Anda di halaman 1dari 11

PERJUANGAN KEBAB TURKI BABA RAFI BERTAHAN DI TENGAH

PANDEMI COVID-19

MAKALAH

Disusun Oleh :

KEVIN GABDIKA PUTRA

NIM. 20.61101.043

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya, adapun judul makalah ini “PERJUANGAN KEBAB TURKI
BABA RAFI BERTAHAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19” makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Ekonomi Manajerial.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan dan ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon
maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun akan sangat berguna untuk memperbaiki kekurangan pada makalah
ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga Alah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha lainnya.

Tangerang, 07 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Utama 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
Profil UMKM 6
Konsep Covid-19 6
Dampak yang Ditimbulkan dari Covid-19 8

Dampak dan Yang Ditimbulkan dari Covid 19 serta Strategi terhadap Kebab Turki Baba

Rafi 10

BAB III PENUTUP 11

Kesimpulan 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyebaran virus Corona Virus Desease (Covid-19) secara global, masih terus

bertambah dari hari ke harinya. Pandemi ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan

di berbagai tatanan kehidupan manusia saat ini. Pelarangan dan pembatasan sosial

dijadikan slogan sebagai peringatan bersama bahwa wabah ini mempunyai

perkembangan penyebaran yang sangat masif. Slogan kembali ke rumah atau “stay at

home” merupakan cara yang cukup ampuh untuk menekan penyebaran wabah ini.

Pembatasan berskala besar mempunyai dampak yang cukup baik dalam waktu

relatif lama berdampak positif disegi kesehatan, penurunan penyebaran khususnya di

Ibukota Jakarta mulai dirasakan, namun hal ini berbanding terbalik terbalik pada sektor

perekonomian. Sejumlah besar tenaga kerja harus kehilangan pekerjaan, pelaku Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) terutama berskala mikro tak lagi memiliki modal untuk

usaha, penutupan UMKM sebagai dampak tak langsung dari pembatasan berskala besar

dan stay at home membuat UKM terpuruk karena tidak dapat melakukan usaha dan

modal terpakai untuk keperluan sehari-hari.

Dengan slogan demikian, tentunya sangat berpengaruh pada berbagai sektor

kehidupan masyarakat, mulai dunia pendidikan, jasa dan non jasa besar maupun kecil,

termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi

rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1995

tentang Usaha Kecil (Tarigan, 2013). Salah satu prioritas pembangunan dalam Rencana

4
Kerja Pemerintah (RKP) adalah pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM). Hal ini didasarkan fakta bahwa UMKM telah banyak berkontribusi dalam

perekonomian nasional.

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat

strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi

masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan 3 sebagian besar

masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya (Ariani and Utomo, 2017). Pandemi

Covid-19 faktanya memang mempengaruhi sektor perekonomian, tak terkecuali usaha

kecil menengah (UMKM). Di balik menurunnya pendapatan UMKM selama hampir

enam bulan terakhir, namun para pelaku usaha tetap harus bertahan. Berdasarkan uraian

di atas, maka dalam penyusunan makalah ini, penulis meneliti tentang “PERJUANGAN

KEBAB TURKI BABA RAFI BERTAHAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana dampak Kebab Turki Baba Rafi yang terdampak pandemi?

2. Bagaimana Kebab Turki Baba Rafi membangun strategi selama pandemi?

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Profil UMKM

Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) adalah sebuah jaringan waralaba kebab terbesar di

dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 di Surabaya dan sekitar 2010-an, kantor

pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari 1000

gerai di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Dengan adanya jasa waralaba tersebut banyak

yang membuka gerai sebagai salah satu usaha mata pencarian, salah satunya adalah kebab

turki baba rafi yang berada di cabang Villa Melati Mas, Tangerang Selatan dengan nama

pemilik Hendy. KTBR cab. VMM Tangsel ini mulai bergabung sejak tahun 2010. Omset

yang di dapat cukup besar perharinya bisa mendapat Rp 700.00 – Rp 1.000.000 dengan rata-

rata harga yang di tawarkan yaitu Rp 10.000 – Rp 20.000 tergantung ukuran yang dipesan.

2. Konsep Covid 19

Covid 19 merupakan sejenis virus dari famili Coronaviridae yang menyebabkan

penyakit menular dan mematikan yang menyerang mamalia seperti manusia pada saluran

pernafasan hingga ke paru-paru. Pada umumnya pengidap Covid 19 akan mengalami gejala

awal berupa demam, sakit tenggorokan, pilek dan juga batuk-batuk bahkan sampai parah

dapat menyebabkan pneumonia. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dalam

jarak dekat dengan pengidap Covid 19 melalui cairan pernafasan yang keluar dari tubuh

penderita saat batuk atau mengeluarkan ludah dan riyak. Covid 19 atau dikenal oleh

masyarakat dengan sebutan virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

6
Virus corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai

mati. Ini merupakan virus jenis baru yang menular ke manusia.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun

lansia. Infeksi virus ini disebut 12 Covid 19. Virus ini awalnya ditemukan di Kota Wuhan,

Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan menyebar di berbagai

wilayah lain di Cina bahkan ke beberapa negara termasuk Indonesia. Asal mula virus corona

pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Kemudian dilaporkan

banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan

makanan laut tersebut. Di pasar tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam.

Diduga virus ini berasal dari kelelawar. Diduga pula virus ini menyebar dari hewan ke

manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia.

Ada beberapa cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya:

a. Transmisi dari cairan : air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang

berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan

tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, bersin, maupun yang lainnya.

b. Transmisi dari udara : virus corona dapat menyebar melalui udara dalam jarak jauh.

Cara penularan hampir sama dengan cara virus flu, SARS, variola yang menular

dari satu orang ke orang lainnya.

c. Transmisi kontak : virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau

selaput lendir. Ini juga bisa terjadi melalui darah yang masuk ke tubuh atau

mengenai selaput lendir.

d. Transmisi dari hewan : orang yang menjual dan mendistribusikan hewan liar yang

membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut.

7
e. Kontak dekat dengan pasien : keluarga orang yang tinggal serumah, petugas medis

bahkan orang yang sempat berada dekat dengan pasien rentan untuk tertular dengan

virus ini. Virus ini bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari, masa inkubasi corona

paling pendek berlangsung selama dua sampai tiga hari. Sedangkan paling lama

bisa mencapai 10 hingga 12 hari. Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh

virus untuk menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam masa ini virus

corona sulit untuk dideteksi. Virus corona sangat sensitif terhadap panas dengan

suhu setidaknya 56 derajat celcius selama 30 menit. Virus corona belum bisa

diobati dengan penanganan medis apa pun. Walau demikian, sebenarnya 13 virus

corona yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu 5-7

hari. Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak mudah

menyebar ke seluruh anggota tubuh.

3. Dampak Yang Ditimbulkan dari Covid 19

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari munculnya penyakit corona ini. Tidak

hanya di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia merasakan dampaknya. Pandemi virus

corona yang menyebabkan Covid 19 semakin memberi pukulan keras terhadap ekonomi

global. Banyak sekali pabrik serta sektor lain mengalami kesulitan karena wabah ini.

Dampak yang ditimbulkan dan untuk mencegah penyebaran virus ini, pemerintah menutup

semua aktivitas di luar ruangan. Selain itu bagi yang ingin bepergian harus menggunakan alat

perlindungan diri seperti masker. Pemerintah juga memberlakukan langkah pembatasan

sosial atau social distancing dalam meredam dampak, dari kebijakan yang telah diberlakukan

pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah insentif demi menjaga daya beli masyarakat.

8
Dan menurut saya ini adalah langkah yang baik. Dan lebih baik pemerintah fokus serta

konsentrasi untuk menghentikan penyebaran corona. Pemerintah juga memberikan bantuan

antara lain penambahan PKH, kartu sembako, peningkatan kartu pra kerja, pembebasan biaya

listrik, insentif perumahan, pajak dan lain-lain.

4. Dampak dan Yang Ditimbulkan dari Covid 19 serta Strategi terhadap Kebab Turki

Baba Rafi

Meski bisnis relatif berjalan baik, Hendy tak menampik pandemi Covid-19 juga

berdampak terhadap usaha perusahaan. Secara rata-rata penjualan Kebab Baba Rafi turun

30%, khususnya terhadap beberapa gerai yang berlokasi di dalam mal bahkan termasuk yang

berada di Villa Melati Mas, Tangerang Selatan milik Hendy. Hendy mengakui adanya

serangan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini sangat berdampak

dalam bidang ekonomi. Bahkan menurutnya, dari usaha kecil hingga perusahaan besar tidak

luput dari pandemi Covid-19. "Jadi secara keseluruhan lini usaha baik skala kecil maupun

besar ber-impact dengan adanya pandemi yang terjadi sekarang," katanya. Meskipun

mengalami keadaan yang sedemikian itu, pria yang sudah memulai usaha kebabnya sejak

tahun 2010 mengaku masih bisa dapat bersyukur.

Hendy menceritakan, adanya Covid-19 maupun PSBB maupun menciptakan new

normal life dalam bidang usahanya. Baginya krisis yang ditimbulkan akibat Covid-19

memiliki perbedan dibandingan krisis-krisis sebelumnya yang pernah terjadi. Hendy

memandang Covid-19 berdampak secara merata di semua jenis industri bisnis. Ditambah lagi

dengan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB dan itu

9
berdampak juga pada usaha Baba Rafi sendiri, jadi tidak bisa dipungkiri dibandingkan

kondisi normal sebelum pandemi pasti ada ada penurunan omset dan pendapatan, itu sudah

dirasakan sejak bulan Maret, April masuk bulan Mei. "Kini kami lebih melakukan pelayanan

secara take away untuk konsumen dan ini merubah kebiasaan, dari offline menjadi online,"

ujar Hendy.

Berdasarkan pengakuan Hendy, sejak pandemi omset offline binisnya turun, hanya

menyisakan 10 persen. Tapi terjadi kenaikan penjualan secara online sebesar 90 persen.

Hendy mengatakan kunci utama untuk menghadapi

terpaan badai Covid-19 saat ini adalah terus bergerak

dan berinovasi. Termasuk tidak mudah menyerah untuk

mencari jalan keluar agar bisa tetap bertahan. Hendy

menilai banyak cara yang bisa dilakukan oleh

pengusaha UMKM lainnya di masa-masa sulit seperti

sekarang. "Utamanya yang berbisnis kuliner dapat

merubah behavior konsumen, semula mengandalkan traffic offline menjadi online," sarannya.

Kemudian cara lain dengan menciptakan produk baru seperti produksi frozen food serta membangun

pola penjualan berbasis reseller. Hendy juga tidak lupa mengingatkan para pelaku UMKM

memanfaatkan marketplace maupun media sosial dalam menjajakan berbagai macam produknya.

10
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

11

Anda mungkin juga menyukai