBD : Demam tinggi , muntah atau tidak
mau minum
• Pertolongan pertama yang penting adalah :
. Harus memberi minum sebanyak – banyaknya ( kira –
kira 2 liter atau 8 gelas sehari )
. Minuman yang diberikan sesuai dengan selera anak
seperti susu, teh manis, sirup air putih atau oralit
• Untuk memantau cairan tubuih tidak kurang, perhatikan jumlah kencing
anak bila BAK banyak berarti jumlah cairan yang diminum anak mencukupi
• Bila hiperpirexia – beri antipiretik gol. Parasetamol atau asetaminophen
• Riwayat kejang – beri anti kejang
Indikasi rawat pada DBD
• Pada DBD :
Resusitasi volume yang cepat, tepat dan akurat
akan memberikan hasil yang baik tanpa obat –
obat inotropik
• Penyulit seperti perdarahan masif akan
tampak pada syok berkepanjangan atau
berulang, akibat resusitasi volume yang tidak
adekuat
Harus di Ingat !!!
Tentang Dengue Syok Sindrom :
• Syok merupakan keadaan kegawatan
• Cairan pengganti adalah pengobatan yang
utama untuk memperbaiki kekurangan
volume plasma
• Pasien anak akan cepat mengalami syok dan
sembuh kembali bila diobati segera dalam 48
jam
Penatalaksanaan Syok dan Perdarahan
pada DBD
Meliputi :
1. Pengelolaan syok pada DBD
2. Therapi cairan
3. Transfusi darah dan trombosit
4. Penggunaan monitor pada DBD
5. Tatalaksana Disseminated Intravaskuler
Coagulation ( DIC ) pada DBD
→ dibahas tersendiri
Pengelolaan Syok pada DBD
Perbaikan (+)
Perbaikan (-)
- Perfusi jaringan
- Hb, Ht, trombosit
- PEI Syok
berkepanjangan
PICU
Rl 60- 100 ml / KgBB ( 12 jam)
( 5 - 8 ml / Kb BB / jam
TVS
RL diturunkan perlahan-
lahan
TVS < 15 cm H2O TVS > 15 cm H2O Kebocoran
s/d 24 -48 jam
Cairan pemeliharaan Perdarahan Masif vascular >>
(PIM?) •PEI >
•HT ↑
Hemodinamik stabil •Protein ↓
•Albumin ↓
Komponen darah •Asidosis Metabolik
•RC •Gangguan elektrolit
•FFP
•TC
Stop i.v.f.d
Keterangan
TVS : Tekanan Vena Sentral •Ventilator mekanik
IVFD : Intravenous fluid drip •Koloid hiperonkotik
PEI : Pleural effusion index