Anda di halaman 1dari 2

URTIKARIA

No. Dokumen : SOP/K.ATM/ / /


No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman : 1/3

KLINIK ABDI dr. Muhammad sujatniko pratama


TAMA MEDIKA
1. Pengertian Urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-
macam sebab. Sinonim penyakit ini adalah biduran, kaligata,
hives, nettle rash. Ditandai oleh edema setempat yang timbul
mendadak dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan
kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat
dikelilingi halo.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis
dan terapi kasus urtikaria
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Abdi Tama Medika Nomor
Kep / / / tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514
Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Prosedur 1. Anamnesa
a. Menanyakan keluhan seperti gatal, rasa tersengat atau
tertusuk yang disertai bentol-bentol di daerah wajah,
tangan, kaki, atau hampir di seluruh tubuh.
b. Menanyakan keluhan lain seperti Keluhan lainnya lagi
yang dapat muncil meskipun jarang seperti sesak napas,
nyeri perut, muntah-muntah, nyeri kepala, dan berdebar-
debar.
c. Menanyakan faktor risiko seperti
1. Riwayat atopi pada diri dan keluarga.
2. Riwayat alergi.
3. Riwayat trauma fisik pada aktifitas.
4. Riwayat gigitan/sengatan serangga.
5. Konsumsi obat-obatan (NSAID, antibiotik – tersering
penisilin, diuretik, imunisasi, injeksi, hormon,
pencahar, dan sebagainya).
6. Konsumsi makanan (telur, udang, ikan, kacang, dan
sebagainya).
7. Riwayat infeksi dan infestasi parasit.
8. Penyakit autoimun dan kolagen.
9. Usia rata-rata adalah 35 tahun.
10. Riwayat trauma faktor fisik (panas, dingin, sinar
matahari, sinar UV, radiasi)
2. Pemeriksaan Fisik
1. Lesi kulit yang didapatkan:
2. Ruam atau patch eritema.
3. Berbatas tegas.
4. Bagian tengah tampak pucat.
5. Bentuk papul dengan ukuran bervariasi, mulai dari papular
hingga plakat.
6. Kadang-kadang disertai demografisme, berupa edema
linier di kulit yang terkena goresan benda tumpul, timbul
dalam waktu lebih kurang 30 menit.
7. Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtika.
8. Tanda lain dapat berupa lesi bekas garukan.
3. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah (eosinofil), urin dan feses rutin
(memastikan adanya fokus infeksi tersembunyi).
2. Uji gores (scratch test) untuk melihat dermografisme.
3. Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua
makanan yang dicurigai untuk beberapa waktu, lalu
mencobanya kembali satu per satu.
4. Tes fisik: tes dengan es (ice cube test), tes dengan air
hangat
4. Diagnosa Banding
1. Purpura anafilaktoid (purpura Henoch-Schonlein)
2. Pitiriasis rosea (lesi awal berbentuk eritema)
3. Eritema multiforme (lesi urtika, umumnya terdapat pada
ekstremitas bawah).
5. Terapi Urtikaria Akut
1. Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena
dapat terjadi obstruksi saluran napas. Penanganan dapat
dilakukan di Unit Gawat Darurat bersama-sama
dengan/atau dikonsultasikan ke dokter spesialis THT.
2. Bila disertai obstruksi saluran napas, diindikasikan
pemberian epinefrin subkutan yang dilanjutkan dengan
pemberian kortikosteroid prednison 60-80 mg/hari selama
3 hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
6. Unit Terkait Poli Umum

Anda mungkin juga menyukai